Sentuhan Pertama

36K 1.4K 131
                                    

Sebelumnya...
Aku tahu cerita ini gak bagus. Karna jujur aku ini orang bodoh. Aku cuma bisa nulis aja. Gak ngerti aturan tulisan, kbbi dll. Aku percaya penulis adalah tuhan dalam karyanya.
Dan aku juga tahu, ceritaku menbosankan, jelek dll
Satu yang perlu readers tahu, aku menulis dalam keadaan sakit demi kalian. Agar kalian tidak kecewa kalau tulisannya mandek lama. Aku juga tidak minta di hargai. Cuma minta tolong jangan di hina
Karna bagiku yang tak mengerti apapun selain menulis, karyaku adalah bagian dari hati dan diriku sendiri. Tolong jangan hina aku!  Terimakasih buat yang setia baca dan comment.








Andrew terduduk mengacak rambutnya frustasi. Di mejanya sudah tergelat puluhan botol bir yang sejak tadi pagi di habiskan.

" Tuan! Saya sudah menemukan pengirim paket itu!" Ujar Vier menyentakkan lamunannya. Mata merahnya menatap Vier nanar. Urat biru di lehernya tercetak jelas. Ia berdiri menjajari pelayan setianya itu, lalu memegang kerah kemejanya erat

" Siapa hah? Siapa? Berani sekali dia mengirimkan benda laknat itu padaku!" Tekannya emosi

Vier menundukkan wajahnya lalu menarik napas panjang

" Jedin tuan!"

Deg. Kini cengkraman itu melemah. Andrew mengusap wajahnya jengah. Ia gemetar

" Andrew tolong jangan lakukan ini! Aku bisa menolongmu! Tapi tolong percayalah aku tidak membunuhnya! Andrewwww!!!"

" Aaaarrrkkhhh!"

" Prank"

Vier tersentak saat semua botol itu dipecahkan berserakan di lantai. Andrew berteriak meringkuk di mejanya. Seolah tak peduli lengan dan kakinya terluka

" Sial! Aku memang bodoh! Aku bodoh! Harusnya aku bunuh saja dia! Vier aku perintahkan kau untuk membunuhnya!"

Tidak! Ini bukan yang aku rencanakan~ Batin Vier

" Kenapa kau diam hah? Bunuh dia sekarang juga!" Bentak Andrew dengan mata memerah

" Tapi Tuan bagaimana kalau memang dia sedang...?"

" SEDANG APA HAH?" Tekan Andrew

" Bagaimana jika nona Jedin benar benar mengandung anak anda? Bukankah itu berarti anda harus menikahinya?" Tanya Vier gugup

" Hahaha menikahinya? Kau pikir aku gila hah? Itu anakku atau bukan aku tidak peduli! Kau dengar itu?"

" Tapi tuan...

" Kau mau matiii??" Andrew merogoh kaca di depannya. Dan....

" Andrewww stoopp!!"
Vier menarik napas lega saat tiba tiba Harleen datang memeluk lengan suaminya itu. Mencegah ajal datang pada si pelayan setia

" Pergilah Vier!! Cepat pergiii! Ayoo cepat!" Teriak Harleen.

Memorie tembakan Andrew pada Vier dulu begitu menakutkan baginya. Walau bagaimanapun emosi suaminya belum stabil. Dan dia masih... " Gila "

" Tapi nona?" Vier masih bertahan

" Vier, Andrew urusanku!" Harleen meyakinkan. Maka pelayan itupun menunduk hormat lalu melangkah pergi.

Seperginya Vier...

" Hei kau apa apaan sih? Kau mabuk? Dan luka ini.." Harleen menarik Andrew yang mematung seakan tanpa jiwa agar duduk di ranjangnya

" Ya Tuhan... sebentar, aku akan mengambilkanmu P3K!" Harleen hendak berdiri. Tapi...

" Tunggu!" Andrew menarik lengannya. Di belainya wajah Harleen lembut. Mata wanita cantik itu terlihat bengkak dan wajahnya benar benar pucat. Terlihat jelas dia benar benar terluka

DOR ( A Psycho Husband )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang