"Cav, jangan sering-sering giniin gue" kata-kata Fera membuat Cavin bingung. Ada apa dengan gadis ini?
"Maksud lo? Oh gue tau, pasti lo takut baper kan gue gituiin? Orang ganteng mah gitu" ucap Cavin penuh percaya diri.
"Ish! Mana ada. Gue cuma risih sama fans fanatik lo itu. Mereka gosipin gue mulu. Kalau gue jalan, gue pasti dibilangin macem-macem. Kaya cabe lah, cewek kegatelan lah, PHO lah pokoknya banyak gitu" oceh Fera.
"Diemin aja sih Fer. Atau perlu gue marahin mereka? Sini biarin mereka iri. Iri tanda tak mampu" Cavin menjawab pertanyaan Fera dengan tenang.
Cavin menggandeng tangan Fera. Fera tidak bisa berbuat apapun. Ia hanya menuruti kemauan Cavin. Ia tiba-tiba seakan jadi bisu. Sebenarnya apa yang dikatakan Cavin tadi ada benarnya. Ia sudah terlanjur baper sama Cavin.
"Belajar yang bener, Fer. Biar ga bodoh amat jadi ga maluin gue" ucap Cavin lalu mengusap rambut Fera.
Ah, rasanya Fera ingin teriak. Pipinya mulai memanas. Fera yakini sekarang dia sudah seperti tomat. Mau ditaruh dimana lagi wajahnya ini? Malu! Malu batin Fera.
"Lucu banget sih anaknya om Fero! Merah bener tuh muka" kekeh Cavin. Sebenarnya kekehan Cavin itu sebuah rejeki yang berlimpah bagi fans yang melihat itu karena ia biasanya cuek dan jarang tersenyum.
Cavin gatau sih rasanya jadi Fera. Malu banget itu. Bayangkan saja kalian diperlakukan seperti itu oleh doi kalian dan doi kalian lihat wajah blushing kalian. Pasti malu banget kan? Itulah yang dirasakan Fera sekarang.
Siapapun tolong Fera sekarang!
"Ah udahlah gue kasihan liat wajah lo tambah merah. Gue ke kelas ya! Bye Fera, sayang!" ucap Cavin.
Gimana? Sakit deh kalau udah dibaperin tapi gamau tanggung jawab."Tanggung jawab bang! Dedek baper nih!" canda Valerie.
Ternyata Valerie dari tadi ada dibalik jendela. Pasti anak itu mengintip semua kegiatan baper-baperan tadi. Rasanya Fera mau pergi ketempat yang jauh dari jangkauan orang-orang. Karena sudah dapat dipastikan bahwa yang melihat tadi bukan hanya Valerie, tapi juga anak sekelas Fera.
Kringg Kringg
Untung saja ada yang menolong Fera. Fera menghela nafasnya lalu duduk di bangkunya. Tidak lama setelah itu, guru yang mengajar pada saat jam pertama pun masuk.
***
Cavin dari tadi sudah berada di depan kelas Fera. Sekarang lagi jam istirahat jadi Cavin berinisiatif untuk mengajak Fera ke kantin. Setelah menunggu sedikit lama, akhirnya ia melihat Fera keluar bersama Valerie. Ia sudah tahu siapa itu Valerie. Cavin sudah tahu semua tentang Fera. Bukan Fera yang nemberi tahu, tapi Cavin sendiri yang mencari tahu.
"Hai kak Cavin" sapa Valerie. Yang disapa hanya tersenyum.
Cavin gatau apa kalau jantung Valerie memompa lebih cepat? Sudah dibilangi tadi kan, kalau lihat Cavin tersenyum rasanya jantungan. Senyumnya mengalihkan duniaku batin Valerie. Ya anggap saja Valerie itu lebay. Gatau gimana lagi deh dia. Ga dibales cuma disenyumi aja udah seneng banget. Apalagi kalau disapa balik ya?
"Ngapain disini sih, Cav?" tanya Fera.
"Mau makan dikantin sama lo. Memangnya salah?" Cavin bingung karena dari nada pertanyaan Fera seperti dia tidak suka Cavin ada disitu.
"Gue lagi ga mau ke kantin. Lo sama Vale aja" ujar Fera lalu masuk kembali ke kelasnya.
Cavin bingung. Ada apa dengan gadis itu? Bukankah tadi pagi mereka baik-baik saja? Lalu kenapa sekarang Fera seperti menjauhinya?
Fera bukannya mau menjauhi Cavin. Banyak hal yang ia hindari kalau ia bersama Cavin. Pertama-tama pasti tentang perasaannya, dan yang kedua tentang gosip-gosip baru. Fera sebenarnya malas menanggapi itu. Tapi mau bagaimana lagi? Satu-satunya cara menghindari itu adalah dengan menjauhi Cavin.
"Hallo Alfera Allison!" sapa seorang cowok.
"Ah. Hai kak! Kakak ko ada disini?" bingung Fera.
"Nih-" jeda cowok itu sambil memberi 1 roti bakar. "Buat lo karna tadi lo ga ke kantin jadi gue bawakin aja gue kira lo belum makan"
Tanpa mereka sadari, ada sepasang mata yang memerhatikan mereka. Ada tanda tanya besar dikepalanya sekarang. Dan ia berinisiatif untuk bertanya langsung dari pada ia bingung.
"Oh karena ini lo ninggalin gue?" tanya seseorang itu. Mereka yang awalnya tidak menyadari ada orang yang masuk kekelas sekarang mereka mengahadap ke arah orang yamg baru masuk itu.
***
Adudu siapa kah itu? Cavin kah? Atau ceweknya si cowok itu? Trus siapakah cowok itu? Pacar Fera?
Vomment guys please
Instagram:
[at] cia_aicia
[at] axe.machaFor more info about my wattpad ehe.
-Cia
25 Februari 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Knows?
Teen Fiction{Judul Lama: My (BAD) Boyfriend} Kehidupan remaja Alfera sama seperti gadis seusianya. Iya, ga jauh-jauh dari kata 'cinta'. Fera jatuh cinta dengan sahabatnya sendiri. Tetapi bukan itu saja yang menghiasi kehidupan remajanya. Ia diteror musuh sahaba...