SELAMAT MEMBACA!
BUDAYAKAN VOMMENT YA!***
Cavin melihat mereka semakin tajam. Entah kemana keberanian Arlie tadi untuk berbicara pada Cavin dan sekarang keberanian itu hilang. Hanya dengan beberapa kalimat yang diucapkan Cavin dapat menimbulkan Arlie kicep.
Kesunyian masih setia menyelimuti rooftop itu. Dengan penuh tekanan lagi, dengan nada yang datar, Cavin berbicara. "GUE TANYA DIJAWAB GOBLOK! Lo Arlie!" Cavin menunjuk Arlie dengan jari telunjuknya.
"KENAPA DIA DISINI?! LO YANG BAWA, KAN?! MANA TAMPANG SONGONG LO? GUE TAHU LO PASTI MAU NGOMONG SESUATU SAMA GUE TENTANG DIA!" Cavin tidak bisa bersantai lagi. Ia tidak bisa menahan emosinya lagi.
Meluap.
Emosi Cavin keluar begitu saja. Ia bukanlah orang yang mudah menahan emosi. Ia adalah orang yang akan menumpahlan emosinya hingga habis. Tidak perduli pada siapapun. Ah iya, ada satu nama. Satu nama yang dapat meredakan emosi Cavin dengan cepat saat ini. Alfera Allison.
Arlie menarik nafasnya banyak-banyak. Ia merasa okaigen di rooftop tiba-tiba saja sedikit. Seperti sesak yang dikatakannya. Dengan keberanian penuh, ia memberanikan diri berbicara pada Cavin.
"Kendaliin emosi lo, Cav. Breathe in, Breathe out. Gue mau bilang satu fakta. Satu fakta yang menyangkut Fera." Cavin menuruti apa yang diucapkan Arlie.
Setelah itu Cavin berucap, "Apa? Kenapa menyangkut Fera? Apa yang dia lakuin?" Dengan sedikit ketenangan Cavin bertanya.
Arlie terdiam sebentar lalu, "Dia yang ngirimin bunga untuk Fera. Dia... dia ngelakuin itu buat Fera merasa terganggu ya semacam 'teror'?"
Semua disekitar itu melongo. Terkejut dengan apa yang diucapkan Arlie. Termasuk Cavin dan Riko. Riko tidak tahu-menahu tentang masalah Fera yang dikirimkan bunga terus-menerus selama ini.
Arlie selama satu bulan ini memang benar-benar mencari tahu siapa si pengirim misterius itu. Si pengirim bunga yang meneror Fera selama ini. Tepat kemarin, Arlie mengerahuinya.
Kemarin, tidak sengaja Arlie ketempat markas geng Lixley---geng Darga---karena motornya mogok tepat didepan markas itu. Dan tidak sengaja pula Cavin mendengar Darga berbicara pada anggota Lixley. Tentang bunga & Fera. Semuanya terungkap malam itu. Hingga tadi pagi, sebelum Darga masuk ke halaman sekolahnya, Arlie 'menculiknya' terlebih dahulu.
Cavin tidak tahu lagi ingin berbicara apa. Semuanya seakan menarik emosi Cavin lagi. Cavin kembali mengeraskan rahangnya. Tangannya kembali mengepal. Giginya kembali terdengar karena berdecitan dengan gigi bagian lain.
Cavin maju selangkah demi selangkah. Setelah tepat didepan Darga, ia melepaskan genggaman tangan Arlie pada kerah bajunya lalu tangannya menggantikan posisi tangan Arlie.
Dengan sorot mata yang tajam, Cavin menatap Darga. Darga dengan takut menghindari tatapan Cavin yang tajam itu. Ia melihat bawah tanah.
BUGH!
Satu bogeman mentah didapatkan oleh Darga dari Cavin. Darga tersungkur. Bibirnya mulai mengeluarkan darah segar.
Cavin mendekati Darga lalu mencengkram kerahnya lagi. Ia berteriak didepan wajah Darga katanya, "LO KENAPA NEROR FERA, TAI! LO BIKIN DIA TAKUT! BANGSAT! KALAU GA SUKA SAMA GUE NGOMONG! JANGAN JADI BANCI! PENGECUT!"
BUGH! BUGH! BUGH! BUGH!
Empat bogeman itu kembali mengenai wajah Darga. Ia tidak bisa melawan lagi. Badannya belum fit karena kebetulan kemarin dia juga baru sembuh dari sakit. Bukan demam, flu, atau semacamnya. Sakitnya berasal dari duel dengan geng lain.
Semua disitu hanya bisa terdiam. Semuanya seolah menjadi patung yang hanya diveri kemampuan untuk menjadi patung. Tidak bisa berbuat apapun. Tidak dapat meleraikan Cavin. Mereka tahu akibatnya jika sekarang Cavin dileraikan.
Darah segar berwarna merah semakin mengalir dari ujung bibir Darga. Bagian wajahnya yang lain terdapat warna biru keunguan. Mungkin ini kalian anggap biasa karena Darga sering berantem. Tapi nyatanya kali ini beda. Jika biasanya dia bisa melawan walaupun sedikit, kali ini tidak. Tidak sama sekali.
"Kak Darga..."
***
Semua siswa serta siswi belamburan keluar dari kelas. Semuanya ketempat tujuan yang sama. Tujuan yang sekarang sedang padat. Tujuan yang mungkin menyajikan 'tontonan'?
Valerie yang melihat itu menuju ke depan pintu. Ia bingung kenapa semuanya menuju lantai atas. Karena rasa penasarannya, ia menahan satu siswi dengan bedak yang tebal. "Eh, ada apa sih dilantai atas?"
Siswi tadi menghentikan langkahnya terpaksa. Lalu ia menjawab pertanyaan Valerie katanya, "Itu si Cavin mukulin anak sebelah! Udah ya, gue buru-buru, mau gue live. Kalau aja viral kayak live mimi peri. Bhay!"
Valerie terkejut mendengar fakta yang keluar dari mulut gadis tadi. Ia segera masuk ke dalam kelasnya dan memberi tahu pada Fera. "Woi Fer!" tegurnya.
Fera mengangkat kepalanya dari posisinya yang tiduran diatas meja. Ia menaikkan alisnya, "Kenapa?" dengan lesu.
Valerie menggigit kukunya. Ia menghentak-hentakkan kakinya. Inilah yang dilakukan Valerie jika bingung. " Itu... itu... si Cavin berantem sama anak sebelah!"
Fera menegakkan badannya segera. Ia juga sama seperti Valerie. Tentu lah terkejut. Dengan langkah seribu, Fera mengikuti segerombolan orang yang kepo dengan kegiatan di rooftop. Valerie tidak tinggal diam. Ia juga penasaran dengan apa yang terjadi.
Setelah sampai di rooftop, Fera menerobos kerumunan penonton. Ramai. Seperti melihat bintang holly wood sedang berada di rooftop. Dengan mudah Fera dan Valerie sudah sampai dibagian depan. Fera terkesiap. Itu Darga!
"Kak Darga..." lirih Valerie. Iya, itu bukan Fera. Fera menoleh kesamping melihat Valerie. Ketika Fera akan membuka mulutnya, Valerie berjalan maju.
"Berhenti kak Cavin! BERHENTI!" teriqk Valerie frustasi. Cavin menghentikan tinjuannya. Tangannya terdiam diudara.
Valerie menghampiri Darga yang hampir kehilangan kesadarannya. Valerie memangku kepala Darga lalu dielusnya rambut Darga. "Kak! Kak Darga!"
Darga sedikit membuka matanya. Ia tersenyum melihat Valerie dihadapan wajahnya sekarang. Dengan nada lirih karena menahan sakit, Darga berucap, "Hai, Lydia." Lalu semuanya gelap.
***
WOHOOO!!
Ada hubungan apa ye antara Darga dan Valerie? Hehe ga tau kenapa ini melenceng banget dengan perkiraan aku. Tiba-tiba aja ni jari mengetik Darga tahu Valerie :) Tungguin di chapter selanjutnya ya!TERIMA KASIH TELAH MEMBACA!
BUDAYAKAN VOMMENTNYA!-Cia pacarnya Riko
07 Juni 2018
![](https://img.wattpad.com/cover/139700980-288-k622471.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Knows?
Fiksi Remaja{Judul Lama: My (BAD) Boyfriend} Kehidupan remaja Alfera sama seperti gadis seusianya. Iya, ga jauh-jauh dari kata 'cinta'. Fera jatuh cinta dengan sahabatnya sendiri. Tetapi bukan itu saja yang menghiasi kehidupan remajanya. Ia diteror musuh sahaba...