Cemburu

25.7K 1.5K 155
                                    

Waktu seakan berjalan begitu cepat bagiku.
Rasa sakit menghentikanku pada kebekuan
Entah apa kesalahan yang aku perbuat di kehidupan sebelumnya hingga aku merasakan sakit yang seperti ini
Tapi ini tidaklah begitu berarti saat aku melihatnya tersenyum bersama orang lain. Siapa gadis itu?
Mereka menyebutnya Jedin
Kenapa? Andrew harus tersenyum karnanya
Ya, bukan melihatnya tersenyum yang membuatku merasakan sakit
Tapi karna dengan siapa dia tersenyum

Benar, sejenak, Andrew menghentikan senyumnya saat Jedin merekam wajahnya. Tinta di tangannya berhenti menulis, ia menatap ke arah pintu dan di sana... Harleen tampak duduk dengan kursi rodanya. Menatapnya dengan mata berkaca kaca. Hingga...

Drrrtttt drrrttr

Perhatian Andrew kembali pada Jedin ketika mendengar deringan ponsel gadis itu. Ia tampak mengangkatnya dan Andrew mendengarkan

" Bobin? Apalagi hah... aku kan sudah bilang edit video itu segera oke. Pekerjaanku akan segera selesai!"

---------

" Jangan coba coba menelfonku lagi. Aku sedang sibuk. Aku tahu ini modusmu untuk mendekatiku kan?"

--------

" Aaahh udah udahlah. Bye."

Tut tut tut. Jedin mematikan ponselnya lalu tersenyum ke arah Andrew

" Dia bukan siapa siapa kok, jangan cemburu. Oke." Senyumnya memainkan mata

" Cemburu? Kau begitu GR ya." Celetuk Andrew

" Ish jangan bohong. Kau mendengarkanku tadi kan? Anggap saja itu cemburu agar hatiku merasa senang. Oke." Jedin membuat Vier tertawa kali ini. Dan karna Vier tertawa, Andrewpun ikut tersenyum

" Hahaha kau ini gadis dari era mana sih?" Ujarnya dengan wajah memerah menahan tawa.

" Dari era modern di mana sex adalah ungkapan cinta dan perceraian adalah ungkapan kebosanan. Era di mana pernikahan hanya pengetesan pada pasangan dan tuhan cuma sebagai simbol belaka. Tapi aku... salah satu yang berbeda dari mereka, kau mau ngecek?" Goda Jedin lagi lagi membuat Andrew tersenyum dan berkata

" Tidak terimakasih."

Dan merekapun kembali tertawa.

Andrew menatap Jedin dengan senyum lepasnya. Gadis itu memang tak secantik Harleen, tapi dia mampu mempesona siapapun tanpa harus mengeksplor kecantikan wajahnya. Penampilannya yang sederhana dan pembawaannya yang lincah membuat hati siapapun yang berada di sisinya merasa sangat tenang. Perlahan, Andrew tersenyum memperhatikan tawanyanya. Hingga...

Deg. Gelak tawa itu berubah senyap. Andrew menatap tangannya yang terasa hangat

Tiba tiba...

" Nona Harleen?" Ujar Vier menunduk hormat. Dan ya, Harleen dengan susah payah mendorong kursi rodanya ke sana lalu memegang tangan Andrew seolah menegaskan kalau Andrew masih miliknya. Tapi...

" Mr. California tawaranku tadi serius lo." Jedin merangkul leher Andrew dan langsung membuat tangan Andrew terpisah dari Harleen yang menatapnya sedih. Dia sengaja?

Apa yang akan kalian rasakan jika mencintai seseorang begitu besar
Melihatnya bersama orang lain...
Tapi tak bisa mengucapkan sepatah katapun?

" Tidak nona Gila terimakasih tapi saya tidak tertarik!" Andrew berdiri dari duduknya lalu hendak beranjak sebelum...

" Cup." Ia mengerjab beberapa kali saat tiba tiba Jedin berjinjit dan mengecup pipinya dari belakang

DOR ( A Psycho Husband )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang