Daniel sekarang sedang membersihkan kamarnya sendirian, biasanya Bibi Kim yg akan membersihkan semua area kamar daniel, tapi sampai sekarang Bibi Kim belum datang kerumahnya, dan karena dia sudah diteriaki keponakannya akhirnya dia sendiri yg membersihkan kamarnya, tangannya terus bergerak dari mulai melipat selimut, memasukkan baju kedalam keranjang dan membuang sampah sisa permen.
Daniel melirik ke arah dinding, disana ia melihat benda bulat dan menunjukkan waktu pukul 11.00 dia pun mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi, tapi ia tetap tidak terlepas dari kebiasannya, dia melempar semua baju kotornya keluar kamar mandi, dan menumpuklah di depan pintu. Di ruangan lain, So Ra sudah selesai menyetrika semua baju, iya karena hari ini Bibi Kim izin untuk tidak bekerja, maka sebagian pekerjaan rumah dia yg kerjakan, So Ra mengambil beberapa lipatan pakaian Daniel dan akan memasukkan ke lemari Daniel, saat membuka pintu dia sangat terkejut melihat kamar Daniel yg terlihat cukup rapi, tapi saat dia menuju lemari di dekat kamar mandi..
"KANG CHODINGGG...." teriak So Ra
Daniel yg mendengar itu dari dalam kamar mandi, langsung membuka sedikit pintu dan melihat kakaknya dari celah pintu, dia tersenyum kecil, dia tau bahkan sangat tau bahwa sekarang kakaknya akan benar-benar marah..
"Bereskan bajumu, kenapa kau simpan baju kotor dilantai?" Ujar So Ra dengan nada penuh penekanan, dia kesal karena adiknya ini masih saja bersifat kekanak-kanakkan meskipun dia sudah menjadi pewaris perusahaan ayahnya, bagaimana jika karyawan mereka tau kelakuan pimpinannya jika di rumah.
"Iya, nanti aku bereskan." Ujar Daniel yg segera menutup pintu karena dia belum membersihkan sisa sabun yg menempel dibadannya. Karena, So Ra sangat kesal maka dia yg membawa pakaian Daniel di lantai tadi lalu menyimpannya ke keranjang pakaian kotor, lalu ia menghampiri dan berbicara di depan pintu kamar mandi agar adiknya bisa mendengar "Setelah mandi, turunlah ke bawah ibu masak makanan kesukaanmu. Jangan lama, jangan terus ingin disusul kau bukan anak kecil lagi." Ujar So Ra sedikit keras.
Lalu dia menyimpan baju Daniel ke dalam lemari, lalu pergi.
- Dan kalian harus tau apa yg dilakukan Daniel di kamar mandi -
Daniel sekarang sedang berendam di bathub dengan bebek-bebek kecil, temannya sewaktu kecil, iya Daniel memang masih kekanak-kanakkan diusia dewasa sekarang. Dia mendengar perintah So Ra tadi, tapi dia benar-benar ingin menjernihkan pikiran sekarang, dia sangat lelah setelah terpilih menjadi acting directur dan calon CEO di perusahaan ayahnya. Meskipun masih calon, tapi tetap saja ayahnya selalu memberi dia tugas yg berat dan itu membuat Daniel sangat lelah hingga dia kadang kurang tidur.
Selama mungkin satu jam Daniel berendam, dia mendengar teriakan Somi dari luar kamar mandi, dia tau jika Somi pasti menyusul karena menunggu Daniel terlalu lama. "Oppa, kau sedang apa? Mandi aja lama, cepatlah ibu menunggu." Teriak Somi "Hitungan ketiga kau tidak keluar, aku panggil Eonnie So Ra! Satu, Dua, ..." Belum sampai hitungan ketiga, pintu kamar mandi terbuka dan menampakkan Daniel hanya dengan handuk saja. Somi benar-benar malu, dia seorang gadis dan harus melihat laki-laki seperti ini, ia menutup wajahnya malu.
"Apa, yg kau lakukan oppa?" Ujar Somi sambil berbalik badan lalu pergi meninggalkan Daniel. "KAU KENAPA SOMI? BUKANKAH SAAT KECIL KAU SELALU MELIHAT AKU SEPERTI INI?" teriak Daniel.
***
Daniel sekarang turun dari kamarnya dengan memakai kemeja kotak merah dan celana jeans, dia sudah sangat rapi sekarang.
"Pagi semua" sapa Daniel pada semua keluarganya.
"Choding, kau bilang ini pagi? Ini sudah jam 12, kenapa kau malas sekali?" Tanya ibunya dengan sedikit kesal, tapi ia sangat sayang anaknya jadi ia tidak bisa memarahi chodingnya itu.
Daniel menghampiri ibunya, lalu saat melewati Somi dia sengaja menoyor kepala Somi. "OPPAAA." Somi ingin membalas tapi dia tau pasti akhirnya dia akan kalah, daniel tersenyum smirk kearah Somi. "Maaf eomma, tapi aku sangat lelah akhir-akhir ini." Tutur Daniel sambil menyenderkan kepalanya di bahu sang ibu. "Apa kau lelah, karena ayahmu mengangkatmu sebagai penggantinya?" Tanya ibu Daniel, dia memang melihat raut wajah anaknya yg terlihat sangat lelah dan sepertinya memang anaknya kurang tidur.
"Iya, begitulah" Jawab Daniel sambil menyambar Roti didepannya. "Oh, iya bu,aku akan pergi menemui teman-temanku sekarang, boleh?" Tanya Daniel pada ibunya.
"Apa, paman tidak akan main dengan Mira?" Tanya anak kecil yg menghampirinya sekarang. Daniel menggendong keponakannya itu, "Paman akan bermain sesudah paman pulang, sekarang Mira main dengan Bibi Somi dulu ya" Mira mengangguk sebagai jawaban atas permintaan Daniel, Daniel tersenyum lalu mencium pipi keponakannya dan menurunkan Mira dari gendongannya, So Ra menghampiri Daniel dan memberikan selembar catatan pada adiknya, "Pulangnya, kau mampir dulu ke sebuah market dan belilah beberapa barang ini" Daniel hanya memutar matanya malas, kenapa tidak kakak iparnya saja. "Kenapa tidak Minhyun Hyung saja" ujar Daniel memelas, So Ra membulatkan matanya "Minhyun ada pekerjaan yg harus diselesaikan, jadi kau saja" Daniel tau jika dia menolak maka kakaknya akan benar-benar marah, jadi dia menerima selembar catatan itu lalu memeluk So Ra "Aku menyayangimu, Noona", lalu Daniel berpamitan pada keluarganya dan pergi keluar rumah dengan kunci mobil ditangannya, saat dia akan menaiki mobil putih miliknya..
Terdengat teriakan diseberang rumahnya, iyaa itu rumah Lee Daehwi sahabat adiknya Somi. Laki-laki itu berlari menghampiri Daniel.
"Hyung, mau kemana?" Tanyanya penasaran, karena melihat daniel sudah sangat rapi dan wangi.
"Aku akan pergi keluar, apa kau mau ikut?" Ajak Daniel, tapi Daehwi menggeleng "Ah, tidak usah, apa Somi ada di rumah? Aku ingin menemuinya" ujar Daehwi. Daniel mengangguk lalu dia membuka pintu mobil dan memasang seatbelt , dia membuka sedikit kaca "Aku pergi, kalau kau main dengan Somi, jangan pergi jauh-jauh" Daehwi mengangguk dan membungkukkan badannya, lalu Daniel pergi keluar dari gerbang rumahnya.
***
Sekarang sudah jam 1, tapi jalanan Seoul sangat macet, ponsel Daniel berdering dan menampilkan nama Ong, daniel menggeser tombol hijau itu, lalu terdengar beberapa suara teman-temannya.
"Halo, niel kau dimana?" Daniel hafal suara ini, iya ini suara Ong SeongWoo
"Ohh, hyung aku masih dijalan, jalanannya sangat macet, apa semua sudah datang?" Tanya Daniel, iya takut teman-temannya marah karena dia sangat jam karet.
"Kita, ditempat biasa, kau langsung kesini niel." Ucap SeongWoo lalu memutus sambungan.
Daniel tau tempat yg dimaksud SeongWoo, akhirnya dia benar-benar mengendarai mobilnya dengan kecepatan rata-rata. Setelah beberapa saat, dia sampai disebuah cafe bergaya vintage, dia turun dari mobil dan setengah berlari, tapi tiba-tiba...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
.
.
Hayoloh,tiba-tiba kenapa? Ada apa ya sama Daniel?Apa kalian ilfeel sama sifat Daniel kalo dirumahnya? Author sih engga, karena sayang hhe.
Jangan lupa vote+comment ya.
Makasih❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
"If it was you" [Kang Daniel]
FanficAku tak akan pernah menahanmu. Jika bukan lagi denganku kamu senang berbincang. Sebab akan terasa menyakitkan - untukku dan untukmu. Jika harus terpaksa bertahan pada hubungan yang sudah tak lagi seperti yang kamu ingini. Bukankah kita selalu berkat...