15. Become Eloise - Day 1

6.1K 468 152
                                    

Happy reading!

Jangan lupa untuk VOTE sebelum membaca. TQ

Arash feat. Helena ~
Broken Angel 🎧🎧🎧

To har jaa ke bashi kenaretam
Dimanapun kau berada, aku di sisimu
Taa aakharesh divoonatam
Hingga akhir waktu, aku tergila-gila padamu
To to nemidooni ke joonami
Kau, kau tak tahu bahwa kaulah hidupku
Bargard pisham
Kembalilah padaku

--------Love in Paris--------

Paris, Juni 20xx

Day 4

Karena merasa ada yang menyentuh bibirnya, perlahan Lizzie membuka matanya untuk melihat siapa yang telah mengganggu tidurnya. Dan sosok wajah Hugo tertampak pada penglihatan Lizzie, ditambah jarak wajahnya dengan wajah Hugo hanya sejengkal.

"Ish, kau itu..!" seru Lizzie sambil mendorong bahu Hugo untuk menjauh darinya. "Apa yang kau lakukan? Kau menciumku?" sambungnya sembari merubah posisi tidurnya menjadi duduk karena terkejut.

Hugo terkekeh. "Hanya membangunkan putri yang tertidur lelap," jawabnya.

"Ta-tapi kenapa harus menciumku?" sahut Lizzie sedikit terbata karena gugup. Padahal kejadian ciuman dengan Hugo bukan kali ini saja, tapi tetap saja membuat Lizzie gugup dan berdebar-debar.

"Kau pernah nonton film snow white? Atau sleeping beauty?"

Lizzie mengangguk. "Lalu, apa hubungannya?" lanjutnya bertanya.

"Nah princess dalam film tersebutkan terbangun karena sebuah ciuman. Dan aku hanya mencoba menerapkannya kepadamu, karena dari setengah jam yang lalu aku membangunkanmu, kau tak juga bangun. Ternyata mempan juga," jawab Hugo santai.

Lizzie memutar bola matanya dengan mulut termanga lebar. Ia tidak habis pikir dengan jawaban Hugo. Setelah itu, Lizzie menggeleng kepalanya pelan sambil mencibir, "Aku bukanlah seorang princess seperti di film-film itu, Hugo."

Hugo duduk di samping Lizzie duduk, lalu memegang dagu Lizzie untuk menghadap ke arahnya. "Hey, jangan merasa rendah diri. Walau kau tidak sekaya atau secantik Eloise, tetapi di dalam hatiku kau tetap seorang Princess. Ingat itu!"

Sementara Hugo berbicara, Lizzie hanya menatap wajahnya terutama pada mata birunya yang sudah membuat Lizzie jatuh hati hingga terhanyut dalam tatapannya, dan sekarang Lizzie juga terbuai akan rayuan yang dilontarkan Hugo barusan.

Hugo memajukan wajahnya hendak mencium bibir Lizzie, tapi suara ketukan pintu mengusik suasana mereka membuat Hugo mengumpat kesal dalam hati karena telah diganggu. Sedangkan Lizzie berusaha menutupi rasa gugupnya dengan cepat-cepat beranjak dari duduknya dan berjalan ke arah pintu untuk membukanya.

"Pagi!" sapa Adriano dengan tersenyum menampilkan lesung pipinya yang dalam.

"Pagi, Ad!" sapa balik Lizzie. "Maaf, aku baru terbangun dan belum siap," sambungnya.

"Tidak apa-apa. Santai saja. Ini juga masih jam setengah 6 pagi. Aku saja yang terlalu cepat membangunkanmu." Adriano memiringkan kepalanya untuk melihat lelaki yang sudah berdiri di belakang Lizzie. "Pagi, Buddy!" sapa Adriano ke Hugo, lalu ia beralih lagi menatap Lizzie. "Apa kalian tidur dengan nyenyak?"

"Iya," jawab Lizzie.

"Tidak!" jawab Hugo.

Jawaban Lizzie dan Hugo yang bersamaan membuat Adriano mengernyitkan keningnya.

"Kenapa kau tidak bisa tidur, Buddy?" Adriano tampak bingung. Karena setahu dirinya, Hugo adalah orang yang bisa tidur kapan saja dan di mana saja."

Love in Paris (Lizzie's Story-Completed) [#Wattys 2018]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang