do'a ku

8.8K 368 3
                                    

Entah apa yang membuat ayah murung selepas pulang bekerja tadi sore sampai malam ini. Aku yang baru pulang ngajar ngaji melihat ayah di meja makan dengan ekspresi muka bingung.

"Yah, kenapa?"aku duduk di sebrang kursi meja makan ayah.

"Nenek sakit, nenek pengen ketemu sama anak cucunya katanya kangen"ekspresi ayah tambah murung .

"Yaudah kalau emang itu mau nenek, kenapa kita nggak kejakarta aja yah"tanyaku

"Kuliah kamu gimana?"ayah

"Minggu ini cuman ada satu pertemuan yah jdi bisa bolos dulu aja"kataku .

"Anak anak gimana?"ayah menanyakan anak anak didikku di wustho.

"Tasya bisa titipin ke pak muntaha dulu yah"jelasku.

"Kalo emang gitu, kita berangkat malam ini juga yah?"ijin ayah kepadaku.

"Iyah yah, yaudah tasya siap siap dulu yah"aku pamit menuju kamar. Nggak usah ditanya mau berapa lama di Jakarta pasti aja disana seminggu.

Diperjalanan menuju Jakarta, aku yang bosan melihat jalanan mamah dan ayah sedari tadi tidak mengobrol mungkin karna mereka berdua khawatir dengan keadaan nenek. Waktu menunjukan 22.15 aku yang belum merasa ngantuk iseng iseng buka hp lalu buka instagram dan melihat akun instagramnya subbanul muslimin disana aku liat ada grup syubban , kak aban, kak Dimas, kak Hendra, azmi dan kak ahkam sedang menyanyikan lagu move on..

"Subhanallah"kataku dalam hati "gantengnya kamu azmi,, jika allah berkenan aku ingin memiliki suami seperti mu"lanjutku dalam hati.

Macet itulah makanan sehari hari dijalanan ibukota, padahal ini jam 2 pagi tapi macetnya subhanallah panjang banget padahal aku baru berapa KM keluar dari pintu tol.

Aku dan kedua orangtua ku sudah sampai di rumah nenek jam 4 kurang diluar rumah nenek aku melihat ada seorang lelaki bertubuh tinggi dan putih sedang duduk dikursi depan dan ternyata itu kakak ku Ilham aku yg biasa menyebutnya dengan sebutan aa dia sedang menunggu kedatangan kami. Dia memang tinggal dijakarta bersama nenek karna dia mendapatkan pekerjaan di sini sebagai pegawai kantor bagian penawaran entah apa nama perusahaannya.

Setelah ayah memarkirkan mobil di depan rumah nenek aa menghampiri dan membukakan pintu mobil untuk mamah keluar dari mobil. Aku keluar dari mobil.

"Tasya nggak dibukain a"rengekku.

"Bisa sendiri lahh"ilham tersenyum .

"Mamah juga bisa sendiri tpi aa bukain"kataku
"Inikan bentuk penghormatan kepada orang tua, tasya"jelas ilham

"Iya deh iyah tau aa kangen mamah tapi ini bantuin dong bawain tas berat"rengekku

"Iya bawell ihh kenapa yah"ilham membantuku membawakan tas yang berisi bajuku dan yg lainnya
"Nenek gimana a?"tanya mamah

"Alhamdulillah baikan mah tadi udah minum obat"jawab ilham

"Alhamdulillah kalau gitu"mamah.

"Tasya kalau mau tidur di kamar aa aja, tadi udah aa beresin, biar mamah sama ayah tidur di kamar tamu"kata a Ilham yang membawakan tasku ke kamarnya, maklumlah di rumah ini cuman ada 3kamar diantaranya kamar nenek, kamar a Ilham, dan kamar tamu. Dirumah ini cuman ada nenek dan a Ilham.

Disebelah kiri, kanan dan depan rumah nenek ada rumah adik adiknya ayah, ayah adalah anak pertama.

Cintaku Serumit ItuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang