KAPAN PEKA? +Kwon Hyunbin [√]

53

Otak gue udah kaya di set selalu bangun pagi, pukul 5 tepat gue selalu otomatis bangun. Seperti saat ini gue udah bangun sedangkan yang lain masih ngorok dan peluk-pelukan sedangkan layar proyektor belum dirapikan.

Semalam kami tidak tidur di kamar masing-masing. Semua berkumpul jadi satu tidur di ruang santai lantaran beberapa parno sama hantu di film tadi malam. Posisinya masih sama, Hyunbin masih mengalungkan tanggannya di lengan gue dan kepalanya bersandar di bahu gue.

Air mata gue mengalir sendiri, nggak tahu kenapa. Hati gue masih menahan sakit seperti kemarin-kemarin. Tapi gue nggak mau salah satu dari mereka bangun dan mendapati gue menangis lalu bertanya macam-macam. Jadi gue susah payah tanpa suara menyingkirkan tubuh Hyunbin lalu pergi ke dapur.

Gue menghidupkan dispenser hendak menyeduh teh. Saat akan menyendok gula, gue merasakan sepasang tangan melingkar di pinggang gue. Orang itu menopangkan dagunya ke bahu gue, matanya masih terpejam, nafasnya pelan teratur.

Jantung gue seperti berhenti mendadak. Tanpa menoleh pun gue tahu persis siapa dia. Gue cuma bisa menundukkan kepala menahan tangis.

"Lepas, Bin." gue berusaha melepaskan pelukannya di pinggang gue, tapi sulit. Tangan dia terlalu erat, sedangkan gue seperti nggak punya tenaga.

Gue mencoba melepaskannya lagi. Tapi Hyunbin malah bergumam. "Sebentar aja, Han."

"Jangan gini, Bin."

"Setelah ini gue nggak bakal nggak ketemu lo dalam waktu yang lama." ucapnya parau.

Gue cuma bisa menggigit bibir. Dan air mata gue benar-benar jatuh lagi saat dia menciumi pundak gue.

Walaupun sering melakukan skinship, pelukan Hyunbin kali ini terasa menyakitkan buat gue.

Beruntung ini hanya terjadi sebentar saja. Setelah itu dia pergi dari dapur, meninggalkan gue yang hanya bisa mematung beberapa saat.

Puas-puasin aja bikin hati gue sakit sebelum lo pergi. Atau mungkin sebelum gue yang pergi duluan.

***

Seperti yang sudah direncanakam kemarin, hari ini kami semua akan berenang di pantai dekat villa.

"Yah, bikini gue ketinggalan." keluh Yoojung sambil masih mengaduk-aduk isi tasnya sejak 10 menit yang lalu.

Gue mengambil bikini yang gue bawa lalu memberikannya pada Yoojung. "Pakai aja, gue nggak join dulu."

"Kenapa? Lo sakit?"

"Enggak. Lo tahu kan gue nggak suka kepanasan?"

Yoojung mengangguk. "Tapi lo beneran nggak mau seru-seruang bareng?"

Gue menggeleng. "Gue lihatin kalian aja."

Gue memang berencana tidak ikut agenda hari ini. Selain karena gue nggak suka tersengat sinar matahari, gue juga menghindari Hyunbin.

Anak-anak udah berbondong-bondong ke pantai sedangkan gue hanya melihati mereka dari sini.