20. a Trap

5.2K 474 78
                                    

Happy Reading ^^

Semoga terhibur dan jangan lupa untuk VOTE ya. TQ

Abaikan typo karena part ini sangat panjang.

Adele ~
Water Under the Bridge 🎧🎧

------Love in Paris------

Paris, Juni 20XX

Day 5

Perlahan Lizzie membuka kelopak matanya, lalu mengerjapkannya pelan. Ia juga menggerakkan kepalanya ke samping kiri untuk memperhatikan sekelilingnya. Arah matanya tertuju pada jam weker yang berada di atas nakas samping ranjangnya. Ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 6 pagi. Sudah berapa lama aku tidak sadarkan diri?

Kepala Lizzie kembali digerakkan ke arah samping kanannya. Dan kali ini pandangannya jatuh pada sosok lelaki yang sedang tertidur dengan posisi duduk sambil menyenderkan kepalanya di ranjang dekat dengan dirinya.

Seulas senyuman diukirkan pada bibir Lizzie saat melihat lelaki yang ia tebak pasti telah terjaga semalaman untuk menjaganya. Ia masih mengingat kejadian yang menimpa dirinya, tapi ia tidak tahu kelanjutnya setelah ia tidak sadarkan diri.

Tangan Lizzie terangkat untuk mengelus rambut Hugo. Sambil mengelus dengan pelan dan lembut, tiba-tiba dalam benaknya terpikir kalau moment kebersamaannya dengan Hugo hanya tinggal beberapa minggu lagi.

Merasa ada yang mengusik tidurnya, Hugo pun membuka matanya dan langsung mengangkat wajahnya untuk mengecek siapa yang menyentuh kepalanya. Terkejut dan senang dirasakan Hugo saat melihat wanitanya telah membuka matanya.

"Kau baik-baik saja? Apa ada yang sakit?" tanya Hugo dengan nada khawatir.

Lizzie tersenyum lembut. "Aku baik-baik saja. Sudah berapa lama aku tidak sadarkan diri?" tanyanya sambil merubah posisi tidurnya menjadi duduk.

Hugo bernafas lega. "Syukurlah. Sejak kau pingsan semalam sampai sekarang, kira-kira sudah 9 jam kau tidak sadarkan diri," jawab Hugo sambil ikutan berpindah tempat dari duduk di kursi menjadi duduk di pinggir ranjang agar bisa lebih dekat untuk menatap wajah Lizzie yang masih terlihat pucat, menurutnya. "Kau benaran sudah tidak apa-apa? Apa perlu kita cek ke rumah sakit?" lanjutnya.

"Tidak perlu, Hugo. Aku sudah tidak apa-apa," jawab Lizzie meyakinkan Hugo.

Hugo menggenggam lengan Lizzie sambil berkata, "Aku tidak tahu kau mempunyai alergi pada kacang. Kalau ku tahu, aku tidak akan membiarkan kau makan..."

"Sudahlah. Bukan salahmu, Hugo," potong Lizzie. "Kan aku yang tidak bilang kalau aku punya alergi dengan kacang. Lagipula kalau saja dari awal aku tahu kue macaroon itu berbahan dasar almond, aku tidak akan memakannya."

"Nasi sudah menjadi bubur. Setidaknya dengan kejadian ini, aku dapat mengetahui sedikit demi sedikit tentang dirimu," ujar Hugo sambil menatap lekat mata Lizzie.

Lizzie menundukkan kepala karena tatapan Hugo yang dalam seperti biasanya, membuat Lizzie langsung menjadi gugup. "Alergiku ini menurun dari Mommy-ku yang juga mempunyai alergi pada kacang-kacangan," ujarnya mencoba mengalihkan dari pandangan Hugo.

"Jadi begitu. Memang benar sih alergi bisa diturunkan dari orang tua. Aku pernah membacanya di internet." Setelah itu, Hugo tersenyum tipis sambil memegang dagu Lizzie dan mengangkatnya agar bisa menatap dirinya. "Kali ini kau harus memberitahukan semua hal mengenai dirimu kepadaku. Aku tidak ingin insident kemarin terulang lagi," ucapnya serius.

Love in Paris (Lizzie's Story-Completed) [#Wattys 2018]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang