"Han, lo sakit?" tanya Yoojung di tengah-tengah pelajaran.
"Enggak, kenapa?"
"Biasanya lo cepet banget ngerjain soal sosiologi, ini udah 20 menit sejak soal dikasih dan lo baru nulis nomor."
Pandangan gue tertumbuk pada buku gue yang emang masih kosong jawaban.
"Dari kemarin lo sering tidur di kelas,"
"Ah, gue cuma capek kok."
"Beneran?" tanya Yoojung memastikan "kalo ada masalah bilang ya, siapa tahu gue bisa bantu."
Gue hanya mengangguk menjawabnya. Yoojung menyodorkan bukunya yang sudah terisi jawaban hasil malak kerjaan Mina.
"Soalnya nggak harus selesai hari ini kan?"
"Eum, enggak sih kayaknya, kan ini cuma latihan try out."
"Kalo nggak cukup waktu suruh lanjutin dirumah katanya," sahut Kenta yang tahu-tahu nyambung.
Gue beranjak minta izin pergi ke kamar mandi.
Miris melihat wajah gue sendiri di cermin kamar mandi. Rambut yang nggak serapih biasanya gue kuncir asal, lingkaran hitam di bawah mata, bibir pucat tanpa polesan apapun. Pantas saja Yoojung mengira gue sakit.
Akhir-akhir ini gue emang sering gak fokus. Kaya nggak ada semangat buat ngapa-ngapain tapi tetap harus masuk sekolah karena presensi menentukan kelulusan.
Ong Seongwoo belum menghubungi gue lagi. Oh God berkati dia semoga apa yang dilakukannya membuahkan hasil baik.
Saat keluar dari kamar mandi gue berpapasan dengan makhluk yang paling tidak ingin gue temui. Kamar mandi perempuan dan laki-laki memang bersebelahan jadi sebenarnya wajar-wajar saja ketemu dengan dia.
Ekor mata gue menangkap bayangannya yang membuka mulut seolah ingin mengucapkan sesuatu. Tapi tidak tersampaikan lantaran gue langsung mengambil langkah menjauh darinya.
Semenjak pertengkaran itu gue sama sekali gak pernah bicara sama Hyunbin, melihat mukanya pun enggan. Setiap kali dia mau ngajak ngomong, gue selalu buang muka dan menghindar. Seperti yang gue lakukan barusan.
Hubungannya dengan Haein belum kunjung membaik, mereka belum kelihatan berduaan lagi. Haein pindah duduk dengan Siyeon, Hyunbin juga sekarang sebangku dengan Kenta. Menandakan masalah mereka emang cukup serius. Gue tahu Hyunbin pasti tersiksa banget karena gue, satu-satunya orang yang bisa bantuin dia malah memilih menjauh.
Walaupun begitu gue nggak bisa membohongi perasaan kalo sebenarnya gue juga tersiksa. Setiap kali melihat matanya yang memancarkan kesedihan, tangan gue pengen banget terulur untuk sekedar mengelus bahunya.
Tapi gue takut gue bakal luluh. Karena gue tahu, kalau ada hubungannya dengan dia pasti hati gue susah diajak kerja sama.
***
"Heh goblok, bapaknya udah otw!" seru Ha Sungwoon gak santai saat melihat bayangan Pak Kwangsoo menuju ke kelas ini.Abisnya si Woojin malah main semprot-semprotan air sabun buat cuci tangan sambil lari-lari mengitari kelas. Mendengar Pak Kwangsoo udah otw pun dia masih sempat-sempatnya gangguin Sohye yang lagi PMS.
"Heh diem dulu bangsat! Lo mau bapaknya marah lagi?!" bentak Ha Sungwoon lagi akhirnya membuat Woojin mau duduk anteng. Cowok mungil itu memang cocok sekali dengan jabatan ketua kelas yang dipegangnya.
Minggu lalu Pak Kwangsoo memang marah di kelas kami sampai nggak mau ngajar lagi disini katanya. Kelas kami juga keterlaluan sih, udah dikasih tugas malah ribut sendiri gak dikerjain, banyak yang keluar kelas ijin ke toilet malah mampir beli es teh di kantin, berasa jam kosong. Walaupun Pak Kwangsoo baik hati dan penyayang murid, kalo digituin kan bisa emosi juga.
Sekelas pada diam semua setelah Pak Kwangsoo masuk. Wajah beliau masih kelihatan cuek sama kelas gue, beruntung udah mau ngajar.
"Kesalahan minggu lalu jangan diulangi lagi. Begini-begini saya bisa memberi C untuk nilai sikap kalian. Sudah kelas 12 tidak usah neko-neko, sudah dewasa harusnya sadar sikap, jangan seperti anak SD lagi. Saya sudah memberi kalian kebebasan jalan-jalan di kelas, tapi istirahat itu sudah ada waktunya sendiri. Ingat ya, waktu kalian hanya tinggal beberapa bulan lagi di sekolah ini, jangan membuat kesalahan yang memberatkan bapak ibu guru untuk meluluskan kalian."
Diam-diam kami lega diocehi begini. Setidaknya si bapak tidak mendiamkan kami dan masih mau mengajar. Itu yang terpenting.
"Sekarang keluarkan tugas prakaryanya. Maju satu-satu untuk dinilaikan. Kalau hari ini tidak mengumpulkan saya kosongi nilainya. Saya tidak mau terima besok ya, ini tugas sudah diberi sejak lama."
Pak Kwangsoo duduk di meja guru sembari mengeluarkan kertas penilaian. Gue dan yang lain juga menyiapkan karya daur ulang barang bekas.
Gue melirik sekilas ke galah pohon mangga yang tampak gusar. Sekuat tenaga gue berusaha tidak peduli.
"Heh," bisik Samuel di bangku belakang gue ke Somi di sebelahnya, "Hyunbin belum bikin tugasnya."
"Lah, bego banget, nilainya kosong dong."
"Masih mending nilainya yang kosong, kalo bapaknya marah lagi ke kelas gimana?"
"Cepetan suruh dia cari alasan yang bermutu."
Gue memegang erat dua prakarya yang gue buat semalam, celengan berbentuk babi dari botol plastik bekas dan kotak pensil dicat warna-warni dari stick es krim. Menimbang-nimbang keputusan yang akan gue ambil. Sementara beberapa anak sudah mengantre menilaikan tugas mereka.
"Som?"
"Hah?"
"Bisa bantuin gue?" bisik gue pelan biar nggak ketahuan siapapun. Walaupun kemarin sempat sebal pada Somi, percayalah gue gak bakalan bisa marah sama dia lebih dari sehari.
Gue membisikkan sesuatu dan menyerahkan celengan bentuk babi gue ke Somi. Tanpa banyak cingcong bule itu menjalankan tugasnya. Gue segera menajamkan pendengaran.
"Nih Bin pakai dulu."
"Apaan Som? Punya siapa ini?"
"Punya gue. Kemarin gue bikin dua tapi yang ini jelek, sana maju daripada nilai lo kosong."
"Masa lo bikin dua?"
"Halah banyak bacot, mau pakai ini atau rapot lo gak tuntas?!"
"Eh iya iya gue pakai. Thanks ya, ntar gue traktir bakso."
Akhirnya gue bisa lega. Terimakasih Tuhan, gue dikasih temen sebaik Somi.
Tugas gue setelah ini adalah pergi ke ruang guru menemui Pak Kwangsoo, minta kompensasi untuk Seongwoo. Beliau pasti berhasil dibujuk kalau diingatkan pacar gue sedang dalam tugas mewakili sekolah juga.
Dan nanti malam mari begadang lagi membuatkan prakarya baru untuk Ong Seongwo.
-tbc-
***
Aloha, sori baru update.
Kehilangan ultimate bias di SHINee bikin aku down banget. Untung sekarang udah gak begitu sedih lagi walaupun masih belum bisa move on.
FOOLISH +Kang Daniel barusan udah update juga. Monggo kalau mau cari yang hot hot mampir aja.
Take care ya yang lagi holiday.
Yang holidaynya dirumah, kita sama. Haha.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAPAN PEKA? +Kwon Hyunbin [√]
FanficTentang aku dan kamu yang kayaknya gak bakalan mungkin menjadi kita. start: 15 July 2017 end: 23 April 2018