25. Reunion

5.1K 465 152
                                    

Happy reading!

Semoga terhibur dan Vote dulu ya, gaes! ^^ Tq. Loph you all. ❤❤

Marshmello ft Anne-Marie ~
Friends 🎧🎧

-----Love in Paris-----

Di antara dua pilihan yang membingungkan bukan? Ya itu yang sedang dirasakan oleh Lizzie sekarang. Memilih antara lelaki berstatus sebagai cinta pertamanya tapi dia sudah menyakitinya, atau lelaki yang barusan mengungkapkan cinta padanya tapi tidak semulus kelihatannya. Lizzie menatap Hugo,lalu beralih lagi ke Juna.

"Zie..," panggil Juna sambil memajukan kakinya selangkah demi selangkah untuk menghampiri Lizzie yang masih diam tidak bergeming.

"Zie...," panggil Hugo menyusul.

Pandangan Lizzie ke Juna beralih lagi ke Hugo saat dipanggilnya. Lalu, Lizzie memutuskan memegang lengan Hugo yang masih berusaha menahannya. "Give me a second," ucapnya pelan sembari melepaskan tangan Hugo dari lengannya. Lizzie seakan meminta ijin padanya untuk berbicara kepada Juna, padahal dalam hatinya ia bergumul sendiri, aku kan bukan siapa-siapanya juga.

Karena Lizzie sudah meminta ijin, Hugo pun terpaksa menurutinya dengan melepaskan tangannya.

Setelah lepas, Lizzie pun melangkah maju ke arah Juna yang masih melangkah dengan perlahan ke arahnya.

Sampai di jarak yang hanya dua jengkal, Lizzie dan Juna berhadapan dan saling memandang satu sama lain untuk sesaat sampai Juna akhirnya membuka suara terlebih dahulu.

Karena Juna pun merindukan Lizzie, tangannya terulur untuk menyentuh wajah Lizzie sambil menyematkan ucapan, "Zie.., aku ingin menjelaskan sesuatu.."

PLAK!

Tapi sebuah tamparan keras dilayangkan Lizzie pada wajah Juna, membuat ucapan Juna tersendat dan tangannya terhenti tidak jadi menyentuh Lizzie.

"Aku membencimu, Kak!" ungkap Lizzie. Dan kembali cairan bening keluar dari matanya di saat ia menatap wajah Juna yang memerah akibat tamparannya.

Perasaan campur aduk dilanda Lizzie sekarang sambil melihat ke retina Juna yang juga berwarna biru seperti warna mata Jane dan Hugo.Jantungnya pun sudah berdegub tidak karuan diiringin nafasnya yang tersengal meredam gejolak amarah yang mau keluar, ditambah pula tangannya yang gemetaran setelah melayangkan tamparan.

Kalau boleh jujur, jauh di dalam lubuk hatinya Lizzie, ia sangat merindukan Juna. Ia tidak mengira kalau pertemuannya dengan Juna berakhir seperti ini setelah beberapa bulan tidak ketemu. Akan tetapi kerinduan itu dikalahkan oleh perasaan kecewa yang dipendam Lizzie.

Entah perasaannya kini menjadi lega karena sudah menyalurkan uneg-unegnya melalui satu tamparan atau sekarang Lizzie malah menjadi merasa bersalah sendiri karena tidak memberikan kesempatan pada Juna untuk menjelaskan kepadanya. Tapi satu hal yang pasti, Lizzie ingin pergi dari hadapannya sekarang juga. Juna tidak boleh tahu bahwa kini hatinya sedang rapuh. Ia hanya takut hatinya akan luluh, jika Juna berusaha memaksa dirinya untuk mendengarkan alasannya.

Lizzie memutar tubuhnya dan berjalan kembali ke arah Hugo. Tubuhnya gemetar hebat karena berusaha menahan kesedihan yang ingin mencuat keluar. Sampai di hadapan Hugo, Lizzie menatap Hugo dengan tatapan kesedihan. "Ayo kita pergi!" pintanya dengan suara pelan.

Love in Paris (Lizzie's Story-Completed) [#Wattys 2018]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang