Gue cuma tiduran di kasur sambil menerawang isi surat cinta adik tingkat yang gue terima dari pak Jisung kemaren. Yang sampai sekarang nggak gue coba buka.
Walaupun penasaran, gue nggak pernah suka ikut campur urusan orang lain. Itu udah jadi prinsip gue.
Lima menit lagi Hyunbin akan sampai kesini untuk minta dibantuin bikin skripsi. Bayangin, padahal gue anak psikologi, disuruh bikin skripsi anak hukum.
Dia udah datang dan langsung menempatkan dirinya duduk di samping gue sambil menyalakan laptop.
Sumpah gue kangen suasana kek gini.
"Jadi udah sampai mana?"
"Gue belum bikin sama sekali."
Gue ternganga mendengarnya. "Sumpah?"
Hyunbin mengangguk tanpa dosa.
"Judulnya?"
Galah itu menggeleng lagi, membuat gue ternganga untuk yang kedua kalinya. Dia menjambak-jambak rambutnya sendiri.
"Makannya gue kesini minta bantuan lo. Hari ini semua semua anak harus kasih judul dan latar belakang kalo bisa."
"Kenapa nggak dibuat dari dulu Hyunbin?"
"Gue bingung harus mulai dari mana."
Ya ampun.
Tanpa banyak bacot gue langsung mengambil alih laptopnya untuk mencari-cari contoh judul skripsi jurusan hukum.
"Ini ya?" Gue menawarkan sebuah judul yang menurut gue nggak terlalu susah.
"Ngikut aja deh."
Dasar, katanya minta dibantuin. Nyatanya sekarang gue buatin latar belakangnya, dia malah sibuk gonta ganti playlist di hape gue.
Gue menyodorkan surat pink yang dari kemarin gue penasaran isinya itu.
"Apaan?" Hyunbin melihatinya dengan seksama.
"Pak Jisung dapet ditipan dari adik tingkat buat lo katanya."
"Halah," dia meremas surat itu lalu melemparnya ke tempat sampah di sudut kamar gue.
"Kok dibuang?" heran gue.
"Nggak penting." ujarnya sembari melihati pekerjaan gue. Anjir, tau gitu gue buka dari kemaren jerapah.
"Memangnya itu dari siapa?"
"Itu tuh adik tingkat gila yang ngejar-ngejar gue mulu."
Adik tingkat gila?
"Itu loh Han, si Yeri Yeri yang dulu angkatannya pernah lo ospek."
Yeri?
Oh itu, gue inget. Kim Yeri dan genk nya yang judes-judes dan suka nyalah waktu di ospek. Mereka nggak pernah ngerjain tugas ospek, kalo dinasehatin malah ngebantah, dan suka tebar-tebar pesona ke panitia cowo yang ganteng. Cantik-cantik, tapi kelihatan nggak punya otak.
Jadi Yeri itu yang suka sama Hyunbin? Ngakak dulu sih. Pantesan Hyunbin jijik setengah mati.
"Hahaha. Mimpi apa lo ditaksir genknya mereka?"
Hyunbin ngedumel sendiri. "Tauk tuh kenal gue juga darimana, gue kan nggak ikut panitia ospek angkatan dia."
"Eheheh." Gue masih ketawa-ketawa lihat wajah sebelnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAPAN PEKA? +Kwon Hyunbin [√]
Fiksi PenggemarTentang aku dan kamu yang kayaknya gak bakalan mungkin menjadi kita. start: 15 July 2017 end: 23 April 2018