Gue sama sekali tidak menduga akan berakhir seperti ini. Meskipun telinga gue menolak apa yang dikatakan Kak Sewoon, nyatanya gue melihat sendiri nisan bertuliskan nama Ong Seongwoo, tanggal lahir, dan tanggal saat kecelakaan itu terjadi.
Rasanya gue ingin membenci semua orang saat ini.
Bagaimana bisa mereka merahasiakan hal ini hanya supaya gue cepat pulih tanpa mikirin apapun. Iya gue udah pulih, tapi sama saja, gue ambruk lagi gegara nggak siap nerima berita ini
Bagaimana rasanya kalo orang yang selalu lo sakiti rela melindungi lo dengan taruhan nyawanya sendiri. Dan pada akhirnya dia harus pergi tanpa sempat lo cintai sepenuh hati.
Jadi yang kemarin Seongwoo mampir ke kamar rawat gue itu cuma mimpi. Senyum yang gue lihat itu cuma bayang-bayang.
Gue memang berencana untuk melepaskan Seongwoo dari hidup gue, tapi bukan cara seperti ini yang gue inginkan.
Berhari-hari gue cuma bisa nangis di kamar, nggak mau makan, udah kek mayat hidup. Serius, gue nggak pernah sesedih ini.
Tapi gue nggak pernah sekalipun berfikir untuk bunuh diri. Nyawa gue sekarang ini masih ada berkat Seongwoo yang berkorban. Gue nggak akan menyia-nyiakannya.
Malam ini gue dan teman-teman SMA berencana berkunjung ke rumah Seongwoo untuk doa bersama. Awalnya gue ragu. Gue takut orangtuanya Seongwoo bakal membenci gue karena kejadian ini. Tapi teman-teman membujuk gue untuk tetap ikut. Lagipula setidaknya gue harus mengucapkan maaf.
Somi dan lain-lain menuntun gue masuk ke mobil Hyunbin lantaran kaki gue masih belum bisa jalan biasa.
Sewaktu tiba di rumahnya, ayah ibu Seongwoo menyambut kedatangan kami semua. Semakin berjalan mendekat ke beliau berdua, semakin besar pula rasa bersalah yang menghantui gue.
Ibu Seongwoo melangkah ke arah gue. Gue sudah menyiapkan diri kalau saja gue bakal ditampar atau diapakan lantaran menyebabkan kematian anak tunggal mereka. Nyatanya ibu Seongwoo menyentuh lengan gue lembut dan bertanya, "Ini nak Hani?"
Gue mengangguk kikuk. Seketika itu juga ibu Seongwoo memeluk gue sambil terisak. Membuat gue ikut meneteskan air mata lagi untuk yang kesekian kalinya hari ini.
Selagi yang lain di ruang tamu, ibu Seongwoo mengajak gue masuk ke kamar Seongwoo. Kamarnya rapi sekali, sesuai dengan kepribadian Seongwoo.
Tangan ibu Seongwoo meremas tangan gue. "Dia anak yang baik, tidak pernah membantah orang tua. Meskipun saya dan papahnya sibuk bekerja, dia tidak pernah mencari perhatian dengan berbuat nakal."
Ya, gue tahu itu. Seongwoo hanya sesekali mengeluhkan orangtuanya yang terlalu sibuk bekerja. Tapi itu tidak mengubah rasa sayangnya terhadap beliau berdua.
Tangan gue menyusuri meja belajar yang tersusun beberapa buku yang pernah gue rekomendasikan untuk dia baca. "Dulu katanya dia tidak suka membaca, tapi beberapa waktu yang lalu dia bilang punya alasan kenapa mulai hobi membaca."
"Seongwoo bilang nak Hani adalah perempuan pertama yang membuat dia jatuh hati. Kamu juga yang membuat Seongwoo mau mengejar cita-cita menjadi atlet sepak bola. Dia berencana mengenalkan kamu pada kami, tapi selalu tertunda karena kami tidak sempat meluangkan waktu."
Ibu Seongwoo menangis lagi, membuat hati gue seperti teriris.
"Maafkan saya, tante. Karena menyelamatkan saya, Seongwoo jadi begini."
Ibu Seongwoo menggeleng, lalu membelai kepala gue. "Tidak ada yang perlu disesali. Ini bukan salah kamu. Takdir Seongwoo memang begini."
"Hani, terimakasih ya sudah pernah ada dalam kehidupan Seongwoo. Semoga disana dia bisa berjalan dengan tenang. Jangan pernah melupakan dia, ya."
***
junghoney
♥ woojinpark, ahn_yungcup, siyeonxxxi and 345 others
junghoney The thing I regret the most is not having time to love you with my wholehearted until your last breath.
Rest in Peace baby @ongseongview all coments
jeonsomsom Semangat Han!!!
ahn_yungcup Mangats mbak Han
woojinpark Sudah, Han. Kita harus bangkit dari keterpurukan.
yoojungiee Haniku jangan sedih ya.
kenta_ki :"( :"( :"( :"(
mina.kang Deep condolence Han, maaf ga bisa ada di situ buat support langsung.
sohye._.kim Yang tabah Hani, Seongwoo pasti bahagia kalo lo ikhlas.
haein_lee semangat Han.
bravemuel dia udah di surga, yang penting kita jangan lupa doain.
Yah, orang memang akan lebih berarti ketika dia sudah pergi.
***
-tbc-
***
Maap ya kalo aneh, aku nggak pinter bikin part sedih-sedih gitu.
Btw,
tiketnya JBJ nggak mahal kok gengs.
Iya nggak mahal,
akunya aja yang kere :")
KAMU SEDANG MEMBACA
KAPAN PEKA? +Kwon Hyunbin [√]
FanfictionTentang aku dan kamu yang kayaknya gak bakalan mungkin menjadi kita. start: 15 July 2017 end: 23 April 2018