17

714 136 18
                                    

"Cepetan!" ujar gue sambil menarik tangan kiri Ong Seongwoo, sedangkan tangan kanannya dimasukkan ke kantong celana.

"Sebentar, ahh, lagian ngapain sih kita kesini?" tolaknya sambil berusaha melarikan diri. Tapi genggaman kuat gue berhasil membuatnya pasrah ditarik kemana aja.

Jam istirahat ini gue mengajak Ong Seongwoo ke perpustakaan biar dia rajin baca buku. Biar ada kerjaan lain yang lebih bermanfaat daripada bikin konser dangdut koplo di kelas bareng Woojin.

"Buat mengisi waktu berhargamu, biar berkualitas."

"TAPI AKU LAPER BANG-"

"Ssssttttt!"

Refleks gue membekap mulut Seongwoo saat seisi perpustakaan memelototi kami karena memecahkan keheningan. Beruntung mereka nggak melemparkan buku-buku lapuk ke arah kami.

Tak mau kelamaan menahan malu, gue menarik Ong Seongwoo ke rak-rak buku pengetahuan geografi yang agak sepi.

"Jangan berisik!" ujar gue setengah berbisik, setelah itu mencarikan buku yang cocok untuk Seongwoo.

"Laper, Han. Kantin." bisik Seongwoo pelan nyaris tak terdengar dengan wajah super menderitanya, bikin gue hampir ketawa.

"Habis ini." jawab gue tanpa melirik ke arahnya.

Tangan gue berhenti seketika ketika buku yang mau gue ambil juga ditarik tangan lain.

"Cari buku apa, Han?" Tanya Haein yang gue nggak tau sejak kapan udah di samping gue. Semoga dia nggak lagi sama Hyunbin disini, semoga.

"Ini, cariin buku pengetahuan buat Ong." Gue mengerling ke Ong Seongwoo yang ternyata duduk di lantai sambil bersandar ke rak buku, dia balas menatap gue memelas.

Setelah ini, kalau Seongwoo masih pasang wajah itu gue nggak bakal segan-segan cubit teteknya. Enak aja dia bikin gue seolah ibu tiri yang nggak kasih makan anaknya seminggu.

"Sayang, ketemu nih."

Ya Gusti, kenapa sih prasangka buruk biasanya selalu terjadi? Terutama bagi hambamu ini.

Sosok yang berjalan mendekat itu membuat darah gue mengalir jutaan kali lebih deras dari biasanya. Gue segera mengambil buku sembarangan dan berniat secepatnya pergi dari sini. Tapi terlambat, lagipula rasanya aneh banget kalo gue pergi gitu aja setelah dia muncul.

"Iya, bener yang ini." sahut Haein sambil melihat cover buku itu lekat-lekat lalu membolak balik halamannya. Sementara manusia tinggi di sampingnya menatap gue sambil menaikkan alis.

"Buku gue juga udah ketemu." ujar gue sambil mengangkat buku yang gue ambil sembarangan tadi.

Sekarang bukan hanya menaikkan alis, dia juga mengerutkan dahinya. Menatap gue dan buku yang gue pegang bergantian, berulang kali hingga berakhir menatap gue. Tak lama kemudian menarik sudut bibirnya nyaris tertawa. Kenapa ? Apa ada yang salah selain perasaan gue?

Ehem, maksudnya di muka gue nggak ada bekas coretan spidol atau apapun yang mengundang tawa kan?

"Lo udah diputusin Ong ?" tanyanya membuat gue yang gantian mengerutkan dahi. Maksudnya apa? Makhluk yang dia maksud bahkan masih duduk disana, dapat kesimpulan darimana dia?

Sekarang Ong Seongwoo berdiri mendekati kami. Haein yang daritadi menaruh perhatian pada buku yang dipegangnya juga sekarang ikut tertawa melihat buku yang gue angkat.



'MENJADI JOMBLO BERKUALITAS'


Tiga kata itu tercetak jelas di cover buku yang gue pegang. Oh shit! Pantesan aja mereka ketawa-ketawa.

KAPAN PEKA? +Kwon Hyunbin [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang