Pernikahan.. siapa?

6.2K 292 35
                                    

Saat ini Aku sedang berbicara dengan Sifa dan yang lainnya menunggu diluar karna permintaanku.

"Gimana kabar Tasya?"tanya Ustadz Akbar pada Mela dan saat ini Mereka ada di depan pintu Kamar.

"Masih syok tapi insyaallah Kami bisa mengatasinya"jawab Mela.

"Kamu udah obatin bibirnya yang berdarah?"tanya Ustadz Akbar sangat khawatir.

"Udah.. Dan sekarang Dia lagi nenangin diri ditemani Sifa"

▪▪▪

"Udah Sya, jangan nangis terus nanti mata Kamu bengkak"ucap Sifa.

Aku terus saja menangis tanpa menghiraukan Sifa yang sedari tadi menyuruhku untuk berhenti menangis.

"Tasya plisss.. Kamu juga harus istirahat besok kita harus bangun pagi jangan sampai kondisi Kamu menurun lagi"

"Tapi Sif, Aku bener bener takut"..."takut kalau orang itu akan balik lagi mencari Aku"lanjutku.

"Tenang Tasya, diluar sudah ada Polisi yang akan menjaga Kamu"

"Polisi?"tanyaku karna Aku belum tau soal itu.

"Iyah.. Tadi polisi datang dan melihat rekaman CCTV dan mereka bersedia menjaga dan melindungi Kamu"... "Sekarang Kamu tenang dan istirahat yah"pintanya.

Karna merasa lelah dan tenang mengetahui ada Polisi yang siap menjagaku, Akupun menurut perintah Sifa untuk istirahat.

Hari yang ditunggu sudah tiba.
Hari ini adalah hari pernikahanku, Aku merasa gemetar dan berkeringat dingin menantikan waktu tiba untuk calon suamiku melaksanakan Akad.

Saat ini Aku sedang menunggu di dalam Kamar Hotel sampai Calon Suamiku melakukan Akad selesai dan Suamiku nanti menjemputku menuju Pelaminan.

"Mata Kamu masih bengkak"Ucap Mela.

Sedari tadi Aku duduk di depan meja rias sambil menatap wajahku yang memperlihatkan mata belo yang Aku miliki bengkak karna bekas semalam menangis tak henti.

"Gapapa.. Nanti juga ilang"Ghina.

"Alhamdulillah.. Tasya Kamu udah sah dan halal menjadi seorang Istri"Ucap Titim."Ustadz Akbar baru aja kasih tau Aku kalau Suami Kamu itu lancar dan hanya sekali mengucapkan ijab kabul"lanjutnya.

Alhamdulillah...

Akupun mengusap wajahku dengan kedua tanganku seraya bersyukur karna telah dilancarkan oleh allah atas Suamiku.

"Yaudah Kami semua keluar dulu yah, karna nanti Kamu akan dijemput Suami Kamu"ucap Nur.

"Iyah"jawabku malu malu.

Akhirnya semua Sahabatku meninggalkan Aku sendirian di Kamar menunggu Suamiku menjemput.

Klekkkkkk

Terdengar suara pintu Kamar terbuka, Aku masih denhan posisiku yang menghadap kaca dan memejamkan mata karna Malu walaupun Aku sudah halal baginya, Akupun merasakan Dia duduk disampingku dan memegang pundakku agar dapat menghadapnya namun Aku masih saja tak mau membuka mataku.

"Tasya..."panggilnya lembut. "Selamat yahh..."lanjutnya lagi.

"Hah selamat??"batinku.

Karna merasa janggal Akupun membuka mataku dan mulai menatapnya, namun Aku sangat terkejut karna yang selama ini duduk di sebelahku adalah Azmi.

"Mas Kamu ngapain disini?!"tanyaku sedikit membentaknya.

"Aku mau mengucapkan selamat"

Akupun segera berdiri dan berpindah tempat agar tidak terlalu dekat dengannya.

Cintaku Serumit ItuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang