Sang Penguasa

30.1K 1.9K 85
                                    


" Di mana dia??"

" Tuan tenanglah!" Pinta Xavier saat Andrew tiba tiba datang dan menghantam rahang wanita yang ia temui hingga terjerembab dengan hidung berdarah.

" Aku tidak tahu apa yang kau katakan! Pergi dari tempatku. Gadis yang kau cari tak ada di sini!" Tekan Fanny kesal

Tapi Andrew tak mendengarkan, dia malah mengambil sesuatu dari sakunya. Dan..

" Tuan tolong, apa yang aku katakan benar, gadis itu memang tak ada di sini!" Tekan wanita itu ketakutan saat sebuah belati tajam Andrew arahkan ke matanya.

" VIEER!!" Teriak Andrew emosi

" Iya tuan."

" Cari Harleen di semua ruangan tempat bangsat ini, cepat!!" Tekan Andrew memerah.

" Baik tuan." Vierpun segera mencari Harleen dan menggeledah tempat itu meninggalkan Fanny yang ketakutan di tangan Andrew. Andrew Abraham yang di kenal dengan ketidak warasannya.

Beberapa menit kemudian...

" Tuan, sepertinya Nona Harleen memang tidak ada di tempat ini, Nona sudah keluar 1 bulan yang lalu dari tempat ini menurut teman temannya." Tutur Vier dengan penuh hormat.

" Di mana dia?" Tanya Andrew pada Fanny dengan rahang menegas

" Aku tidak bisa memberi tahumu!" Jawab fanny dan...

" Brak."

" Ya Tuhan." Nona Stefanny benar benar tercekat kaget saat Andrew menggeprak mejanya

" DI MANA DIA??" Teriaknya dengan sorot mata tajam.

" Aku tidak bisa memberitahumu, aku akan kehilangan uangku jika aku mengatakan dia di mana."

" Oh ya?" Andrew tersenyum

" Kau tidak waras." Ujar Stefanny gugup

" Menurutmu?" Andrew mendekat

Dan...

" Tuaaann!!!" Teriak Vier, saat...

" Aaaarrkkhh." Teriak Stefanny saat Andrew benar benar menekan tubuh wanita itu ke dinding dan menusukkan belati itu ke mata sebelah kirinya.

" Apa rasanya menyenangkan? Kalau kau masih tidak mau mengatakannya aku akan membuat matamu tak bisa diobati lagi. Oh apa kau lebih suka aku mencongkelnya?" Senyum Andrew dingin.

" Di..dia Theodor. Dia yang membawa Nona Harleen ke tempat ini. Ampuni aku. Tolong lepaskan aku." Takut Fanny memohon.

Deg.

Theodor?

Andrew melepas wanita itu lalu menarik napas panjang. Tangannya mengepal kuat dan amarahnya seakan memuncak.

" Jadi ini semua ulah pamanku. Dia akan melihat siapa aku sebenarnya." Ucapnya kemudian melangkah ke luar. Namun... sebelum ke luar, dia berbisik ke arah Vier

" Bunuh wanita ini. Siksa dia karna dia telah menyakiti Harleenku. Aku tak ingin dia mati dengan mudah. Kau mengerti? Kalau perlu lenyapkan tubuhnya bahkan buat anginpun tak mengenalinya!" Bisiknya

" Sesuai perintah tuanku." Vier menunduk penuh hormat.

" Theodor, kau pasti akan mati!" Gumam Andrew marah

***

" Harleen." Pelukan itu terasa begitu hangat, memeluk pinggangnya dari belakang. Harleen mengulas senyum meraba tangan kekarnya lalu berbalik menatap paras elok yang kini beradu pandang dengannya. Wajah yang sangat dia rindukan, matanya, hembusan napasnya, aroma tubuhnya.

DOR ( A Psycho Husband )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang