Gue sudah selesai berkutat dengan surat-surat lamaran pekerjaan yang gue buat, yang tinggal gue kirim ke perusahaan-perusahaan setelah lengkap semua berkas.
Setelahnya gue cuma berbaring di kamar. Mikirin banyak hal. Termasuk percakapan gue dengan Hyunbin di cafe saat itu.
Gue bingung harus apa.
Gue nggak tahu jadi confess atau enggak.
Gue sedih Hyunbin bakal ke Paris.
Gue nggak suka Sungkyung muncul lagi.
Gue benci Hyunbin harus ninggalin gue disini.
Gue pengen minta Hyunbin untuk stay disini aja.
Tapi gue juga tahu gue nggak boleh egois. Kalau itu memang tujuan hidupnya, kalau itu memang takdirnya jadi model disana, gue yang bukan siapa-siapa ini bisa apa?
Bingung kan mau gimana?
Hmmmm
Baru juga dipikirin orangnya ngechat.
Hyunbinie Hani hani stroberi bluberi tralala trilili Lihat hasil push up 200 kali hari ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kaget anying Rambut lo kenapa?
Hyunbinie Malah rambut -_-" Kesetrum kali.
Njirr
Hyunbinie Besok jogging yuk.
Tumben,
Hyunbinie Elah, gue rajin olahraga kali. Kan mantan pemain basket.
Yain aja.
Hyunbinie Jangan molor terus lo. Besok gue samperin kudu udah bangun.
Iya gembel. Lo tuh yang biasanya kebo.
Hyunbinie Kebo-kebo gini ganteng.
Kalo nanti udah jadi model terkenal, kira-kira lo masih chat gue kaya gini nggak ya Bin?
***
"Ayo, baru berapa KM ini?"
Baru berapa KM ndasmu, udah mau mati nih gue. Auk dah, yang mau olahraga kan dia, bukan gue. Gue duduk aja di pinggiran.
"Sekali lagi Han," Hyunbin narik-narik gue buat lari lagi.
"Nggak nggak, lo aja sana." Gue mendorong dia biar lari lagi.
Gak tahu saking keringetan atau gimana, dia buka bajunya. Yawlah gewla sih badannya hmmm pen peluk.