"eh, udah denger lagu comebacknya Red Velvet? Enak banget."
"Gue udah download stage mereka di show champion."
"Irene cantik banget yah."
"Cantik Seulgi ih."
"Joy juga kiyowo rambutnya."
"CANTIKAN GUE!" seketika toyoran di kepala gue dapatkan dari ciwi-ciwi gosip di kelas. Peduli amat, gue tetep lanjut makan kripik kentang yang dibawa Sohye.
"Iya, iya yang kemarin ke gramed sama coffe shop sama Ong Seongwoo." ini mulut Siyeon minta dijejelin sandal emang.
"Hmm, hari ini juga duduknya barengan uhh gemas."
"Paan sih bacod kalian semua!?" bentak gue kesel ke mereka.
Tapi keributan di jam istirahat itu seketika menjadi hening saat Lee Haein mendekat ke meja kami. Bukan karena kami nggak suka sama dia, biasa aja kok. Cuman kan emang Haein yang pendiam itu bukan bagian dari squad kami yang penuh bacodan nggak jelas. Jadi agak aneh aja kalo tau-tau dia nimbrung walaupun kami sebenernya nggak pernah mempermasalahkan itu.
"Kok pada diem sih? Aku ganggu ya?" tanya Haein pelan. Seketika membuat pandangan squad gue yang semula ke dia jadi ngelihat ke arah lain biar nggak canggung.
"Nggak papa kok, In. Tumben banget nimbrung sama kita?" ujar Yoojung mewakili pertanyaan dari kami semua.
"Em, jadi gini, aku mau kasih undangan ulang tahun aku minggu depan." Haein membagikan lembaran undangan warna putih dengan aksen pita pink yang manis.
"Wah makan-makan..." ini udah jelas banget suaranya Mina.
"Kuharap kalian semua bisa dateng ya."
"Kalo party-party gini sih kita nggak pernah absen, jadi santai aja." timpal Somi sambil nepuk-nepuk pundak Haein.
"Yang penting konsumsinya banyak ya."
"Yaudah temen-temen aku pergi dulu. Makasih ya."
"Iya Haein dadah."
Selepas perginya Haein, semuanya -kecuali gue- sibuk membaca tulisan di undangan tadi.
"Dresscode nya black-pink, kebetulan gue abis beli atasan pink kemarin."
"Yah, gue nggak ada. Yeon, besok anterin beli dress hitam ya."
"Besok berangkatnya barengan semua dari rumah Somi aja."
"Sipp, besok gue dandanin yang cantik ya Som."
"Lo gimana Han? Diem aja dari tadi."
"Eh, iya?" sahut gue setelah tersadar dari lamunan.
"Lo bisa kan kalo berangkatnya ke rumah Somi dulu?" tanya Sohye.
"Ngga tau, Hye. Soalnya keknya sih gue ada acara keluarga di tanggal dan jam itu juga." bohong gue. Padahal aslinya kerjaan gue cuma fangirlingan di rumah, tapi agak males aja ke partynya Haein. Ya tau sendiri lah.
Tapi nggak enak juga kalo gue nggak dateng, kan udah diundang. Ya ntar deh pikir-pikir lagi.
***
"Pulang bareng yuk?" tawar Ong Seongwoo pas gue lagi masuk-masukin buku ke tas, bel pulang barusan aja bunyi. Gue menangguk mengiyakan, kebetulan juga belum telfon kak Sewoon buat jemput.
"Ong Seongwoo sayangku, mari pulang marilah pulang marilah pulang bersama-sama." waduh ini cabenya kelas dateng ke meja gue dan langsung mengamit lengan Ong Seongwoo dengan manjanya.
"Minggir lo cabe Kental kentul. Mulai hari ini sampai seterusnya boncengan gue only for Hani." sahut Ong Seongwoo dengan muka sok cool.
"Ih kok gitu. Terus gue pulang sama siapa dong?" ucap Kenta lalu mempoutkan bibirnya sok imut.
Udah lama banget gue nggak bercanda sama Kenta. "Ya lo pikir aja sendiri sana sana hush hush jauh-jauh deh lo dari Ong. Ehehe"
"Tega ya lo, Han. Dasar perebut laki orang. Huh wanita ular!"
"Pulang sama Woojin sana."
Yang namanya disebut seketika menoleh, beberapa detik kemudian memasang wajah panik. "Sori-sori nggak bisa, gue kudu kontrol kesehatan gingsul gue hari ini." ujar Woojin panik lalu menghambur keluar kelas dengan kecepatan cahaya.
***
"Beneran si Kenta nggak papa kalo lo nganterin gue pulang?"
"Santai aja. Itu cabe pasti dapet tebengan lain. Lagian udah cukup lah 1 bulan dia nebeng aku terus. Nggak kuat lama-lama, suka nggak kontrol kalo di jalan nyapa-nyapa orang nggak dikenal gitu."
"Beneran?" tanya gue setengah ketawa.
"Iya, kadang kalo di lampu merah juga bilang 'ati-ati mas mbak ban motornya muter' ke orang-orang, kan aku yang malu. Eh, bentar deh," Seongwoo merogoh-rogoh saku seragam dan kantong celananya seperti mencari sesuatu.
"Kenapa?"
"Kayaknya kunci motorku ketinggalan di laci meja deh, harus balik ke kelas. Tunggu disini sebentar ya?"
"Oh, iya nggak papa. Gue tunggu disini ya," sedetik kemudian Ong Seongwoo berlari kembali ke kelas di lantai 2. Gue memutuskan untuk duduk di salah satu bangku panjang deket situ.
Jadi inget kadang gue sama Hyunbin sering duduk di bangku panjang ini sambil minum es teh yang dibeli di kantin.
"Han," dan yang baru aja dipikirin muncul di depan gue. Gue cuma memandang dia tanpa berniat membuka suara.
"Han, maafin soal yang tadi pagi."
"Hmm,"
"Jangan marah lagi ya? Soalnya gue mau minta tolong sesuatu." gue hanya menaikkan satu alis, membiarkan dia melanjutkan.
"Gue bingung nih, Han. Kasih Haein kado apa ya buat ultahnya? Cewe suka apaan sih?"
Cewe suka cowo peka, njing!
"Pikir aja sendiri."
"Ayolah, Han temenin gue cari kado spesial buat pacar gue."
PACAR GUE :)
"Gue sibuk."
"Lo kapan ada waktu kosong deh gue ngikut aja."
"Nggak mau, Bin. Males."
"Ih, Han ntar gue traktir Starbucks deh." rengeknya sambil narik-narik tangan gue.
Seketika gue menepis tangan Hyunbin, tangan yang sebebernya pengen banget selamanya gue genggam. "Gue udah bilang nggak mau ya nggak mau. Ngerti nggak sih lo?!"
Hyunbin menatap gue nggak percaya. Selama ini gue emang nggak pernah marah ataupun bentak dia sesebal apapun gue dengan kejahilan yang dia lakuin.
"Lo kenapa sih Han jadi berubah gini?"
Gue menggeleng dan pegangin kepala gue yang mendadak jadi agak pusing. Nggak lama kemudian Ong Seongwoo udah balik kesini.
"Han, kamu nggak papa?" Ong Seongwoo cemas melihat gue lalu lihatin Hyunbin "lo apain Hani?"
"Nggak gue apa-apain kok, cuman gue minta tolong bantuin cari kado buat Haein tapi Hani nolak."
"Yaudah Bin. Kalo Hani bilang nggak bisa jangan dipaksa. Mau gue aja yg temenin lo beli kado buat pacar lo, gue tau kok tempat yang jual barang bagus?"
Hyunbin menatap aneh kemudian berkata "Nggak usah deh Ong, gue cari sendiri aja. Mending lo anter Hani pulang tuh nanti ngamuk-ngamuk loh."
"Bacot lo bangsat!"
***
-tbc-
***
KAMU SEDANG MEMBACA
KAPAN PEKA? +Kwon Hyunbin [√]
Fiksi PenggemarTentang aku dan kamu yang kayaknya gak bakalan mungkin menjadi kita. start: 15 July 2017 end: 23 April 2018