Di mobil, Daniel dan Sejeong sama-sama diam, mereka tidak berbicara sedikitpun dan masih saja berkelut dengan batin masing-masing.
Kenapa kau hanya diam? Bicaralah, aku benar-benar canggung sekarang.. Apa harus aku yg memulai duluan? tanya Sejeong dalam hati.
Aku harus mengajaknya bicara, tapi bicara soal apa? fikir Daniel.
Akhirnya, salah satu diantara mereka memutuskan untuk bicara.
"Daniel, apa kau memang seperti ini?" tanya Sejeong.
Daniel yg sedang memperhatikan jalan lalu menoleh kearah Sejeong. "Seperti apa?" tanya Daniel heran, bukannya tidak ingin menjawab, tapi Daniel tidak mengerti dengan pertanyaan Sejeong.
"Maksudku apa kau memang cepat akrab dengan orang?" tanya Sejeong menjelaskan.
"Ne, aku mewarisi sifat ayahku yg easy going dan memang dengan sifat seperti itu kita bisa mengenal banyak orang." tutur Daniel. "Memangnya kenapa?" Daniel pun balik bertanya pada Sejeong, namun perempuan disampingnya hanya menggeleng.
"Lalu, apa kau juga punya sifat seperti itu?" tanya Daniel mengikuti pertanyaan Sejeong sebelumnya.
Sejeong mengernyitkan dahinya. "Sifat seperti apa?" tanyanya.
"Aku lihat kau sangat menyukai anak kecil, dan aku berkesimpulan kalau kau punya sifat keibuan" tutur Daniel yg terus memperhatikan jalan didepannya.
"Menurutku itu bukan sifat, tapi itu memang naluri perempuan" jawab Sejeong tersenyum dia terus memperhatikan Daniel yg sedang menyetir.
"Aku senang kau bisa akrab dengan adik dan keponakkanku." ujar Daniel yg membuat Sejeong bertanya-tanya apa maksud dari perkataannya.
"Aku akrab dengan semua orang, karena aku juga punya sifat sepertimu" jawab Sejeong. Daniel pun tersenyum kagum pada perempuan ini.
Mobil Daniel pun berhenti disebuah rumah sederhana berpagar coklat, Sejeong melepas seatbeltnya.
"Apa kau mau mampir dulu? Mungkin ada Oppa di dalam" ajak Sejeong. Namun, Daniel menolak karena dia akan pergi bersama teman-temannya.
"Tidak, mungkin lain kali saja aku mampir." tutur Daniel dengan tak henti-hentinya tersenyum pada Sejeong. Sejeong pun memperhatikan Daniel dan langsung membalas senyuman laki-laki dihadapannya ini..
"Aku baru sadar kau punya dua gigi kelinci" ujarnya "Kalau begitu, aku akan masuk dulu, Gomawo maaf aku hanya merepotkanmu" Sejeong pun keluar dari Mobil, Daniel membuka kaca mobil "Kau tidak merepotkan sama sekali" tutur Daniel sebelum dia akhirnya pergi dengan melihat lambaian tangan dari Sejeong.
***
Daniel tiba di sebuah cafe. Dia memasuki cafe tersebut, banyak mata yg menatapnya entah kenapa dia sangat risih dengan situasi ini. Akhirnya dia berjalan cepat dan menghampiri teman-temannya yg berada di ujung cafe. Semua temannya kecuali Jaehwan, heran mendengar nafas Daniel yg terengah-engah.
"Daniel-ssi, apa kau sakit?" tanya Sungwoon. Daniel menggeleng, dia lalu duduk disamping Ong.
"Kau kenapa? Kenapa berkeringat" tanya Ong pada temannya ini. Daniel masih diam, dia langsung meraih air minum sisa Jihoon.
"Apa kau berlari marathon kesini?" tanya Woojin.
Akhirnya Daniel menghela nafas kasar.
"Kalian tau, orang-orang menatapku daritadi, mereka seperti singa yg akan memakan mangsanya"
Semua teman-temannya tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan Daniel.
"Alay, kirain apaan" ujar Jisung
Jisung memang teman Daniel yg blak-blakan dan tidak terlalu formal karena Jisung merupakan teman dari kakaknya.
"Hyung kau benar-benar.." ujar Daniel kesal.
"Sudahlah, yg penting kau selamat Niel." ujar Ong "Kalian tau, Daniel akan mentraktir kita minum sekarang."
"Apa benar itu Hyung?" tanya Jihoon antusias. Daniel mengangguk. Akhirnya teman-temannya bersorak riang.. "Pesta Soju" ujar teman-temannya.
Mereka terus berbicara dan memesan Soju, jika dihitung mereka sudah menghabiskan 23 botol soju, tapi mereka tidak menyerah.. Mereka terus saja memesan beberapa botol soju lagi.
Dua park sudah benar-benar mabuk sekarang, Sungwoon sudah mengigau dan pergi entah kemana, Ong mengigau dengan memaki Pak Choi atasannya di kantor, sementara Daniel dan Jisung masih bertahan..
Daniel memesan 2 botol soju lagi, saat Soju datang dia malah menarik tangan waiters dan terus memegangnya sampai waiters itu duduk didekatnya. Jisung dengan kepala yg pusing dan mata yg berkunang-kunang langsung menghubungi keluarga dari teman-temannya karena jika dibiarkan pulang sendiri, kemungkinan mereka tidak akan sampai ke rumahnya masing-masing.
Setelah semua temannya dijemput oleh keluarganya masing-masing, Jisung lupa belum menghubungi keluarga Daniel. Dia melihat Daniel masih memeluk waiters laki-laki itu.
"Aigoo~ kau cocok sekali dengannya." tutur Jisung mengigau sambil sekali-kali tertawa.
"Gomawo, Aku tau kami memang cocok" ujar Daniel yg malah mengeratkan pelukannya.
Setelah perbincangan bodoh itu, Jisung pun langsung membuka handphone Daniel dan menemukan kontak Kang So Ra, tapi dia tau So Ra merupakan Singa Korea tergarang yg pernah dia tau. Akhirnya ia menelfon Kang Somi yg merupakan dongsaeng Kang Daniel.
"Halo, ada apa Oppa ?" tanya Somi dari sebrang telepon.
"Halo Somi kakakmu ada di cafe quiznoss seoul dia mabuk, dan aku juga tidak bisa mengantarnya pulang, apa kau bisa menjemputnya?" tanya Jisung.
Somi tau orang yg menelfonnya ini adalah Jisung teman kakaknya.
"Ne, nanti akan ada yg menjemputnya." ujar Somi yg langsung menutup teleponnya dan pergi ke kamar Kang So Ra. Somi dengan hati-hati mengetuk pintu kamar kakaknya. Dan sekarang dia berhadapan dengan kakaknya sendiri.
"Eonnie, apa ada Minhyun Oppa?" tanya Somi. So Ra pun heran kenapa adiknya menanyakan suaminya malam-malam seperti ini.
"Oppamu sudah tidur dari tadi, memangnya kenapa?" tanya So Ra.
Somi bingung, tidak mungkin dia bilang kalo Daniel mabuk dan tidak bisa pulang sendiri, karena Eonnienya pasti akan mengomeli Daniel.
"Ahh, itu... itu tadinya aku ingin meminta bantuan membuat portofolio" ujar Somi berbohong. Mianhae Eonnie, aku terpaksa berbohong tuturnya dalam hati.
"Ohh iya sudah, kau sekarang tidur besok kau bisa meminta bantuan oppamu setelah dia bangun" ujar So Ra.
Somi pun mengangguk dan pergi ke kamarnya, dia bingung akan meminta bantuan pada siapa lagi.. Dia pun terus mencari kontak yg ada di handphonenya, akhirnya dia menemukan satu orang yg mungkin bisa membantunyaa..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Annyeong👋Ada yg tau ga, Somi mau minta bantuan siapa?
Jangan lupa Vote+Commentnya chingu.
Gomawo❤
KAMU SEDANG MEMBACA
"If it was you" [Kang Daniel]
FanfictionAku tak akan pernah menahanmu. Jika bukan lagi denganku kamu senang berbincang. Sebab akan terasa menyakitkan - untukku dan untukmu. Jika harus terpaksa bertahan pada hubungan yang sudah tak lagi seperti yang kamu ingini. Bukankah kita selalu berkat...