Daniel sudah sampai di parkiran taman bermain dan melihat Sejeong yg sedang memainkan handphonenya, mungkin dia kesal saat harus menunggu Daniel terlalu lama.
"Je.." panggil Daniel yg sekarang sudah memasuki mobil dan duduk disamping Sejeong.
"Kau darimana Niel?" tanya Sejeong sedikit kesal, karena bisa-bisanya Daniel membuatnya menunggu seperti ini.
"Ah tadi aku pergi ke kamar mandi dulu, Je.. Maaf aku membuatmu menunggu" jawab Daniel tanpa menceritakan Haera pada Sejeong. "Ah iya, kau akan mengajakku pergi kemana?" tanya Daniel pada Sejeong yg sekarang sudah menyalakan mesin mobil.
"Aku akan mengajakmu mengasah adrenalin, apa kau mau?" tanya Sejeong.
"Yasudah terserah kau saja" jawab Daniel yg sekarang hanya diam memperhatikan Sejeong yg sedang menyetir.
"Je,"
"Niel""Ah kau dulu" titah Daniel namun Sejeong menggeleng.
"Aniyo, kau dulu" Daniel menghela nafas kasar dan itu bisa terdengar oleh Sejeong.
"Niel, apa ada hal yg mengganggumu?"Daniel mengangguk sebagai jawaban, membuat Sejeong terfokus pada apa yg akan Daniel bicarakan "Hari minggu nanti aku akan pergi Je" ujar Daniel.
Sejeong yg mendengar itu hanya bisa menoleh pada Daniel tanpa mengalihkan fokusnya pada jalan. "Pergi kemana?"
"Aku harus pergi ke Pyeongtaek untuk sebuah proyek besar, Je" jawab Daniel kembali berbohong, entah apa yg ada difikiran Daniel sekarang, yg dia lakukan hanya menutup kebohongan dengan kebohongan tanpa memberitahu Sejeong kebenaran dari yg dia sembunyikan.
"Apa kau akan lama disana?" tanya Sejeong kembali yg sedikit khawatir karena akan jauh dari Daniel.
"Aku tidak tau, tapi aku janji akan langsung pulang saat proyek itu sudah selesai" jelas Daniel yg dijawab dengan anggukan Sejeong.
"Kau mau berbicara apa tadi?" tanya Daniel yg ingat kalau tadi mereka berdua akan berbicara tapi Sejeong mengizinkannya lebih dulu."Tapi kau janji tidak akan marah Niel" Daniel mengangguk faham.
"Jujur, aku kurang suka saat melihat kau dekat dengan Irene." jelas Sejeong.
Daniel tersenyum melihat Sejeong seperti ini, baru pertama kalinya Sejeong cemburu padanya. "Ahh kau cemburu?" goda Daniel.
"Aniyo, ya setidaknya kalau bertemu juga kau jangan terlalu dekat dengannya Niel" jawab Sejeong yg terlihat sangat gugup sekarang.
"Itu namanya cemburu, Je." sahut Daniel sambil mengunyel-ngunyel pipi Sejeong membuat empunya kesakitan.
"Tidak, aku tidak cemburu. Kan aku hanya mau kau tidak terlalu dekat dengannya" ujar Sejeong tetap mempertahankan gengsinya
"Terserah lah" jawab Daniel lalu kembali memperhatikan jalan, "Tunggu, bukankah ini jalan menuju daerah Inje?" tanyanya
Sejeong mengangguk, "ya aku akan membawamu ke Inje"
"Apa kau akan membawaku ke tempat Bungee Jumping?" Sejeong mengangguk "Tepat sekali... Aku akan menbawamu kesana"
"Untuk apa?" tanya Daniel membuat Sejeong berdecak kesal "Untuk menggoda ahjumma yg ada disana"
"jinjja?"
"Ya untuk bermain Niel, aku mau kau menaiki bungee jump itu sendiri" jawab Sejeong diselingi tawanya karena melihat wajah Daniel yg khawatir.
"Apa kau takut?"Daniel yg melihat Sejeong tertawa merasa dirinya diremehkan. "Kau mengira aku takut? Aku fikir kau yg akan takut, Je. Apa kau tau berapa ketinggian Bungee Jump itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
"If it was you" [Kang Daniel]
FanficAku tak akan pernah menahanmu. Jika bukan lagi denganku kamu senang berbincang. Sebab akan terasa menyakitkan - untukku dan untukmu. Jika harus terpaksa bertahan pada hubungan yang sudah tak lagi seperti yang kamu ingini. Bukankah kita selalu berkat...