part 48

19.5K 1.1K 106
                                    


Syila membulatkan matannya penuh saat melihat jhonatan mengeluarkan tembakannya, wanita cantik itu pun berlari ke arah xander dan berteriak.

"XANDER, AWAS " teriak syila.

Dan.

DORR.

" tidak"

DORR.

🌷🌷🌷🌷🌷🌷

XANDER POV.

syila tepat memelukku erat, saat jhonatan melepaskan tembakannya yang tertuju padaku, tubuhku menegang hebat saat tanganku terdapat banyak darah. Syila pun  merenggangkan pelukannya padaku dengan tubuhnnya yang lemas pun langsung tajuh kepelukanku. Wanita cantik itu manatap ku sambil tersenyum lemah. Aku yang masih syok pun tidak dapat berpikiran dengan jerni.

Albert yang seketika itu baru tiba pun terkejut saat melihat syila memeluk xander dengan tubuhnnya yang mengeluarkan banyak darah, pria paru bayah itu dan beberapa pengawal xander pun langsung mengamankan jhoantan yang saat itu terkejut dengan apa yang ia perbuat barusan. Jhoantan berniat untuk melenyapkan xander namun malah syila yang melindunginnya dan terkena tembakan darinya.

" syila. Syila, ku mohon. Bertahanlah " teriakku sambil berusaha membuatnya tetap sadar, akan tetapi Syila terus menatapku dengan senyuman lemah.

Pikiranku semakin kacau saat syila sama sekali tak merespon ucapanku, aku langsung mengangkat tubuhnnya dan membawannya ke rumah sakit. Dan terus berusaha membuatnnya agar tetap sadar.

" syila, ku mohon tetaplah bersamaku" kataku dengan tubuh yang terus bergemetaran.

"X--an--der "  ucapnnya dengan terbata - bata lemah.

" iya, sayang. Aku mohon tetaplah sadar. Dami aku, okey."

" ba--yiku " ucap syila dengan wajahnya yang begitu sangat pucat.

" kalian berdua akan baik- baik saja, percayalah " katakku menyakinkannya.

" Bisakah kau lebih cepat. Hah !" Teriak xander marah pada supir yang membawannya.

" Maa--fkan aku, " ucap syila lemah.

" kau tak salah, sayang. Tetap lah bersamaku. Aku mencintaimu " kataku sepontan membuat syila tersenyum dengan begitu sangat manis.

...

Syila POV.

Aku rela menjadi pelindungnya agar ia tetap hidup, aku bahkan sama sekali tak perduli jika aku harus mati karena telah melindunginya. Setidaknya teragedi dulu itu tak akan terulang untuk kedua kalinnya lagi, aku rela mati sebagai pahlawanmu. Itu karena Aku sangat memcintaimu.

Aku bersyukur dapat memeluk xander sebelum tembakan itu mengenainnya. Walau pun tubuhku merasakan sakit yang begitu sangat hebat, aku juga tak dapat menahan kaki dan tubuhku hingga membuatkan merenggangkan pelukanku pada xander. Untung saja dengan sigap xander menangkapku hingga aku tidak terjatuh di lantai. Aku menatap matannya yang terlihat begitu ketakutan. Apa dia mengkhawatirkan aku?.

" syila. Syila, ku mohon. Bertahanlah " teriaknya padaku sambil berusaha membuatnya tetap sadar, bibir ku terasa begitu sangat berat hingga membuatkan hanya dia sambil terus manatap wajah tampannya. Setidaknya jika aku hari ini mati? Aku bisa bisa merasa lebih tenang karena dapat melihat wajah pria yang sangat ku cintai untuk terakhir kalinya.

Xander membopong ku ke dalam mobil, aku pun terus berusaha agar tetap sadar. Walau aku merasakan sakit yang begitu sangat hebat di sekujur tubuhku.

" syila, ku mohon tetaplah bersamaku" ucap xander dengan suara paniknnya.

"X--an--der "  ucapnnya dengan susah payah.

Mr. BillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang