17. a Promise

6.1K 489 102
                                    

* Info:  sebelumnya ada perubahan sedikit. Cuma sedikit doank.

Lalu part ini abaikan typo lah.. Wkwkkw 😅😅

Happy reading.... ^^

Semoga terhibur.. VOTE dulu ya sebelum membaca. TQ

Lady Antebellum ~
Need you Now 🎧🎧

-----Love in Paris-----

"Kau sudah dengar semuanya kan, Ad?!" seru Hugo sembari menatap Cherryl dan menyunggingkan senyuman jahil kepadanya.

Eh? Adriano ada di sini? Cherryl kembali terkejut. Wajahnya memucat seketika.

Karena melihat respon Cherryl yang diam mematung dengan wajah sepucat mayat, Hugo pun tertawa terbahak-bahak. "Sepertinya dugaanku benar, kau ada feel dengan Ad."

Cherryl mengerjapkan matanya menutupi rasa terkejutnya karena perasaannya terhadap Adriano telah ketebak. "Apa maksudmu?" Cherryl masih memperhatikan sekelilingnya dan memastikan sosok Adriano tidak muncul mendadak. Jantungnya sudah meletup-letup layaknya gunung merapi yang akan meletus.

Hugo pun mengubah posisinya yang tidur menjadi duduk. "Kau mungkin bisa menipu ke semua orang, tapi tidak denganku." Hugo melayangkan tatapan tajam ke Cherryl membuat Cherryl bergedik ngeri. "Sebenarnya apa tujuanmu bekerja sebagai pelayan? Dilihat dari cara berpakaianmu tadi pagi, ku tebak kau adalah putri dari kalangan bangsawan."

"Bukan urusanmu!" sahut Cherryl dengan ketus. Ia pun berdiri dan memunggungi Hugo untuk mengancingkan pakaiannya kembali.

"Tentu menjadi urusanku sekarang, karena perkataanmu tadi menyinggung aku. Kau berniat mau memisahkan aku dengan Eloise?" Hugo mendesis meremehkan. "Kau pikir aku akan mudah ditaklukan oleh wanita murahan macam kau?"

Selesai mengancingkan bajunya, Cherryl menoleh ke Hugo dan menatap sinis ke arahnya. "Apa maksudnya dengan wanita murahan?" protesnya tidak terima. "Memang benar tebakanmu yang sebelumnya, tapi bagian akhir itu tidaklah benar. Aku bukanlah wanita murahan. Aku adalah putri dari Louis Damian Aldrich dan aku memang menyukai Adriano. Itulah alasanku kenapa aku mau bekerja sebagai pelayan. Aku hanya ingin berkenalan dengannya. Puas telah mendengarkan jawabanku, Tuan?" Cherryl bersedekap dengan kesal.

Hugo mengangguk dengan tersenyum senang. "Hem.. ternyata begitu."

"Lalu, kau mau apa sekarang? Kau mau memberitahukan semuanya ke orang-orang? Silahkan saja! Aku tidak takut!" tantang Cherryl. Padahal dalam hatinya ia sudah ingin berteriak meminta bantuan seseorang. "Lagipula tidak ada bukti apapun. Kita hanya berdua di sini."

"Ck ck ck.." Hugo menggerakkan jari telunjuknya. Dalam hatinya ia merasa senang karena rencananya sudah berhasil membuat Cherryl masuk perangkapnya. "Salah kalau kau bilang bahwa kita hanya berdua di sini. Memangnya aku ada bilang kalau kita hanya berdua? Apa kau tadi tidak mendengar ucapanku kepada Ad?"

Cherryl mengeryit bingung. Jangan bilang....

Hugo mengambil ponsel dalam saku kemejanya.

Cherryl melebarkan matanya melihat ponsel Hugo dalam keadaan terhubung dengan seseorang. Ia tidak menduganya sama sekali bahwa ia sedang dikerjai, atau ia kini ditipu balik?

Love in Paris (Lizzie's Story-Completed) [#Wattys 2018]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang