Daniel merasakan ada yg berbisik di telinganya. Dia senang bisa mendengar bisikan tadi, bisikan yg selama ini mungkin dipendam lama oleh Sejeong. Namun, yg membuat Daniel heran adalah kenapa Sejeong selalu takut saat bersamanya?
Setelah merasa Sejeong sudah pergi dari kamar Mira, Daniel pun membuka mata dan melihat selimut yg menutupi tubuhnya saat ini. Dia tersenyum simpul dan seperti biasa dia pasti bermonolog ria.
"Kenapa kau baru mengatakannya sekarang?"
"Kau tau aku menunggu sangat lama dan kau hanya bisa mengatakannya saat aku tertidur?"
"Tapi apa yg membuatmu takut saat bersamaku?"Daniel terus membuat pertanyaan-pertanyaan aneh yg entah ditujukkan pada siapa. Karena sekarang dia hanya berdua dengan Mira yg sedang tertidur.
Setelah asyik bermonolog Daniel pun keluar dari kamarnya dan melihat Somi dan Daehwi yg sedang menonton tv bersama.
"Hyung.. Sini" panggil Daehwi. Daniel pun tersenyum lalu menghampiri Daehwi, dia pun duduk di sebelah Daehwi lalu menyambar cemilan yg dipegang oleh Daehwi.
"Kenapa kau tidak pulang?" tanya Daniel pada Daehwi, sedangkan Somi sedang asyik bergosip di grup dengan teman-temannya.
"Aku masih betah disini, boleh kan Hyung?" tanya Daehwi pada Daniel yg sedang memakan camilan tadi.
"Boleh, kalau kau mau menginap juga boleh, kau bisa tidur di kamarku." ujar Daniel yg sekarang sudah fokus menonton tv.
"Aniyo, Dewi kau harus pulang, lagipula rumahmu dekat" ujar Somi.
"Iya aku akan pulang" tutur Daehwi mengalah. Sebenarnya Daehwi ingin tidur bersama Niel Hyung, dia pasti tidur nyenyak kalau jadi menginap. Tapi sahabatnya yg satu ini tidak membolehkannya, dan karena dia dewasa jadi dia mengalah.
Daniel pun hanya melihat mereka berdua sambil tersenyum.
"Iya sudah kalau kau tidak akan menginap, aku mau pergi keluar saja sore ini" ujar Daniel yg sekarang berdiri dan mengambil kunci mobilnya.
"Somi, nanti kalau Eonnie, mencariku. Tolong bilang kalau aku sedang mengurus pekerjaan dengan Ong." ujar Daniel.
Somi pun hanya mengangguk sambil memainkan handphonenya.
"Hyung, apa aku boleh ikut? Aku janji tidak akan mengganggumu" tanya Daehwi yg sangat antusias sampai-sampai dia sekarang sudah berdiri padahal Daniel belum menyetujui.
Daniel tersenyum "Ayo" ujar Daniel yg langsung pergi dan diikuti oleh Daehwi dari belakang.
***
Sore ini Daniel ingin menemui teman-temannya, dan dia juga ingin mengenalkan Daehwi pada mereka.
"Whats up man" ujar Sungwoon pada Daniel, Daehwi yg tidak tahu apa-apa hanya diam saat melihat beberapa pria dewasa didepannya ini.
Setelah membalas sapaan dari teman-temannya, Daniel pun duduk disamping Jisung dan Ong. Daehwi yg sekarang sangat canggung diam, dia tidak tahu harus melakukan apa sekarang. Jaehwan yg melihat Daehwi hanya diam mematung langsung menarik lengan anak itu dan menyuruhnya duduk disampingnya.
"Duduklah, kau tidak pegal?" tanya Jaehwan. Daehwi hanya menggeleng dan tidak berani menatap teman-teman Daniel ini.
"Tidak usah canggung, siapa namamu?" tanya Jisung. Daehwi menoleh pada Jisung, dia melihat teman-teman Daniel sedang tersenyum padanya.
"Mmmm, emm," Daehwi gugup sekarang.
"Ayolah Daehwi jangan diam begitu, tadi kau sendiri yg ingin ikut denganku" tutur Daniel yg sekarang malah bercanda dengan Ong.
Tapi kan kau tidak bilang temanmu sebanyak ini.
"Namamu Daehwi?" tanya Jaehwan.
Daehwi mengangguk.
"Kalo begitu, aku Jaehwan, Kim Jaehwan" ujar Jaehwan."Aniyo, panggil saja dia Daddy" sambar Woojin.
"Yakk! jangan mengajarkan yg tidak-tidak" ujar Jaehwan yg kesal karena Woojin dan Jihoon selalu memanggilnya Daddy.
"Hyung, apa aku boleh pulang?" tanya Daehwi.
"Aku tidak mengizinkan kau pulang sendiri, jadi tunggu sampai urusanku selesai" tutur Daniel yg sekarang malah fokus mengobrol dengan Jisung dan Ong. Daehwi pun hanya diam, hanya dia yg paling muda disini.
***
Sementara yg lain sedang berkenalan dengan Daehwi, Daniel pun akhirnya mengobrol dan meminta saran pada Jisung dan Ong.
"Jadi, apa dia juga menyayangimu?" tanya Jisung.
"Entahlah, tapi tadi sebelum dia pulang dia berbisik di telingaku" tutur Daniel menceritakan semuanya pada kedua Hyungnya ini.
"Berbisik? Apa dia mengajakmu melakukan itu?" tanya Ong sambil tersenyum lebar, emang dari semua teman-teman Daniel yg otaknya kotor hanya Ong.
"Itu apa?" tanya Daniel, dia tidak mengerti dengan yg dibicarakan Ong.
"Kau pura-pura tidak tahu Niel?" ujar Jisung yg tersenyum pada Daniel.
"Aku benar-benar tidak tahu, apa yg kalian bicarakan? itu apa?" tanya Daniel, Ong mendekat pada Daniel dan dia berbisik pada laki-laki polos ini. Meh.
"Yakk! Dia tidak mungkin mengajakku melakukan itu, yg benar saja" ujar Daniel yg kaget dengan penjelasan Ong tadi.
"Perempuan nafsunya lebih besar Niel, kau harus siap siaga" tutur Ong lalu mengajak Jisung Hi-five, Jisung dan Ong tau Daniel belum 'pernah' berpacaran sebelumnya, jadi mungkin adiknya ini tidak mengerti tentang itu, berbeda dengan mereka yg sudah berpengalaman dari dulu.
"Hyung, kalian benar-benar." tutur Daniel lalu menyenderkan kepalanya pada Sofa.
"Tapi kalian harus tau, aku selalu senang saat berdua dengannya, Mira pun nyaman bahkan aku menyuruhnya memanggil Eomma, dan aku Appanya." ujar Daniel dan sekarang dia menutup matanya."What?" tanya Jisung, dia kaget dengan cara yg dilakukan Daniel. Sedangkan Ong hanya tertawa saat mendengar Daniel mengatakan itu.
"Kau benar-benar tidak berpengalaman Niel" ujar Ong. Daniel yg tadi menutup mata langsung mendekatkan wajahnya pada wajah Ong, jarak mereka saat ini sangat dekat bahkan jika Daniel tersungkur kedepan mungkin bibir mereka akan bersentuhan.
Ong kaget dia terus menjauhkan wajahnya dari Daniel. "Yakk! Aku tidak menyukaimu Niel" teriak Ong yg langsung menjadi pusat perhatian pengunjung cafe. Daniel yg merasa banyak yg memperhatikan langsung mundur dan kembali duduk seperti semula.
"Kau fikir aku menyukaimu? Aku hanya ingin belajar dari pengalamanmu, kau mau mengajariku kan?" tanya Daniel pada Ong.
Ong menggeleng, lalu dia menunjuk kearah Jisung. "Belajar saja pada Jisung Hyung, pengalamannya lebih jauh dibanding aku" tutur Ong, Jisung yg mendengar itu langsung berbicara dengan emosi.
"Wahh kau benar-benar, aku tidak pandai dalam hal itu, kan kau yg pandai teori bahkan prakteknya" ujar Jisung dan dia tidak sadar kalau liurnya mengenai wajah Daniel.
"Hyung, liur, bisa kau telan dulu makananmu" ujar Daniel sambil mengusap wajahnya.
"Mian" ucap Jisung lalu membersihkan mulutnya. "Belajarlah dari Ong, dia bisa mengajarimu" ujar Jisung yg melanjutkan makannya.
"Oke,oke aku akan mengajarimu. Kau mau memulai darimana?" tanya Ong.
"Aku ingin memulainya dari awal" ujar Daniel lalu disetujui oleh Ong.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Annyeong👋Waduh Daniel jangan belajar gituan dong. Apalagi belajarnya ama Ong, ternodai sudah.
Jangan lupa Vote+Comment
Gomawo❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
"If it was you" [Kang Daniel]
FanficAku tak akan pernah menahanmu. Jika bukan lagi denganku kamu senang berbincang. Sebab akan terasa menyakitkan - untukku dan untukmu. Jika harus terpaksa bertahan pada hubungan yang sudah tak lagi seperti yang kamu ingini. Bukankah kita selalu berkat...