Love in Paris (Lizzie's Story-Completed) [#Wattys 2018]

31. a Fact

Happy reading!

Semoga terhibur...
Seperti biasa Vote dulu ya KaCan.. (KakaCantik)😊😊😊 maacih..

Valeria di sini aku tulisnya Hillary ya..

Lalu sepertinya aku typo di tulisan Versailles. Ada yang kutulis Verseilles, seharusnya Versailles. HA-HA.. Nanti saja deh revisinya.. Mohon maklum ya..

Celine Dion ~
Ashes 🎧🎧

-----Love in Paris-----

Pesawat kedatangan dari Amerika mendarat sukses di landasan bandara Charles de Gaulle, Perancis.

Setelah pendaratan sempurna dan pesawat telah berhenti, semua orang keluar dari dalam pesawat saat pramugari sudah memberikan instruksinya.

Ucapan terima kasih dilayangkan dari semua pramugari kepada semua penumpang pesawat saat mereka turun dari pesawat.

"Terima kasih," ucap salah seorang pramugari kepada Ricky yang tengah melewatinya disusul ke Hillary, Paul dan terakhir adalah Adriano.

Salah seorang pramugari tersebut tersenyum genit saat bagian Adriano berjalan melewatinya. "Tuan, apa boleh aku minta nomor ponsel anda?" pintanya dengan berani. Dari awal keberangkatan pramugari tersebut melihat Adriano, ia sudah langsung merasa kesemsem akan paras Adriano yang maskulin alias tampan.

Adriano berhenti sesaat dan menoleh ke pramugari yang mencoba menggodanya.

Adriano tersenyum miring menampilkan sebelah lesung pipinya, lalu ia mengeluarkan dompetnya dalam saku jasnya. "Ini kartu namaku," ucapnya sambil memberikan kartu nama kepada si pramugari tersebut.

Si Pramugari tersebut menerimanya dengan wajah yang berseri-seri bahagia. "Terima kasih, Tuan."

Temannya yang berada di samping pramugari tersebut pun saling berbisik karena ikutan senang. "Akhirnya kau mendapatkannya, Cher."

Mendengar nama panggilan Cher, Adriano seakan mengalami deja vu. "Siapa namamu?" tanyanya kepada si peminta nomor telpon padanya.

"Cherish, Tuan," jawab si Pramugari sambil menunduk malu.

"Oh." Adriano tersenyum kecut. Kukira namanya sama dengannya, batin Adriano. Adriano langsung menggeleng kepalanya pelan untuk mengusir sebersit nama yang seharusnya tidak boleh ia pikirkan. Kenapa tiba-tiba aku jadi teringat dia?

"Tuan Adriano!" panggil Paul dari bawah pesawat dan membuyarkan lamunan Adriano.

Adriano menoleh ke Paul. "Ya!" Adriano beralih lagi ke Cherish. "Maaf, saya harus pergi karena sudah ditunggu."