...

1.4K 85 22
                                    

Pada saat Tasya mengantarkan para Sahabatnya itu menuju Kamar Tamu. Azmi mendapatkan telpon dari seseorang dan memintanya untuk menjaga Pondok sebentar.

Setelah Tasya kembali ke kamar.. Tasya melihat raut wajah Suaminya yang seperti kebingungan.

"Mas.. ada apa??" Tanya Tasya yang merasa khawatir.

"Sayang.. barusan Abi Surya telpon Mas.. Beliau minta Mas untuk jaga Pondok, Kamu nggak apa-apa kalau Mas tinggal?"

Sebenarnya Azmi tidak tenang meninggalkan Istrinya yang sedang sakit tapi karna ini permintaan Abi Surya.. Azmi juga tidak enak untuk menolaknya.

"Nggak apa-apa Mas.. lagian Tasya kan nggak sendiri.. ada temen-temen Tasya yang bakalan jagain Tasya"

"Kalau ada apa-apa segera kabarin Mas ya Sayang"

"Iya Mas tenang aja ya" ucap Tasya sembari tersenyum.

"Yaudah.. kalau gitu Mas pamit ya"

Tasyapun tersenyum dan segera menciun tangan Suaminya itu..

"Baik-baik di rumah ya Sayang" ucap Azmi sembari mengelus halus kepala Tasya.

▪︎
▪︎

Langit sudah berganti dengan senjanya yang cantik.. Tasyapun sudah siap dengan mukena yang dipakainya dan membawa sajadah hendak menuju pondok dan hampir lupa dengan teman-temannya yang masih asik mengobrol di teras..

"Loh.. Kamu mau kemana Tasya?" Tanya Mela.

"Aku mau ke Pondok.. Kalian mau ikut nggak?"

"Ke Pondok? Ngapain?" Tanya Titim.

"Ini kan malam Jum'at.. biasanya di Pondok itu rutin melakukan Sholawat juga membaca yasin .. Ayo ikut" ajakku.

"Oh iya Aku lupa.. Kamu kan sekarang udah jadi Ustadzah" ucap Sifa.

"Pantesan tadi Ghina juga pamit pulang" Mela.

"Yaudah Kita ikut aja Kuy.. siapa tau dapet jodoh disana" ajak Titim.

Akupun tertawa mendengar ucapan Titim tadi.

"Kenapa?"tanya Titim.

"Kita itu ke pondok niat nya ikut pengajian bukan ajang cari jodoh" jawabku sambil menahan tawa yang masih saja teringat kata-kata Titim tadi.

"Iya iya maaf.. kan biar semangat gitu ikutjua"

"Inget ya jaga pandangan, kalau kamu nggak bisa jaga pandangan cowok nya pasti risih.. biarkan secara alami" ucapku mengingatkan Titim.

"Iyah bu Ustadzah"

"Jadi mau ikut apa engga?? Ghina juga pasti ada disana"

"Iya ayokkk lahh ikut" ajak Sifa.

"Yaudah tunggu bentar kita siap-siap dulu" ucap Mela.

"Jangan lama ya!!" Teriakku, karna mereka semua sudah lari kedalam untuk siap-siap.

Sesampainya disana, Kamipun bergabung dengan para Santri.

Hati ini terasa tenang jika sudah bergabung dengan para santri dan bersholawat, membaca surah yasin dan memanjatkan do'a-do'a dengan amat khusuk. Kenikmatan itupun dirasakan para Sahabatku yang ikut serta pada malam ini. Mereka terlihat lebih fress dan rasa lelah saat perjalanan tadi menuju kota inipun hilang seketika.

Cintaku Serumit ItuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang