Kesedihan

29.7K 1.8K 69
                                    

Jangan lupa votment ya...
Share juga

Harleen tersenyum senang saat semalam Henry menyematkan sebuah cincin berlian di jari telunjuknya. Itu tak hanya seperti ungkapan cinta melainkan sebuah ketulusan karna Henry berjanji tak akan lagi menyentuhnya sebelum Harleen jatuh hati padanya.
Dia benar benar bersikap seperti pria idaman.

Dan,

Pagi itu, ia sangat cantik dengan Dress peach selutut dan heels cantik yang senada dengan tas yang ia jinjing
Sambil menunggu Henry datang, ia duduk menyilangkan kaki di sofa lalu menyalakan televisi.

" Tidak ada acara yang menarik hari ini. Semuanya film kisahnya hampir mirip. Tidak kreatif." Keluhnya kemudian mencari cari channel lain. Hingga...

" Hari ini kami menyiarkan langsung dari Kediaman Abraham bersama sosok paling fenomenal yang untuk kedua kalinya bersedia di ekspos ke publik. Pewaris tunggal Abraham, Tuan Selencar Andrew Abraham."

Deg. Harleen langsung memerah. Matanya seketika berkaca kaca seolah ada ribuan jarum yang tiba tiba menusuk di relung hatinya saat lampu kamera menyorot wajah yang sangat dia rindukan sekaligus dia benci itu.

Dia baik baik saja dan terlihat sangat bahagia
Sementara aku?
Sudah jelas dia tidak pernah mencariku

Air mata Harleen meleleh turun

" Tuan, bagaimana cara anda menyikapi beberapa rumor yang menyatakan bahwa anda memiliki mental yang kurang baik, apakah anda yakin anda bisa menampik semua gunjingan itu dan mendapat kepercayaan sebagai pemimpin?" Tanya Host yang memandu acara. Mendengar itu, Andrew mengulas senyum

" Setiap orang pasti sakit jiwa dan memiliki emosi berlebih dalam dirinya jika dipicu oleh sesuatu. Apa kau melihatku seperti orang gila?"

" Tentu saja tidak tuan, anda terlihat seperti pemuda idaman bagi semua kaum hawa yang sangat sempurna."

" Mengenai kepercayaan jika aku memimpin Abraham, Abraham adalah hak mutlak milikku. Aku pewaris shah di sana. Bukan aku yang seharusnya takut kehilangan segalanya jika patner bisnis atau kolegaku memilih mundur. Tapi mereka yang pastinya akan bangkrut tanpa Abraham." Jawab Andrew dengan angkuhnya

" Lalu saya melihat cincin di jari manis anda tuan apakah anda sudah memiliki tambatan hati?" Tanya Host itu penasaran.

" Hmmm ini..

" Klek." Harleen langsung mematikan televisi saat melihat Henry datang dan membuka pintu. Dia tak bisa mendengar jawaban dari Andrew yang sejujurnya masih membuatnya penasaran.

" Kau sudah makan malam?" Tanya Henry saat Harleen meraih tasnya dan membantunya melepas jaketnya pelan. Mata cantiknya menatap Henry lalu bibir merahnya mengulas senyum

" Aku tidak pernah makan sebelum kehadiranmu kan?" Jawabnya membuat sosok di depannya tersenyum senang. Ia duduk di sofa, menyilangkan kaki lalu menyesap teh hangat yang Harleen siapkan.

" Harleen, bisakah kau besok ikut denganku?" Tanyanya dengan alis bertaut

" Kemana?" Tanya Harleen

" Kau akan menjadi dokter sekaligus sekertaris pribadiku mulai besok, dan mulai besok, kita... ( Henry berdiri menjajari Harleen yang mengernyit tak mengerti ) akan memulainya." Senyumnya dingin kemudian memeluk Harleen dengan tatapan tajam di belakang punggungnya.

***

Keesokan harinya...

" Kau sudah siap?" Tanya Henry. Harleen menarik napas panjang di dalam mobil ferrary hitam yang sudah terbuka pintunya itu. Ia meremas rok ketatnya gugup melirik gedung yang menjulang tinggi di depannya. Mereka baru saja tiba di sana

DOR ( A Psycho Husband )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang