41

559 83 39
                                    




Beberapa hari belakangan gue lagi bimbang, bingung, pusing pokoknya nggak tahu harus ngapain.

Ini semua gegara saran Somi kemarin. Gue nggak nyalahin si bule itu sih, bahkan gue mengakui kalau apa yang dikatakannya benar. Gue memang harus memilih salah satu.

Tapi yang jadi masalah dari dulu adalah gue belum siap. Dan nggak tahu sampai kapan gue bakal siap.

Tahu sendiri kan kalau ini bukan masalah yang gampang. Apapun yang gue putuskan pasti bakal menyebabkan ada hati yang terluka termasuk hati gue sendiri.

Cepat atau lambat gue harus menentukan pilihan.

Line!

MyOng♥
Morning My Sunshine!
Malam minggu besok dinner ya,
aku jemput jam 7.
Ada sesuatu yang mau aku omongin.

Ya,
Ada hal yang harus
kamu ketahui juga.



Sepertinya gue benar-benar harus berhenti membohongi perasaan gue sendiri.


***


Gue nggak ada mood sama sekali buat dandan kaya date sebelumnya. Gue biarkan wajah gue polosan dan gue hanya mengenakan stelan kasual.

Sedari tadi gue terus memikirkan dan berusaha meyakinkan diri gue kalau keputusan yang akan gue ambil ini adalah yang terbaik.

Jam 7 lebih lima menit Seongwoo dengan stelan rapihnya sudah berdiri di depan rumah gue. Entah dia akan membawa gue ke mana dan entah apa yang akan dia sampaikan.

"Hani, kamu masih marah?"

Mendengar nada tanyanya yang terdengar takut, gue jadi merasa iba. Bagaimanapun dia udah berusaha minta maaf terus dari kemarin.

"Nggak kok." jawab gue. Gue bisa melihat mimik bahagianya walau hanya dari ekor mata.

"Aku lega." ujarnya "Aku nggak bisa tidur dari kemarin karena kamu marah."

Setelah ini nggak ada yang bakal marah sama kamu, kok :)

"Kita mau kemana?" tanya gue.

"Lihat aja nanti," ujarnya sambil senyum-senyum.

Ya serah deh serah.

Gue pikir kami akan kencan kek biasanya di taman, di mall atau dimana lah, dia juga orangnya nggak pinter rahasia-rahasiaan. Gak gue sangka kita turun di restaurant dan Seongwoo sudah memesan private room.

Duh mana tempatnya di dekor bagus banget gitu bikin gue salah kostum. Biarin ah, salah sendiri ga bilang tempatnya bakal kek begini.

Alunan musik yang lembut semakin menambah suasana romantis disini. Duh, bau-baunya kaya cowok mau ngelam-,,,

Aish. Jangan deh jangan.


"Kamu mau bilang apa?" tanyanya membuka percakapan. Iya sih kemarin gue di chat juga bilang mau kasih tahu sesuatu. Tentang pilihan gue itu.

"Nggak deh, kamu dulu aja."

"Ladies first,"

Gue menggeleng "Kamu dulu."

Untung dia nggak bilang 'kamu dulu' lagi. Kalo iya gitu aja terus sampai part 100 wkwk.

"Okay, setelah kita habisin makannannya." ujarnya karena mbak-mbak pramusaji datang mengantarkan steak.

Gue makan sambil sesekali lihatin dekor ruangannya yang emang kelihatan romantis banget. Mungkin kalo Seongwoo planning kaya gini bulan lalu atau beberapa minggu yang lalu, gue udah senyum-senyum bahagia pasti. Tapi sekarang keadaannya nggak sama, bahkan steak yang digadang-gadang paling enak ini rasanya jadi biasa aja.

KAPAN PEKA? +Kwon Hyunbin [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang