Jam menunjukkan pukul 10, namun belum ada tanda-tanda kedatangan keluarga Kang pulang ke rumah, dan hal itulah yg membuat Sejeong dan Daniel merasa bosan karena tidak ada hal yg bisa mereka lakukan. Sekarang Sejeong hanya sedang mengemasi pakaiannya sedangkan Daniel sibuk dengan handphonenya hanya untuk sekedar memeriksa beberapa dokumen yg masuk ke alamat emailnya, karena merasa bosan akhirnya Daniel menghampiri Sejeong yg berkemas di kamar adiknya, Somi.
"Kenapa kau berkemas?" tanyanya saat melihat Sejeong yg selesai membereskan kopernya. Sejeong hanya tersenyum lalu menghampiri laki-laki yg sedari tadi memperhatikannya itu "Aku harus pulang besok, lagipula Eomma dan Oppa juga akan pulang besok" Daniel yg mendengar itu langsung menarik tangan Sejeong lalu mengajaknya duduk di tepi kasur Somi "Je, apa kau mau tinggal lebih lama lagi?" tanya Daniel membuat Sejeong mengalihkan atensi padanya "Tidak bisa Niel, aku harus pulang besok, dulu kau juga memintaku untuk tinggal selama sepekan kan?" Daniel merengutkan wajahnya lalu mengubah posisinya menjadi tidur di paha Sejeong "Kalau begitu, biarkan aku seperti ini sebelum kau pulang" ujarnya lalu mulai memejamkan matanya.
"Kau akan tidur lagi?" tanya Sejeong, lalu Daniel dengan mata yg masih terpejam menggenggam tangan Sejeong lalu meletakkannya diatas dada Daniel "Aniyo, aku hanya ingin seperti ini saja aku tidak akan tidur" ujarnya bergumam membuat Sejeong sangat gemas melihatnya. "Je"
"Hmm.."
"Apa kau bisa merasakan detak jantungku?" tanya Daniel sambil mengeratkan tangannya. "Iya aku merasakannya, kenapa jantungmu berdetak sangat cepat?" tanya Sejeong, Daniel pun langsung bangun lalu menangkup wajah Sejeong "Entahlah, mungkin karena ada kau disini" gumamnya, membuat pipi Sejeong memanas karena malu."Apa yg membuat Eonnie dan Oppa tidak menyambut kami?" tanya seseorang dari luar kamar dan hal itu membuat Daniel dan Sejeong terlonjak kaget, iya itu Mira dan Somi yg sedari tadi melihat dari balik pintu. "Sejak kapan kalian ada disana?" tanya Daniel kaget lalu menghampiri Mira yg sedang bersembunyi dibalik kaki jenjang Somi. "Daritadi" dengus Somi kesal pasalnya kakaknya tidak menyambutnya ramah begitu juga Mira diam, "Mira kenapa sembunyi?" tanya Daniel sedangkan Mira mengeratkan pegangannya pada kaki Somi. "Paman jahat, biasanya paman memeluk Mira saat Mira datang" ujarnya sambil mengucek mata dan akhirnya Mira pun menangis.
Daniel yg melihat itu pun dibuat gemas karena tingkah Mira, "Aigoo~ paman akan memelukmu, sini.." ajak Daniel namun Mira mengidikkan bahunya dan malah menjauh dari Daniel. "Aniyo, sekarang paman lebih suka memeluk Sejeong Eomma paman tidak sayang Mira" ujarnya sambil terus merengek, akhirnya karena namanya disebut oleh anak ini, Sejeong menghampiri Mira dan mengusak rambutnya lembut "Paman Daniel menyayangi Mira, sangat sayang tadi Paman Daniel bilang kalau Mira pulang Paman Daniel akan mengajak Mira bermain, apa Mira mau?" tanya Sejeong pelan layaknya seorang ibu yg sedang membujuk anaknya yg merengek, tapi setelah mendengar itu Mira malah menangis lebih keras "Aigoo~ kenapa kau terus menangis? Nanti So Ra eomma memarahi paman, Mira jangan menangis" tutur Daniel lalu berjongkok dan mengelus punggung Mira seperti yg Sejeong lakukan. "Paman sayang Mira, tadi paman hanya lelah jadi menunggu Mira disini, jadi jangan marah pada pamanmu ini" ujar Daniel lalu menarik dan memeluk Mira.
"Tapi sekarang paman lebih sayang pada Sejeong eomma" ujarnya sambil terus terisak. Daniel tersenyum lalu mencium pipi Mira dan mendudukkan Mira di tepi kasur Somi sedangkan Somi kembali kebawah menghampiri keluarganya lagi. "Mira dengarkan paman, Mira jangan pernah menangis seperti ini, bagaimana jika paman menikah dan paman mempunyai anak seperti Mira? Apa Mira akan terus marah jika paman memeluk anak paman?" Mira terdiam, dia memikirkan kata-kata pamannya itu "Tapi tetap saja, paman kan belum menikah jadi paman harus memeluk Mira" rengeknya, Sejeong tersenyum lalu mengusap lengan Mira "Apa Mira marah pada eomma?" tanya Sejeong yg terus tersenyum pada anak perempuan didepannya ini. Mira menggeleng lalu memeluk Daniel dan Sejeong erat "Mira mau paman dan Eomma memeluk Mira seperti ini, bukan berpelukan berdua seperti tadi" ujar Mira yg sekarang sedang berada diantara punggung Daniel dan Sejeong (Ngerti ga maksudnya?).
"Tadinya juga paman mau memeluk Mira seperti ini, tapi Mira malah memarahi paman" ujar Daniel yg terus mengelus punggung Mira membuat anak ini sedikit membaik dari sebelumnya. "Apa paman dan eomma akan menikah dan membuat anak seperti Mira? Apa eomma dan paman akan memberi Mira adik?" tanya Mira polos membuat Daniel dan Sejeong tertegun, sebelum akhirnya mereka saling menatap karena tidak tau apa yg harus mereka jawab pada anak sekecil ini. "Ah apa Mira mau paman menikah dengan eomma?" tanya Daniel melepas pelukan Mira begitu juga dengan Sejeong dan keduanya sekarang hanya menatap Mira yg sedang mengusap air mata yg tersisa diwajahnya "Ne, Mira mau adik dari paman dan eomma" jawabnya, Sejeong terdiam dan hanya membiarkan Daniel yg berbicara pada Mira. "Apa Mira tidak mau adik dari Minhyun Appa?" tanya Daniel terus mengalihkan atensi Mira padanya, tapi cara itulah yg membuat Sejeong ragu sekarang, apa Daniel tidak menyayanginya? "Aniyo, Mira mau adik dari paman yg seperti anak kecil" jawabnya sambil beranjak dari tempat tidur lalu duduk dipangkuan Daniel.
Sejeong yg merasa sedikit canggung dan bingung langsung mengajak Mira untuk turun kebawah dan bergabung dengan keluarganya yg lain "Mira ayo kita ke bawah, Eomma memasak sesuatu untuk Mira, kajja" ajaknya. Mira pun turun dari pangkuan Daniel lalu berlari menghampiri Sejeong yg berjalan didepannya "Eomma aku ingin digendong" rengek Mira membuat Sejeong semakin gemas dan akhirnya menggendong Mira sampai ke bawah.
Sesampainya di bawah, Sejeong tersenyum dan membungkukkan badannya menyambut keluarga Kang ini. "Sejeong-ah kenapa tidak turun bersama Daniel?" tanya Ibu dari ketiga anak bermarga Kang membuat Sejeong kebingungan, pasalnya tadi Daniel ada dibelakangnya "Mm, Daniel masih diatas mungkin sebentar lagi turun" jawab Sejeong asal, dia tidak tau harus bersikap seperti apa pada keluarga Kang ini karena dia sekarang tau kalau Ibunya juga bekerja disini dan dia malah menyukai Daniel yg sudah jelas sangat berbeda dengannya. "Kenapa kau canggung pada Appa dan Eomma? kita sekarang keluarga hanya tinggal menunggu waktu kapan kalian siap mengikat janjinya" ujar ayah Daniel membuat Sejeong membulatkan matanya tidak percaya, apa maksudnya ini? "Kami semua tau kalau kemarin Oppa mengajak eonnie berkencan kan? Aku mendapatkan semua fotonya kemarin. Chukhahaeyo" tutur Somi membuat Sejeong malu dan terus menerus menggelengkan kepalanya.
"Kalau begitu jangan pernah canggung lagi, kita semua keluarga sekarang dan hari ini jangan pulang kerumahmu ya, eomma dan Oppamu belum kembali jadi tinggalah disini, kau bisa tidur dikamar Somi, karena besok kau akan diperkenalkan pada semua relasi ayah" tutur So Ra yg membuat Sejeong membelalakkan matanya tak percaya, untuk kesekian kalinya dia dibuat terkejut dengan pengakuan dari keluarga Kang ini dan hal itu yg membuatnya sangat malu.
"Mira, ayo tidur" ajak Minhyun pada anaknya. "Aniyo, Mira akan tidur dengan Sejeong eomma" tutur Mira yg sedang memakan camilannya membuat Minhyun mencubit pipi anaknya ini "Sebenarnya siapa Appa dan Eomma Mira?" tanya Minhyun membuat Mira menggembungkan pipinya sebal. "Mira punya dua appa dan dua eomma jadi Minhyun appa dan eomma jangan marah kalau Mira menyebut paman dan bibi jadi Eomma dan Appa Mira". Minhyun hanya bisa tersenyum lalu memeluk anaknya hangat.
"Sejeong-ah ini baju untuk besok, pakailah ini eomma membelinya kemarin khusus untuk calon menantu eomma yg cantik ini" tutur Ibu Kang sambil menyerahkan paper bag yg lumayan cukup besar bagi Sejeong, Sejeong tidak mau menerimanya dia tidak mau merepotkan keluarga ini "Tapi eomma" "Cepatlah ambil, lalu istirahatlah ke kamar" Sejeong pun mengambil paper bag itu lalu pamit pergi ke kamar seperti apa yg diperintahkan oleh Ibu Kang, tapi Sejeong tidak beristirahat melainkan dia sekarang keluar kamar dan mengitari lantai 2 rumah ini untuk mencari seseorang yg mungkin akan dia cerca dengan banyak pertanyaan..
Dan orang itu adalah Kang Daniel.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Wahh keluarga Daniel sangat sangat setuju sama Sejeong yeorobun, kira-kira kapan ya mereka lebih official yeorobun?
KAMU SEDANG MEMBACA
"If it was you" [Kang Daniel]
FanfictionAku tak akan pernah menahanmu. Jika bukan lagi denganku kamu senang berbincang. Sebab akan terasa menyakitkan - untukku dan untukmu. Jika harus terpaksa bertahan pada hubungan yang sudah tak lagi seperti yang kamu ingini. Bukankah kita selalu berkat...