Chapter 72

418 67 4
                                    

Sementara Ong membawa Daniel menemui pamannya, Sejeong sekarang hanya menunggu kabar dengan duduk termenung di lobby perusahaannya. Hatinya terus gusar mengingat kondisi Daniel tadi yg tampak sangat kesakitan.

Dia terus merapalkan do'a agar Daniel baik-baik saja, sampai akhirnya sebuah suara kembali menginterupsinya.

"Je, apa kau tidak akan pulang?"

Sejeong menoleh dan mendapati Chaeyeon yg tersenyum padanya. "Apa sekarang sudah waktunya untuk pulang?" tanya Sejeong yg benar-benar tidak menyadari kalau sekarang sudah sore dan semua karyawan bersiap untuk pulang.

Chaeyeon mengangguk lalu mengusap punggung Sejeong pelan "Sudahlah, jangan terlalu difikirkan. Lebih baik sekarang kau pulang dan istirahat, agar besok bisa menemui Daniel"

Entah mengapa mendengar pernyataan Chaeyeon seperti itu membuat hati Sejeong bertambah gusar, mengapa terdengar seperti Daniel akan meninggalkannya?

"Chae, apa besok aku bisa bertemu dengan Daniel?" tanyanya.

"Nee"
"Sudahlah ayo pulang" ajak Chaeyeon dan menarik tangan Sejeong untuk berdiri.

Dijalan, Sejeong hanya terdiam sambil menatap pantulan dirinya dikaca mobil. Yaa, Chaeyeon sekarang bertugas mengantar Sejeong pulang sesuai dengan amanat Ong lewat pesan teks yg diterimanya tadi. "Je, apa kau mau mengantarku ke suatu tempat?"

Mendengar itu Sejeong hanya menoleh "Hmm".
"Apa kau mau?" tanya Chaeyeon memastikan.

"Memangnya kau mau pergi kemana?" tanya Sejeong.

"Aku ingin membeli tteokbokki di pinggir jalan sana" jawab Chaeyeon sambil menunjuk arah jalan didepannya.
"

Bagaimana? Apa kau mau?"

"Iyaa" jawab Sejeong seadanya, jujur difikarannya saat ini hanya Daniel, Daniel, dan Daniel.

Hanya butuh waktu beberapa menit untuk sampai diwarung tteokbokki yg diinginkan Chaeyeon, mereka berdua turun lalu memesan beberapa botol soju dan jangan lupakan tteokbokki pedas yg sudah ada dihadapan mereka saat ini.

"Chae, apa kau mengajakku kesini untuk minum?" tanya Sejeong yg sedari tadi hanya melihat sekeliling warung.

"Ayolah Je, aku tau fikiranmu sedang kalut, kita bisa rehat sebentar dengan minum" jawab Chaeyeon sambil menuangkan soju kedalam gelas Sejeong.

Walaupun Sejeong sadar, dia sangat buruk dalam hal minum, tapi benar kata Chaeyeon dia harus rehat dari pikiran pikiran buruknya. Akhirnya, dia terus meminum soju tersebut sampai bisa dibilang kondisinya sekarang mabuk(?)

"Chae, apa kau tau Daniel dimana?"
"Dia sedang bersenang-senang dengan Irene di Kanada. APA KAU TAU KALAU MEREKA TIDUR BERSAMA? HAHAHA" teriak Sejeong melantur, membuat semua orang yg disekitar mereka menoleh, membuat Chaeyeon yang masih sadar menghela nafas berat untuk menahan rasa malu karena temannya.

"Aishh.. Kenapa mereka harus mengatasnamakan persahabatan. LALU KENAPA TIBA TIBA DANIEL MENGABAIKANKU TIDAK JELAS?!" teriaknya lagi.

Chaeyeon menyumpal mulut Sejeong dengan mentimun "Yakk, Kim Sejeong berhentilah berteriak, semua orang memperhatikanmu"

"Wae? wae? memangnya kenapa kalau orang orang memperhatikanku. Wae?"
"Ahh, aku harus menelfon Daniel sekarang. Aku tidak mau terus menerus khawatir seperti ini" ujar Sejeong lalu menekan tombol call pada kontak Daniel.

"If it was you" [Kang Daniel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang