30. Inauguration Day

5.5K 475 192
                                    

Happy reading!
Vote dulu ya sebelum membaca. Tq

Hampir 5000 kata. Astaga, kebablasan ngetik. Tadinya mau kubagi 2 part. Ya sudahlah jadi 1 aja. Tarik nafas dulu sblm mau baca.. Wkwkwkw..

Semoga terhibur dan tidak muntah bacanya...

Abaikan typo, belum sempet koreksi.

David Archuleta~
Numb 🎧🎧

------Love in Paris-----

Setelah pertemuannya dengan Jenneth selesai, Patrick langsung kembali menghadap Clementine untuk memberitahukan semua yang dibicarakannya dengan Jenneth. Sebelum pergi pun Patrick sudah menyampaikan pesan ke Jenneth bahwa Clementine ingin bertemu dengannya besok pagi.

Sampai di Versailles, Patrick bergegas menuju ke kediaman Clementine. Tidak peduli ia bisa mengganggu waktu istirahatnya Clementine karena waktu sudah menunjukkan malam hari. Setelah menghadap ke Clementine, Patrick langsung menceritakan semuanya.

"Ternyata seniman jalanan itu adalah anak dari wanita itu." Clementine duduk sambil menopang dagu dengan kedua tangannya. Lanjut Clementine sambil berpikir, "Jika wanita itu bilang bahwa Eloise yang sekarang adalah palsu, ya kita harus percaya. Ia bisa berkata begitu pasti karena ada alasannya, yakni Eloise sedang bersama puteranya. Berarti kini sudah terbukti bahwa Eloise yang di kediaman ini adalah palsu. Kita hanya harus membongkarnya secara terang-terangan di hadapan semua orang," ujar Clementine.

"Ya, tapi bukti apa yang akan kita tunjukkan, Mom? Sedangkan Jenneth itu berkukuh tidak mau memberitahukan keberadaan Eloise sekarang dengan alasan belum waktunya," sahut Patrick menahan kekesalannya.

"Jika dalam dua hari sampai pelantikan Eloise kita belum bisa mendapatkan bukti, kita seret saja wanita itu ke sini. Biarkan dia yang bilang langsung ke Louis dan ke yang lain bahwa Eloise berada bersama puteranya."

Patrick menyeringai senang tanda setuju dengan ide sang Mama. "Ya begitu saja."

"Bagaimana dengan penyelidikanmu tentang wanita berkedok Eloise?" tanya Clementine mengubah topik. "Apa ada perkembangan?" sambungnya.

Patrick mengeluarkan ponselnya yang tengah berbunyi tanda panggilan masuk. "Sebentar, Mom," ijinnya untuk mengangkat telpon. "Ya, gimana?" tanyanya pada si penelpon.

"Tuan, saya melihat Nyonya Thalia tengah menemui Nona Eloise."

"Apa?" Patrick terkejut mendengarnya. "Ngapain Thalia tiba-tiba datang dan menemui Eloise di tempat itu? Apa kau bisa mendengar pembicaraan mereka?"

"Maaf, Tuan. Saya tidak begitu jelas dengan pembicaraan mereka. Tapi yang saya dengar pasti, Nyonya Thalia menyebut Nona Eloise dengan sebutan nama Lizzie."

"Lizzie?"

"Benar, Tuan."

"Kau tidak salah dengarkan?"

"Tidak, Tuan. Saya tidak mungkin salah dengar. Nyonya Thalia menyebut nama Nona Eloise bukanlah Eloise melainkan dengan Lizzie."

Patrick menyahuti sambil melirik ke Clementine. Senyumnya merekah bahagia ditujukannya ke Clementine. "Bagus! Sekarang tugasmu adalah mencari tahu identitas dari wanita yang dipanggil dengan Lizzie."

Love in Paris (Lizzie's Story-Completed) [#Wattys 2018]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang