55

498 92 39
                                    



#Hani POV#

Somi dan Yoojung membantu mengemasi barang-barang gue ke tas gue. Entah kenapa mereka juga ikut-ikutan menangis bersama gue.

"Som, makasih ya selama ini lo mau jadi temen curhat yang paling tahu segalanya tentang gue." gue memeluk Somi erat.

"Sebenernya gue nggak rela lo milih pergi begini Han, tapi kalau memang itu satu-satunya cara demi membuat diri lo nggak sakit lagi, yaudah gue sebagai sahabat cuma bisa mendoakan yang terbaik buat lo." ujar Somi penuh pengertian.

"Han, gue nggak tahu segalanya yang lo alami. Tapi gue rasa itu sesuatu yang bikin lo bener-bener sakit. Maafin ya, gue selama ini nggak tahu, sahabat macam apa gue." Yoojung mengucapkannya sambil terisak-isak.

"Gue yang harusnya minta maaf, gue nggak pernah cerita sama lo. Nanti kalo perasaan gue udah membaik gue pasti kasih tahu lo. Makasih ya."

Somi selesai menutup resleting tas gue. "Lo udah ada rencana mau pergi kemana?"

Gue menggeleng. "Nanti kalau udah sampai tujuannya gue kasih tahu lo. Yang penting gue mau menghilang dulu dari Hyunbin."

Ponsel gue berdering, menampakkan nama Kak Sewoon. Dia pasti sudah ada di depan.

"Udah, lo cepetan keluar nanti keburu yang lain pada tahu."

Gue memeluk mereka berdua lalu keluar dari villa pelan-pelan sambil membawa semua barang gue. Mobil Kak Sewoon memang sudah menunggu gue disana.

Kak Sewoon tidak bertanya-tanya, dia langsung memeluk gue erat sambil mengelus punggung gue. Air mata gue membasahi sweaternya.

"Kakak nggak mau lihat kamu gini lagi."

Gue mengangguk. "Aku mau pergi dari sini."

Dua jam kemudian berkat kecepatan gas yang ditancap Kak Sewoon, kami sudah sampai di stasiun. Kak Sewoon segera membelikan tiket kereta yang sebentar lagi akan gue naiki.

"Jaga diri baik-baik ya Han, nanti Kakak telpon bibi biar jemput kamu di stasiun sana. Barang-barangmu Kakak susulin besok."

"Mama papa belum tahu,"

"Nanti kakak yang jelasin ke mereka. Kamu nggak usah mikirin apa-apa dulu. Kalau terjadi sesuatu di perjalanan langsung hubungi kakak. Oke?"

Kak Sewoon mengecup kening gue, membuat gue jadi berat meninggalkan Seoul. Tapi keputusan gue untuk pergi sudah bulat, bahkan sudah terbayang-bayang sejak beberapa minggu yang lalu.

"Udah sana, keburu ketinggalan kereta." Kak Sewoon mendorong-dorong gue.

Setelah sampai di tempat tujuan nanti gue akan meninggalkan semuanya disini, dan memulai kehidupan baru disana.



***



#Hyunbin POV#

Nggak bisa, gue nggak bisa membiarkan Hani pergi begitu saja.

Gue memang bodoh banget. Tanpa gue sadari gue udah membuat orang yang berharga di hidup gue menderita selama bertahun-tahun karena mencintai manusia nggak berguna kaya gue.

Tanpa mempedulikan seluruh anak-anak di villa, gue pergi mencari Hani. Tempat yang gue datangi pertama kali adalah rumahnya. Disana gue dihadang Kak Sewoon yang menampakkan raut muka tidak senang.

"Hani nggak ada disini."

"Jangan bohong kak, gue butuh ketemu dia sekarang."

"Buat apa ketemu? Mau nyakitin adik gue lagi?" ujar Kak Sewoon tidak senang.

KAPAN PEKA? +Kwon Hyunbin [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang