besok

3.1K 204 6
                                    

"Besok sore Kami semua akan datang kesini jemput Kamu, pokoknya mulai malam ini Kamu ilangin pikiran negatif Kamu!!"

"Jaga kesehatan Kamu!!"

"Kami semua nggak mau liat Kamu sedih atau apapun itu yang akan menghalangi Pernihakan Kamu Lusa nanti!!"

"Kami nggak mau di Acara penting nanti Kamu sakit!"

Semua omelan itu datang dari mulut Sahabatku, wajarlah mereka khawatir seperti itu, Mereka sangat ingin Aku baik baik saja sampai hari-H tiba.

"Kalian kenapa nggak jadi asisten Dokter Ahnaf aja!"celotehku.

"Nggak usah ngelawan deh!"Sifa.

"Iyah! Coba bayangin kalau Kami jadi asisten Dokter Ahnaf pasti Titim nggak mau lepas!"ceplos Mela membuat semua tertawa renyah.

"Apaan si!!"protes Titim.. "Kalau ngomong suka bener!!"lanjutnya dan Kamipun semakin tenggelam dalam tawa.

Saat Kami semua sedang mentertawakan tingkah Titim tiba tiba Ustadz Akbar menghampiriku yang sedari tadi Dia hanya menatapku.

"Tasya..."panggilnya.

"Ada apa Ustadz?"

"Lusa Kamu udah mau menikah, dan mungkin ini hari terakhir..."

"Maksud Ustadz?hari terakhir apa??"

"Hari diamana perjuangan Suho mendapatkan Kamu harus berakhir"ledek Uatadz Akbar pada Pak Suho.

"Iya Tasya! Gua sedih"potong Pak Suho."Gue sedih ternyata perjuangan Gue buat dapetin Lo harus putus samapai disini"

Lebayyyyyy!!!!

Semua Sahabatku satu persatu memukuli Pak Suho karna geram dengan tingkah konyol nya.

"Napa si!! Sirik Looo pada?!"protes Pak Suho.

Lama Kami mengobrol sampai tidak menyadari bahwa hari sudah berganti malam. Akhirnya semua Sahabatku termasuk Ustadz Akbar dan juga Pak Suho berpamitan untuk pulang.

"Pokoknya inget kata kata Kami tadi yah!'Sifa.


#Keesokan harinya.

Hari ini Aku sedang berdiam diri di dalam Kamarku entah apa yang akan Aku lakukan Akupun masih bingung. Sementara dibawah sudah banyak saudaraku sedang berkumpul.

Mereka datang kesini untuk menhadiri dan ikut serta dalam pernikahan Aku besok, mereka adalah keluarga besar dari keluarga Ayah dan Mamah, ada dari Tasik dan Jakarta, mereka baru sampai tadi malam.

Tak lama saudaraku Vina memanggilku.

"Teh!"ucapnya sambil mengetuk pintu.

"Masuk!"

"Ayo kebawah! Udah pada nungguin!"

"Iyah"

Akhirnya Kami berduapun bergegas kebawah menghampiri saudaraku yang lainnya.

"Aduh calon pengantin ngerem terus dikamar"ledek salah satu Pamanku.

Akupun hanya tersenyum pada semuanya dan duduk bersebelahan dengan kedua Nenekku, sebelah kanan Nenek dari ayah dan sebelah kiri Nenek dari Mamah.

Cintaku Serumit ItuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang