Imel pulang dengan wajah marah. Ia menunggu Cika di Solaria selama satu jam lebih, telpon tak diangkat, chat tidak dibalas. Cika mengatakan bahwa ia akan menjemput Imel dan menunggunya di Solaria. Ia memutuskan untuk pulang dengaan memesan ojek online. Sedangkan Cika sedang tertidur pulas diatas sofa lengkap dengan televisi yang masih menyala. Maka terjadilah perang dunia ketiga dirumah dinas Dani. Dani dan Rani yang menyaksikan kedua anaknya adu mulut hanya geleng-geleng kepala dan tetap menontonnya seakan menonton penampilan sebuah teater, lengkap dengan kripik singkong sebagai pengganti popcorn seperti dibioskop. Ralat, Cika dan Imel tidak adu mulut melainkan hanya Imel yang mengoceh memarahi kakaknya sedangkan Cika tetap asik dengan gitar dipangkuannya. Mulut Imel berhenti mengomel setelah Cika memberikan sebuah album boyband korea kesukaan Imel. Hanya dalam waktu satu detik suasana hati Imel berubah bahkan gadis itu memeluk Cika dengan erat dan mengucapkan terimakasih berulang kali.
"Cih ABG labil" batin Cika**
"Suh, jalan kuy" Raka yang sedang membersihkan senjatanya menegok kearah Rendi yang sedang menyemir sepatu. Senapan yang Raka bersihkan termasuk dalam senapan laras panjang berjenis SS1-R5 yang merupakan senjata produksi dalam negri. Bagi tentara sejata merupakan istri pertama karena senjatalah yang menemani keseharian prajurit.
"Cih jomblo" ejek Raka
"bang kamu lupa ya, hari ini anniversary kita sayang" saraf otak Rendi kembali tidak berfungsi. Telinga Raka sudah Tuhan ciptakan dengan amat luar biasa untuk kebal dari ucapan Rendi yang sangat menjijikan. Rendi bertingkah seperti pacar-pacar alay jaman tarunanya dulu yang tiap bulan harus merayakan anniversary dengan sebutan monthversary kemudian memposting kesemua akun media sosialnya dengan caption "Happy monthversary sayang, semoga kita makin langgeng ya, kamunya makin sayang sama aku, pelakor jauh-jauh deh. Peluk cium buat kamu sayang"
"Libur nih, mending kita kerumah Imel aja" Raka berdiri dari duduknya dan memasuki rumah untuk meletakan senjatanya. Ia mengganti kaos hitamnya yang sudah bau keringat dengan kaos loreng TNI.
"Ayok" ucapnya
"Gile ngegas banget nih, bentar gue taro si kinclong dulu" Kinclong merupakan sebutan untuk sepatu Rendi, kebiasaanya setiap hari adalah menyemir sepatu sampai sepatunya itu bersih mengkilap. Setelah menyemirnya tak lupa Rendi selalu menciumnya. Ia memasuki rumah dan meletakan si kinclong pada rak sepatu dengan posisi yang paling tinggi. Kedudukan sepatu itu memang lebih tinggi dibanding sepatu Raka dan Rendi yang lainnya. Pernah suatu hari Raka meletakan sepatu itu pada posisi terbawah rak, Rendi marah sampai tak mau berbicara pada Raka beberapa hari.
"Eh Imel pagi-pagi udah nyiram bunga, istri-able banget deh kamu" Gombal Rendi
"iya dong bunga aja disiram apalagi abang" Jawab Imel.
"Hati abang aja yang disiram, uhhh" Gombalan renceh Rendi terdengar sangat menjijikan, lihatlah kucing didepan rumah Imel saja muntah mendengarnya.
Pandangan mata Raka menuju pada rumah Imel yang pintunya terbuka, ia mencari gadis yang selama ini membuat tidurnya tak nyenyak entah karena rasa bersalah atapun rasa selain itu."Nyari teh Cika bang? Udah balik ke Bandung" Ucap Cika pada Raka.
"kapan?" Tanyanya singkat
"Barusan, 10 menit lalu ke terminal Banyumanik" Setelah mendengar ucapan Imel, Raka segera berlari menuju rumah dinasnya."Pasti ambil motor buat nyusul nih" Tebak Rendi
"Bakalan ada adegan AADC diterminal nih" sambung Imel. AADC merupakan film terkenal ditahun 2000-an dimana Cinta yang diperankan oleh Dian Sastrowardoyo dan Rangga yang diperankan oleh Nicolas Saputra yang akan berpisah karena Rangga akan melanjutkan pendidikannya di negri Paman Sam. Bandara menjadi saksi bisu perpisahan luarbiasa keduanya. Maka kali ini adegan AADC akan kembali terulang oleh Raka dan Cika diterminal Banyumanik. Rangga- Cinta dan Raka-Cika memiliki persamaan huruf depan dan akhir dari nama mereka.
"Ahh sweetnya bang Raka, duh AADC" Ucap Imel, gadis itu sudah menggit jarinya dan membayangkan adegan AADC versi Cika dan Raka.
"Kita bisa gitu juga lho dek"
"Maksudnya?"
"Kayak Cinta Rangga dibandara" Ucap Rendi dengan pikiran anehnya, yang sukses mendapat pelototan tajam dari Imel.
**
KAMU SEDANG MEMBACA
Dedizione
RandomAku hanya gadis biasa yang terlahir dari keluarga dengan aturan-aturan yang menekan. Memang memberatkan, namun setelah aku menemukannya, kehidupannya lebih kejam dariku. Dengannya, aku memahami bahwa menggenggam lebih baik daripada berjalan sendiria...