Perasaan

21.6K 1.8K 177
                                    

Seneng banyak comment meskipun yang vote menurut. Lanjuuttt

Jedin mengepalkan jari jarinya kuat. Ia tak habis pikir, mengapa Andrew bisa melakukan semua ini. Segala usahanya, semuanya menjadi sia sia. Gadis itu memejamkan mata meredam kesal sembari memutar mutar disk di tangannya.

Apa yang terjadi?
Mengapa Jedin sekesal itu?

Semuanya memang baik baik saja berkat video itu. Posisi Andrew, jasanya tapi tidak dengan hatinya. Bagaimana tidak? Apa yang terjadi siang tadi benar benar membuat Jedin menyadari kalau Andrew, mungkin masih mencintai Harleen.

Flashback

" Wow." Orang orang Neo Channel tampak sangat mengagumi kediaman Andrew saat mereka menapaki langkah pada lantai marmer halamannya. Berbagai hiasan bawar dan anggrek yang begitu indah menjalar menambah aksen menarik dari rumah megah seluas 4 hektar itu.

" Silahkan masuk!" Sambut Vier membukakan pintu. Jedinpun memeluk teman temannya senang. Itu adalah detik detik di mana Video itu akan ditayangkan. Detik detik perjanjian yang akan mereka lakukan. Harleen akan hancur setelahnya

" Tuan muda akan segera turun. Silahkan duduk!" Santun pelayan mempesona itu dengan senyuman manis membuat tamu tamunya tak hentinya berdecak kagum. Hingga...

" Itu Tuan Abraham!" Tunjuk Jedin.

Maka, 3 perwakilan dari Neo Channel itu langsung berdiri kagum melihat langsung sosok Abraham yang selama ini sering diperbincangkan.
Dia begitu berbeda, orang orang menyebutnya gila. Tapi adakah orang gila sesempurna dia?
Andrew turun dari tangga dengan kaos putih santai yang senada dengan kulitnya. Celana panjang dan tangan di dalam saku, tampak begitu tenang sembari mengulas senyum. Dia benar benar pandai beracting. Padahal, untuk bersikap seperti itu, Vier sampai harus menerima tinjuan di perutnya hanya karna menasehati saja. Untungnya pada akhirnya sang pangeran menurut dan ke luar dengan penampilan santai

" Hai saya Andrew." Ujarnya mengulurkan tangan. Yang jujur, Jedin saja melongo melihat perubahan sikap Andrew yang sangat drastis. Dia terlihat sangat ramah dan seakan akan bisa menerima siapa saja

" Erika." Seorang dari Neo Channel langsung menjabat tangannya

" Sandra, editor Neo Channel." Sambut yang lainnya

" Bian wakil ketua radio Neo Channel. Senang berjumpa denganmu tuan."

Andrew tersenyum kemudian mempersilahkan mereka duduk dan mulai memperbincangkan tentang kontrak penayangan video itu. Hingga...

" Ada apa ini?" Tanya Henry yang tampak memasuki ruangan dengan jas kerjanya. Dia semakin heran saat membaca tulisan Neo Channel di seragam tamu yang disambut Andrew.

" Hai tuan Henry, ternyata benar kau tinggal di sini?" Sapa salah seorang yang semakin membuat Henry bingung

" Siapa mereka Andrew?" Tanyanya

" Mereka datang untuk membuat kontrak dengan Andrew." Senyum Jedin menatap Henry tajam

Yes kau akan kalah kali ini tuan Henry

" Kontrak apa?" Tanya pemuda itu semakin heran

" Jedin ada di sini untuk membuat film dokumenter dan kau tahu itu kan tuan Henry. Jadi film itu akan ditayangkan langsung hari ini atau sesuai kesepakatan kami." Andrew berdiri dari duduknya.

" Aku ingin melihat file film itu!" Tekan Henry kemudian

" Baiklah." Andrew tersenyum dengan sorot mata menajam.

DOR ( A Psycho Husband )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang