TIGA PULUH SATU-Day 1

29 4 1
                                    

AKU MINTA MAAF SEKALI PART SEBELUMYNYA SALAH :(( INI YG BNR. MAAF YAA!!!

***

Ujian kenaikan kelas sudah didepan mata. Tinggal beberapa minggu lagi, para siswa maupun siswi SMA Alfa harus meninggalkan hal-hal yang disenangi demi belajar agar naik kelas.

Hubungan antara Cavin dan Fera semakin romantis. Berita mereka tersebar ke seluruh penjuru sekolah satu minggu setelah mereka resmi berpacaran.

Darga sudah sembuh total. Tidak ada hal yang menakutkan. Cavin belum meminta maaf pada Darga, tetapi teman-temannya sudah. Hubungan Darga dan Valerie semakin dekat. Tapi sayang, sampai sekarang, Fera belum memastikan ada hubungan apa antara Valerie dan Darga.

"Mpok Siti yang cantik... Arlie mie ayam satu ya! Pakai ayam, jangan pakek bakso. Kalau pakek bakso namanya mie bakso HAHAHA" gurau Arlie. Cavin dan Riko hanya tersenyum.

Mereka memaklumi jika Arlie berbuat seperti itu. Arlie memang suka bergurau dengan warga kantin. Mangkanya, seluruhnya sudah kenal dengan sifat Arlie yang satu itu.

Riko mengangkat tangannya bermaksud memanggil tukang bakso. "Weh mang, Riko pesen bakso super satu ya!" lalu ia mengalihkan pandangannya pada Cavin, "Vin, Lo mau bakso kaga?" tawarnya sedangkan Cavin mengangguk.

"Jadi bakso supernya dua ya den?" tanya mang Dodi---penjual bakso---pada Riko. Riko mengangguk menjawab pertanyaan mang Dodi.

Riko dan Cavin memang sudah baikan. Ah sebenarnya mereka tidak berantem sih, tetapi Cavin yang menjaga jarak dan selalu berbuat menjengkelkan pada Riko. Tetapi sekarang tidak, mereka berteman baik.

"Kalian minum apa? Gue pesenin tapi bayar sendiri. Sekalian mau beli minum juga" kali ini Cavin yang angkat bicara.

"Gue es campur" balas Arlie. Riko masih tampak berpikir. "Gue es teh manis aja deh" sahut Riko.

Tanpa banyak bicara, Cavin melangkahkan kakinya ke gerobak Mpok Ida---penjual minuman---dipojok kiri. Ia memesan minumannya beserta teman-temannya lalu kembali ketempat duduknya.

Saat ia duduk, ternyata pesanannya sudah datang. Mereka bersantap bersama. Masing-masing sibuk dengan makanannya. Tapi beberapa menit kemudian, suara nyaring Arlie memecah keheningan.

"Cav! Lihat-lihat tuh pujaan hati lo yang tersayang masuk kantin!" heboh Arlie. Cavin dan Riko sama-sama mengalihkan arah pandang mereka dari makanan ke pintu kantin.

Dipintu kantin, terlihat dua siswi yang sedang memasuki area ter-ramai saat istirahat. Fera dan Valerie. Mereka memasukki kantin dengan senyum di bibir mereka masing-masing. Entah apa yang dibicarakan mereka, tapi nampaknya hal itu lucu.

Arlie memanggil mereka berdua sehingga Fera dan Valerie menuju meja "Trio Cogan" bagi anak sana. Fera duduk disebelah kanan Cavin dan Valerie duduk diantara Riko dan Arlie.

Cavin menaruh sumpitnya di mangkok. "Mau makan apa, Fer?" tawar Cavin. Setelah mengetahui jawabannya, Cavin pun menesan pada Mpok Siti. Lalu tidak lama kemudian Cavin datang dengan semangkuk mie ayam pesanan Alfera Allison.

Tidak kalah dengar Cavin, Riko pun mengambil kesempatan. Ia menanyakan hal yang sama pada Valerie. "Val, lo mau makan apa? Gue pesenin nih" ucap Riko.

Valerie terkejut. Baru kali ini Riko menawarinya apa-apa tanpa embel-embel Fera terlebih dahulu. Lalu beberapa detik kemudian ia tersadar karena lambaian tangan Riko didepan wajahnya.

"Gu--gue mie ayam juga deh." Riko tersenyum lalu ia beranjak menuju gerobak Mpok Siti dan kembali dengan satu mangkok mie ayam. Jujur, Valerie ingin tersenyum tapi ia menahannya. Perlakuan Riko sekarang manis sekali, percayalah.

Saat semua orang ingin makan, tiba-tiba dari arah sebelah kiri Valerie terdengar gebrakan. "Eh anjir ya lu pada. Si satu nanyain ceweknya, si satu lagi nanyain gebetannya. Lah gue disini dengerin doang. Ga diajak ngomong siapapun. Kalian kira gue patung?!?!"

"Anjir ye gue kira apaan bego ah!" seru Riko sambip memegangi perutnya karena tertawa mendengar ucapan Arlie tadi.

"Santai ae kali Ar, kayak Pak Gino kalau lo begitu" ejek Cavin lalu mendapatkan jitakan dari Arlie.

Karena kesal, Arlie memakan makanannya dengan lahap dan ngebut. Dan yang lain masih tertawa malah semakin menjadi-jadi karena lucunya wajah Arlie sekarang. Sepertinya disini Arlie ternistakan.

***

Dari tadi Fera tidak berhenti menggoda Valerie sehingga membuat pipi gadis itu merona malu. Bagaimana tidak? Setelah kejadian kantin tadi, Riko mengajak Valerie nonton bioskop Sabtu nanti. Dan hal itulah penyebab Fera menggoda Valerie.

Valerie senang? Tentu! Tetapi ia malu. Sehingga ia beralasan akan menjawabnya nanti. Sebenarnya kalau Valerie tidak ada harga diri, ia akan menjawab ajakan Riko tadi dengan semangat saat itu juga. Tetapi nyatanya Valerie masih punya malu jadi dia tidak mengatakan saat itu juga.

Sekarang jam kosong, dan tidak ada tugas. Jadi, dipojok kanan sana berkumpul hampir seluruh anak cowok dengan satu laptop. Entah apa yang dilakukan mereka.

Sedangkan dibaris ketiga dari belakang dekat jendela luar, kumpulan teman-teman Sisi--anak gaul dikelas Fera--sedang berselfie ria. Mereka berpose sesuai hati mereka.

Lalu dibelakang sana, ada juga kumpulan cowok-cowok yang sedang menyanyi tidak jelas. Ada yang main gitar, ada yang menggunakan sapu sebagai pengeras suara untuk bernyanyi.

Kelas Fera memang seperti ini. Semuanya gesrek. Tidak ada yang waras. Ah ralat, ada yang waras, satu, yaitu Cipto sang kutu buku dan juga ketua kelas. Ia berada ditengah-tengah kelas dan sedang membaca sebuah buku pengetahuan.

Tidak lama kemudian, terdengar suara bel tanda pelajaran telah usai. Ya, tanda pulang. Dan semuanya bersiap-siap untuk pulang kerumah masing-masing.

***

Aku butuh hampir satu bulan selesaiin ini :"". Sebenarnya part ini bukan ini yang ingin aku tulis. Tapi sepertinya belum saatnya. Jadi aku ganti aja yang ini. Hehe maaf ya kalau gaje.

TERIMA KASIH TELAH MEMBACA!
DIHARAPKAN VOMMENTNYA!

Instagram:
[at] cia_aicia

-Cia

29 Juli 2018

Who Knows?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang