***
Setelah pergi dari ruangan Daniel, bukan Ong namanya jika tidak usil terhadap temannya itu. Jadi akhirnya dia pergi ke ruangan divisi keuangan untuk mencari calon istri dari seorang Kang Daniel.
Ong membuka pintu ruangan itu, tapi dia tidak melihat Sejeong disana, akhirnya dia menghampiri salah satu karyawan yg sedang menghitung dimejanya. Saat menghampiri karyawan tersebut, dia kemudian terdiam cukup lama meskipun karyawan tadi sudah menanyakan tujuannya.
"Maaf pak, ada keperluan apa bapak kesini?" tanyanya membuat Ong mengerjap dan mulai ingat kalau dia kesini untuk mencari Sejeong.
"Apa kau melihat Kim Sejeong?" tanya Ong. Karyawan tadi tersenyum kearahnya membuat Ong semakin terpana melihatnya.
"Kalau saya tidak salah, tadi Sejeong-ssi pergi untuk menemui bagian administrasi. Mungkin sebentar lagi kembali. Apa ada hal yg ingin disampaikan?" tanya karyawan itu pada Ong.
Ong hanya menggeleng sambil tersenyum manis pada karyawan perempuan ini. "Ah, tolong sampaikan kalau saya mencarinya. Dan saya tunggu di ruangan divisi pemasaran sebelum jam makan siang. Terima kasih" ujar Ong lalu pergi meninggalkan ruangan.
Wow, cantik sekali... Apa tadi itu mimpi? Kenapa ada karyawan secantik itu, dan kenapa aku baru tahu, padahal aku sudah bekerja cukup lama disini? -tutur Ong dalam hati lalu pergi keruangannya.
***
Setelah cukup lama Sejeong berada di ruangan administrasi produk untuk melihat perkembangan keuangan perusahaan, akhirnya dia pamit untuk kembali keruangannya. Tapi, saat dia sampai di ruangan, dia diharuskan pergi lagi untuk menemui Ong.
"Sejeong-ssi, tadi anda dicari oleh Manager Ong. Anda ditunggu diruangannya sebelum jam makan siang." tutur Jung Chaeyeon yg merupakan rekan kerjanya di bagian auditing.
"Untuk apa dia mencariku?" tanya Sejeong, yg sangat malas untuk pergi meninggalkan ruang kerjanya lagi.
"Entahlah, mungkin ada sesuatu yg ingin beliau bicarakan" jawab Chaeyeon lalu melanjutkan pekerjannya.
Dengan langkah malasnya, Sejeong pun keluar dari ruangannya lalu pergi ke lantai 10 untuk bertemu dengan Ong. Saat dia sampai dilantai tempat Ong bekerja, semua karyawan yg tadi melihatnya bersama Daniel, langsung membicarakannya lagi membuat Sejeong harus mempercepat langkahnya untuk segera bertemu dengan Ong.
Sejeong membuka pintu ruangan divisi pemasaran dengan sangat pelan, sebelum masuk dia mengintip sebentar untuk melihat apa dia salah ruangan atau tidak, karena dia belum mengenal kantor ini sepenuhnya. Matanya terus memperhatikan ruangan tersebut, namun tidak ada seorang pun disana dia menutup pintu lalu berbalik tapi tiba-tiba..
"Aigoo~" ujar Sejeong, karena saat dia berbalik dia melihat wajah Ong tepat didepannya. Ong tertawa melihat itu, lalu menarik Sejeong untuk masuk kedalam ruangannya.
"Kau ingin minum apa? Biar aku buatkan, tapi di ruanganku hanya ada kopi apa kau mau?" tawar Ong pada perempuan yg sedang duduk diruangan ini dengan raut wajah yg sedikit kaget dan kesal.
"Tidak usah, untuk apa bapa menyuruh saya kesini?" tanya Sejeong formal. Ong pun menghampiri Sejeong lalu duduk didepannya. "Kau tidak usah berbicara formal seperti itu, biasa saja. Dan jangan memanggilku bapak aku belum setua itu" tutur Ong yg dijawab dengan anggukan oleh Sejeong.
"Iyaa sudah jadi ada apa? Kenapa kau menyuruhku datang ke ruanganmu?" tanya Sejeong lagi sedikit lebih fleksibel.
"Apa kau sudah melihat keadaan calon suamimu? Dia benar-benar kacau sekarang" ujar Ong mencoba menjelaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
"If it was you" [Kang Daniel]
FanfictionAku tak akan pernah menahanmu. Jika bukan lagi denganku kamu senang berbincang. Sebab akan terasa menyakitkan - untukku dan untukmu. Jika harus terpaksa bertahan pada hubungan yang sudah tak lagi seperti yang kamu ingini. Bukankah kita selalu berkat...