58

531 88 42
                                    




"Mbakk!" seru seorang cowok dari luar kamat kost gue. Pasti Minhyun.

Adik sepupu gue itu langsung masuk tanpa permisi. "Mbak, dikasi makanan dari mama."

Gue sedang mengeringkan rambut dengan hairdryer cuma menoleh ke arah dia tanpa berdiri menyambut. Yaiyalah ngapain disambut, emang dia raja?

"Taruh dimeja. Mbak punya coklat tuh ambil di kulkas."

Cowok yang lebih muda dua tahun dari gue itu melompat kegirangan menuju kulkas. Setelah menemukannya dia memakan coklat itu dan tiduran di kasur gue. Dia itu udah gede bongsor tapi kelakuannya masih kaya bocah, untung otaknya pinter, jadi ada sesuatu yang bisa dibanggain lah dari hidupnya.

"Mau pergi kemana mbak?"

"Dinner sama Mas Jonghyun."

"Ohh, yang baik itu. Ntar pulangnya minta beliin MCD mbak, anterin rumahku."

"Husstt, kamu tuh, kalo mau MCD mbak aja yang beliin. Jangan minta Mas Jonghyun, mbak kan bukan siapa-siapanya dia."

"Ya habis ini kan mau jadi siapa-siapanya."

Gue melemparkan botol handbody yang habis gue pakai ke kepalanya. "Ngaco. Udah ah pulang sana. Mbak mau pergi sekarang."

Gue mengunci pintu kamar kost bersama Minhyun di sebelah gue yang mengoceh. "Udahlah mbak sama mas Jonghyun aja, orangnya baik hati, dewasa, nggak pelit, bapakable, bahagia deh hidup mbak."

"Kata siapa mbak bakal bahagia kalo sama mas Jonghyun?"

"Kata aku." ucapnya percaya diri, gue menoyor kepalanya. "Sakit mbak, jahat. Lagian daripada mbak setiap malam ngelihatin langit kaya nggak ada kerjaan. Pasti mbak bayangin si Hyunbin Hyunbin cowo nggak peka yang bikin mbak sakit hati lalu pindah kesini itu kan?"

Gue menoyor kepalanya sekali lagi. "Sok tau banget bocah."

"Mbak tuh nggak bisa bohong sama aku. Lagian tujuan mbak kesini kan buat dapet kehidupan baru, dapet cinta batu juga kan. Trus mbak ketemu mas Jonghyun, nikah sama dia, hidup bahagia selamanya kaya snow white dan cinderella."

Yawlah bocah ini comelnya minta ampun.

Untungnya pas sampai ke bawah udah ada mobil mas Jonghyun.

"Udah sana pulang." Gue menyenggol-nyenggol Minhyun. Tapi dia malah senyum-senyum.

"Halo mas Jonghyun." sapa Minhyun sok manis.

"Eh, halo Minhyun. Kebetulan banget di mobilku ada banyak roti, kamu mau ambil aja?"

Yaiyalah mau, makannya segentong gitu. "Makasih ya mas. By the way mau jalan sama mbak Hani? Jaga dia ya mas, jangan diapa-apain. Tapi kalo mau diapa-apain juga nggak papa."

Iihhh dasar bego, awas lo besok kalo ketemu.

Gue langsung menarik mas Jonghyun untuk segera pergi dari sini, daripada gue emosi sama Minhyun.

"Minhyun lucu ya,"

"Ehehe, iya lucu." Saking lucunya bikin pengen nabok.

Gue kenal mas Jonghyun pertama kali adalah saat menemani Daniel rapat dinas pendidikan tempat mas Jonghyun bekerja. Dan ternyata dia ini teman  Daniel, jadi gue sekalian kenalan. Setelah itu tukeran id line, follow instagram, dan ini udah kali ke 3 kami pergi bareng.

Daniel sangat mendukung gue untuk memiliki hubungan serius dengan mas Jonghyun. Daniel bilang mas Jonghyun itu idaman semua perempuan, ya gue membenarkan itu. Di usia yang hanya 2 tahun lebih tua dari gue, mas Jonghyun sudah mapan, memiliki rumah dan mobil sendiri. Sikapnya pun benar-benar baik sekali, kalem, tidak pelit, mau macet, disalip mobil lain, ataupun hampir diserempet dia tidak pernah misuh-misuh seperti Minhyun. Dia sangat menghormati kedua orangtuanya dan menghargai wanita.

KAPAN PEKA? +Kwon Hyunbin [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang