Chapter 61

628 81 6
                                    

Setelah tadi berkemas dan berpamitan pada keluarga Kang, akhirnya Sejeong tiba di rumah dengan Daniel yg mengantarnya

"Eomma, Oppa aku pulang" ujar Sejeong yg masuk kedalam rumah disusul Daniel yg membawakan koper Sejeong

"Sejeong-ah kau pulang" ujar Ibu Sejeong yg merupakan Bibi Kim, Daniel yg melihat bibi kim langsung menyalami tangannya

"Daniel" ujar Ibu Kim sambil terus tersenyum ke arah Daniel membuat laki-laki ini tersentuh dan hampir menitikkan air mata, pasalnya Bibi Kim yg selalu mengurusnya setiap waktu saat Bibi Kim masih bekerja dirumahnya

"Duduk nak, biar bibi buatkan minum ya" saat akan membuatkan minum Daniel meraih tangan Ibu Sejeong lalu terisak "Apa aku boleh memanggil bibi dengan sebutan Ibu? Jangan pernah mengakui nama Ibu sebagai bibi lagi"

Sejeong dan Ibunya terkejut melihat Daniel terisak seperti sekarang, "Nak, jangan menangis seperti ini. Panggil ibu sesukamu"

Daniel tersenyum senang mendengar itu "Terima kasih Eomma"

Setelah itu Sejeong dan ibunya pergi menuju dapur, sedangkan Daniel duduk di ruang tamu dan memainkan handphonenya namun saat dia sedang fokus menatap layar LCD di depannya ada sebuah tangan yg menariknya keluar dari rumah

"Aku ingin berbicara padamu Niel, tapi tidak disini" ujar Jaehwan membuat Daniel menatapnya bingung

"Kau ingin berbicara apa Hyung?" tanya Daniel

"Ayo bicara di dalam mobilmu" titah Jaehwan lalu pergi meninggalkan Daniel sementara Daniel hanya menurutinya dan masuk kedalam mobil seperti yg Jaehwan perintahkan

"Ada apa Hyung?" tanya Daniel lagi

Jaehwan mengusak rambutnya karena bingung harus memulai darimana "Niel, tolong jauhi Sejeong"

"Maksud Hyung?" tanya Daniel heran kenapa tiba-tiba Jaehwan menyuruhnya seperti ini

"Aku tau semuanya Niel, aku tau apa yg akan kau lakukan pada Sejeong di masa depan, jadi tolong lepaskan dia sebelum semuanya terlalu jauh" tutur Jaehwan

Daniel diam.

"Aku tau ketakutanmu, tapi tenang saja aku tidak akan memberitahu Sejeong tentang hal ini, asalkan kau mau menurutiku untuk menjauhi Sejeong"

"Tapi Hyung.." lirih Daniel

"Sudahlah Niel, cukup ayahku yg menyakiti Ibu dan Sejeong" ujar Jaehwan lalu pergi meninggalkan Daniel sendiri di dalam mobil

Daniel mengusak rambutnya kasar, dia tidak tahu kalau Jaehwan akan seperti ini padanya, karena kesal akhirnya dia mengambil handphonenya lalu menelfon seseorang

"Berkemas sekarang, kita akan pergi nanti malam" ujarnya lalu melempar handphone asal dan membanting stir lalu meninggalkan pekarangan rumah Sejeong tanpa berpamitan pada Ibu dan Sejeong terlebih dahulu

***

Sejeong kembali ke ruang tamu dengan nampan berisi teh yg dia buat untuk Daniel, tapi saat dia kembali dia tidak melihat Daniel disana, Sejeong hanya melihat Jaehwan yg sedang membaca buku di halaman

"Oppa apa kau melihat Daniel?" tanya Sejeong lalu menyimpan nampan di meja dan duduk disebelah Jaehwan

"Emmm.. Daniel pulang karena dia bilang dia ada urusan mendadak" ujar Jaehwan gugup

Sejeong memicingkan matanya "Urusan mendadak?" tanyanya bingung

Jaehwan mengangguk "Iya dia bilang dia ada urusan penting dan mendadak jadi dia tidak sempat berpamitan, memangnya kenapa?" tanya Jaehwan

Sejeong menggeleng lalu menundukkan kepalanya "Tidak apa-apa"

Jaehwan yg melihat itu langsung mendekatkan dirinya pada Sejeong lalu memeluk adiknya ini erat membuat Sejeong menangis

"Wae? Uljima" ujar Jaehwan panik lalu menangkup pipi adiknya ini
"Kenapa kau menangis Je?"

Sejeong mengusap air matanya "Oppa aku rasa aku akan kehilangan lagi seseorang yg aku sayang" ujar Sejeong lalu kembali menangis di dada Jaehwan

Jaehwan memalingkan wajahnya, dia tidak mau menangis di depan adiknya ini. Maaf Je, karena Oppa kau harus merasakan ini batin Jaehwan berteriak, bukannya dia tega melakukan ini pada Sejeong, tapi dia juga merasa ini demi kebaikan Sejeong kedepannya, dan kebaikannya yaitu menjauh dari sahabatnya sendiri Daniel.

"Tidak Je, memangnya siapa yg akan meninggalkanmu?" tanya Jaehwan dengan suara yg tersendat karena menahan tangis yg akan pecah

"Daniel... aku selalu merasa cepat atau lambat Daniel akan meninggalkanku Oppa" ujar Sejeong ditengah isakannya dan hal ini membuatnya sangat sakit

"Itu hanya pemikiranmu, Daniel tidak akan meninggalkanmu, percaya pada Oppa hanya saja mungkin memang sekarang kau harus menjaga jarak dulu dari Daniel" ujar Jaehwan membuat Sejeong menatap kearahnya

"Maksud menjaga jarak?" delik Sejeong

Jaehwan bingung harus menjawab apa, pasalnya dia keceplosan tadi "Iya maksud oppa akhir-akhir ini kan kau berpikiran buruk tentang Daniel, jadi tidak ada salahnya kalau kau menjaga jarak dulu sambil menenangkan fikiranmu"

"Oppa aku menyayangi Daniel" ujar Sejeong yg menghamburkan dirinya lagi di pelukan Jaehwan

"Oppa tau sangat tau"

***

"Niel, bukannya jadwalmu hari minggu? Kenapa kau pergi sekarang?" tanya Irene yg sekarang sedang berada di bandara menunggu penerbangannya dengan Daniel

"Aku hanya ingin menenangkan diri" jawab Daniel lalu menundukkan kepalanya dan sesekali terlihat menggaruk tengkuknya yg tidak gatal

"Apa ada masalah?" tanya Irene lagi, Daniel menggeleng "Sudahlah, anggap saja ini liburan sebelum hari Minggu nanti"

Irene diam lalu memainkan handphonenya untuk menghubungi temannya

Irene
Daniel ada masalah?
Dia drtd diem aja

Ong
Gue gtau dia g cerita
Pokoknya lo tmenin aja dia smpe hari minggu ntar

read

Saat Irene akan membalas lagi pesan terakhir Ong, dia dikejutkan oleh Daniel yg menuntunnya karena penerbangannya sebentar lagi

"Niel, kau benar-benar akan pergi sekarang?" tanya Irene saat sedang berjalan disamping Daniel

Daniel hanya mengangguk sebagai jawaban dan hal itu membuat Irene mengernyit heran

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Daniel mau kemana sama Irene?

Happy ending atau sad ending nih yeorobun?

Give me ur vomment, gomawo ❤

"If it was you" [Kang Daniel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang