Gue menatap foto prewed gue dan Hyunbin sambil senyum-senyum sendiri.
Hari yang gue tunggu seumur hidup gue ini akhirnya datang. Gue sudah gugup sejak kemarin-kemarin, tapi gue berusaha kontrol agar tidak melakukan kesalahan di tata cara pernikahan nanti.Mama dari tadi mendampingi gue dengan wajah bahagianya. Saat Hyunbin datang ke rumah mengutarakan maksudnya untuk mempersunting gue pun mama papa gue kelihatan kaget sekali. Beliau berdua selama ini sudah menganggap Hyunbin anaknya sendiri, tidak pernah menyangka cowok itu bakal menjadi anak mantu. Mama gue lebih kaget lagi saat gue bercerita bahwa gue sudah menyukai Hyunbin bahkan sejak duduk di bangku kelas 6 SD.
Gue senang semuanya tampak bahagia di acara yang kami gelar secara private ini. Semua yang datang memberikan selamat dan berfoto bersama gue. Teman-teman gue tentunya datang semua termasuk Haein.
"Han," Haein memegang tangan gue yang terbalut sarung tangan. Sedangkan Hanbin yang sudah menjadi suaminya itu mengobrol dengan Woojin diluar.
"Maaf ya, dulu gue sempat menghalangi cinta kalian."
Gue menggeleng, duh pen nangis tapi nanti makeup gue rusak.
"Jangan minta maaf. Lo nggak salah sama sekali. Gue nggak pernah menyesal kok menjodohkan kalian dulu, lo orang yang baik, Haein. Terimakasih untuk pernah menjaga Hyunbin." Gue berpelukan dengan Haein, akhirnya nangis juga karena nggak kuat.
Nah ini squad gue dateng pake heboh-heboh. Semuanya rebutan foto di samping gue.
"Woy, woy diem lo semua berisik banget."
"Udah mau nikah nggak usah galak-galak." celetuk Euiwoong
"Yeu."
"Selamat ya Han, penantian lo selama ini berbuah manis." bisik Somi.
"Makasih ya Som buat jasa lo selama ini." gue memeluk Somi erat. Yang lain juga pada meluk gue. Rasanya seperti ketumpahan kebahagiaan hari ini buat gue.
"Mbakkkkkk!!!" tahu kan ini suara siapa?
Minhyun masuk kesini sambil menggendong Seonho, mereka tampak cocok sekali. Nggak tahu sejak kapan jadi nempel terus kemana-mana, apa karena mereka sama-sama hobi makan?
Gue mencubit pelan pipi Seonho. "Seonho, setelah ini bu guru akan jadi bibi kamu."
"Kita jadi sodaraan, Seonho." ujar Minhyun bahagia. Seonho sudah pasti senang sekali.
"Mbak, beneran janji ya sering-sering ke Busan bawa Seonho sekalian."
"Iya, iya bawel."
Petugas EO menyuruh mereka keluar dulu karena gue akan dipersiapkan untuk upacara pemberkatan yang tinggal beberapa menit lagi dimulai. Gugup lagi kan gue.
Gue menggenggam lengan papa erat di pintu masuk altar yang belum terbuka ini. Mbak Dasom membantu gue membenarkan gaun yang mungkin kurang rapi.
"Anak papa sudah dewasa. Jadi istri yang baik ya Han. Papa selalu memberkati kamu." Papa mencium kening gue, mengurangi sedikit gugup gue.
Ya ampun ini beneran gue mau nikah woyyy.
***
Pintu gereja dibuka. Gue dan papah mulai berjalan di karpet memanjang yang bertaburan kelopak bunga. Sumpah gue deg-degan banget. Takut gaun melorot lah, takut sanggul lepas lah, takut kesrimpet pas jalan lah. Dan masih banyak ketakutan lainnya.
Tapi hati gue jadi adem. Apalagi saat melihat orang yang gue cintai itu sudah berada di depan altar menanti gue. Dia ganteng banget, tapi gue sadar ini bukan saatnya mengagumi ketampanan calon suami gue itu.
Selama ini gue hanya menghadiri pernikahan teman-teman di gereja dan hanya berharap suatu saat gue bisa menjadi mempelai wanita itu.
Ternyata hari inilah saatnya.
Pendeta memulai pemberkatannya. Gue hanya bisa mencengkram lengan Hyunbin saat jantung gue lompat-lompat saking bahagianya. Apalagi saat janji suci itu diucapkan Hyunbin.
"Saya Kwon Hyunbin mengambil engkau Jung Hani menjadi istri saya, untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Allah yang kudus, dan inilah janji setiaku yang tulus."
Gue hampir meneteskan air mata, tapi nggak boleh. Gue masih harus mengucapkan janji yang sama seperti yang diucapkan Hyunbin. Setelah itu kami berciuman di depan altar diiringi sorakan para tamu undangan.
Seumur hidup gue hanya pernah memimpikan hal ini dari dulu. Tidak pernah menyangka akan menjadi kenyataan. Terimakasih Tuhan untuk tidak mengabaikan doa-doa gue selama ini.
***
Maaf yorobun, paketanku dari kemarin habis trus pas ngisi lagi ga bisa karena harus registrasi dulu. Ribet bgt anying. Selain itu aku masih belum bisa move on dari Hsu Taiyu.
Part habis ini last ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAPAN PEKA? +Kwon Hyunbin [√]
FanficTentang aku dan kamu yang kayaknya gak bakalan mungkin menjadi kita. start: 15 July 2017 end: 23 April 2018