Kejutan

10.6K 422 4
                                    

hari ini hari santainya azmi dimana dia tidak di suruh
Gus H. Hafid Hakiem Noer untuk mengisi acara acara bersama team syubban , azmi sedang duduk di Taman pesantren Nurul qadim.. kak ahkam yang sedang di mesjid dipanggil oleh temannya yang katanya ada keluarganya menjenguk dan ka ahkam pun bergegas pergi menghampiri keluarganya. "assalamualaikum ibu bapa"sapa kak ahkam lalu mencium tangan kedua orangtuanya itu.

"lupa sama adiknya"pupun adiknya ka ahkam.

"dek, gimana kabarnya"adiknyapun mencium tangan kakanya itu, usia pupun cuma beda 2tahun..

"kak azminya kemana? "tanya pupun penasaran

"ada di Taman dia lagi ngafalin"kak ahkam.

"apa ini dek kesini kan mau ketemu kakak mu ko malah nyari azmi dek dekk" ibu kak ahkam. menggelengkan kepala melihat kelakuan anaknya.

"yakan lumayan bu bisa foto bareng"sahut pupun.

"assalamualaikum "azmi datang lalu menyapa ibu dan bapa kak ahkam.

"waalaikumsalam " jawab ibu bapak dan pupun barengan lalu azmipun mencium tangan kedua orang tua kak ahkam.

"azmi umi dan abi tidak kesini? "tanya ibu kak ahkam.

"tidak bu, Aisyah lagi sakit jadi mereka nggak kesini"jawab azmi.

"oh yaudah disini aja ya mi anggap aja kami itu orangtua kamu"bapa merangkul bahu azmi.

"iya pak"azmi tersenyum.

"kak azmi boleh minta fotonya nggak?? foto bareng"pinta pupun kepada azmi yang sedari tadi menunduk tidak ingin melakukan kontak mata dengan yg bukan mahramnya

"iyah boleh"jawab azmi singkat lalu mereka pun berfoto tapi mereka tidak berdua tentunya mereka berfoto ber3 bareng ka ahkam yang meneribis ditengah karena kak ahkam melihat azmi sangat risih dekat dengan pupun adiknya itu.

~tasya

disisi lain aku yang sedang duduk di kursi belajar memikirkan temen teman yang sedari tadi nyuekin aku dan salahsatu dari mereka ngewhatsapp aku.

📲 ↩"teh tasya, semenjak sama teh tasya kita kita suka dimarahin terus sama pak solihin"

dia adalah Putri salahsatu temanku. sebenernya mereka muridku tapi aku inginnya teman bukan murid ya jadi aku anggap mereka teman teman aku soalnya umurku dan umur mereka tidak jauh beda.

📲↪"nanti malam kita bicarakan di wustho ya put ada masalah apa"aku membalas chatingnya putri dan hanya di read.

waktu berjalan dengan cepat menujukan pukul 20.00 watunya aku mengajar ngaji. setelah aku sampai di kelas wustho atau angkatan SMP dan SMA mereka semua pada ribut dan aku pun duduk di kursiku didepan.

"assalamualaikum wr.wb"salamku kepada mereka.

"waalaikumsalam"mereka membalas dengan malas dan singkat.

"sekarang mau belajar atau mau bahas soal kalian yang katanya bermasalah kalo belajar sama saya?!"kataku

"Bahas aja we teh"celetuk ega salahsatu santri putra

"Yaudah, apa masalahnya?? Apa yang bikin kalian bermasalah kalo sama saya??"kataku banyak bertanya.

"Semenjak sama teteh mah kita kita jadi sering dimarahin sama pa ustadz solihin katanya kalo belajar sama teteh mah berisik terus ngeganggu" celetuk ega lagi

"Masa sih? Kalaupun pa ustadz solihin marah kenapa nggak bilangnya ke saya? Kan saya yg ngajar knapa kalian nggak bilang aja ke pa ustadz solihin biar ngomong nya ke saya aja? " tegasku.

"Nggak tau ah teh pokonyamah pak ustadz solihin marah marah terus ke kita kita gara gara teteh!! " giliran Agung yang ngomong.

"Yaudah kalo kalian nggak mau saya mengajar lagi disini,, gapapa saya nggak maksa kalian kan?! klo emang kalian kaya gitu saya sekarang pulang dan akan mengundurkan diri,, semoga kalian mendapatkan pengajar yg lebih baik dan tidak akan ada lagi masalah"emosiku yang habis akan kata sabar.

Akupum turun ke bawah bergegas untuk pulang tpi..

"teh tasyaaaaaa!!!!"

mereka memanggilku dari balkon wustho.

Aku menoleh dan melihat ke atas ada karton yg mereka pegang bertuliskan BARAKALLAH FII UMRIK.. Dan mereka pun teriak "barakallah fii umrik teh tasya"

Mereka berteriak berbarengan, untungnya dibawah sudah tidak ada siapa siapa lagi kecuali di ruang DKM ada pak solihin dan pak muntaha guruku dulu di wustho ini yang kulihat.
Salah satu dari mereka menariku ke atas lagi .. Dan waktu aku buka pintu kelas mereka sudah bersiap dengan alat marawisnya dan menyanyikan lagu alfatihah untuk mu dari syubbanul muslimin yg liriknya mereka ganti.

"Alfatihah untukmu .. wahai teh tasya yang cantiikk.. Jasa ketulusanmu... Selamanya kanku kenang.."

"Kalian ini!!! Ngasih aku lagu al-fatihah untukmu?? Kaya aku udah nggak ada aja!! "Kataku pada mereka.

"Hahaha...maaf atuh teh bercanda... "Mereka tertawa .

Muridku ada 27 orang 14 perempuan dan sisanya laki² kebayangkan tuh di keroyok kan tadi debat haha
Alhamdulillah udah tahun 2018 lg umurku menjadi 18thn skrg 28 februari .

Dan mereka membawakanku tumpeng.. Entah apa yg telah mereka rencanakan tadi nggak aku kira bakalan kaya gini.. Mereka semua memberi aku kado yg isinya nggak tau apa karna mereka nggak mau kadonya aku buka sekarang jadi ntar aja di rumah.

"Teh jangan lupa yh dipake maaf cuman 1kado aja dri kita" upcap wanna salah satu santri Putra.

"Teh maaf yh tdi ega kalo ngomongnya bikin teteh sakit hati"ucap ega.

"Teh maaf yh tadi siang Putri ngeWA ke tth kaya gtu"putri.

"Iya maaf yah teh udah ngerjain teteh juga tadi"mereka semua.

"Iyaiya udah nggak papa.. Makasih yah maaf juga tdi kebawa emosi akunya"kataku malu karna sudah emosi tadi .

"Tapi teh jangan ngundurin diri yah teh jangan "kata mereka.

"Iya enggak ko tadi mah kan cuman kebawa emosi aja"aku tertunduk malu, dan tiba tiba pak muntaha datang .
"Assalamualaikum "sapa pak muntaha memecahkan suasana.

"Waalaikumsalam "kami semua menjawab berbarengan.

"Tasya, selamat ulang tahun yah semoga panjang umur, sehat selalu maaf nggak bawa kado saya" ucap pak muntaha guru ku dulu di wustho tpi skrang aku udah jdi guru sama kaya pa muntaha tpi aku nggak mau di panggil guru serasa tua.

"Amin pak makasih doanya.. Gapapa pak "kataku sembari tersenyum.

Setelah itu kami lanjutkan untuk menyanyi bersama dengan alat marawis supaya lebih asikk..

Cintaku Serumit ItuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang