Sekarang semuanya sudah berkumpul di backyard untuk makan malam, Daniel duduk disamping Sejeong dan sialnya Sungjae dan Joy malah duduk di depannya, membuatnya semakin kesal sekarang. Saat sedang menyantap hidangan malam ini, tiba-tiba paman Daniel membicarakan sesuatu yg membuat Daniel terkejut bukan main, dan dia sangat ingin menolak untuk mendengarkannya.
"Oh iya kak, aku berencana akan menikahkan Joy dengan Sungjae, bagaimana menurut kalian?" tanya paman Daniel pada ayah dan ibu Kang ini. Daniel yg sedang meneguk minuman pun dibuat tersedak karena tidak percaya dengan apa yg dia dengar.
"Kedengarannya bagus, bukankah Sungjae juga teman Joy saat masih kecil?" ujar Ayah Daniel, membuat Daniel benar-benar kesal sekarang kenapa ayahnya malah ikut menyetujui rencana pamannya itu.
Daniel tidak melanjutkan makannya, dia sekarang hanya mendengarkan semua hal tentang adik sepupunya, dengan hati-hati sesekali Daniel melirik ke arah Joy dan Sungjae yg sedang bercanda dan tertawa bersama, sedangkan Daniel dia hanya bisa diam dan merasakan penyesalannya atas apa yg dia lakukan dulu.
"Ya, Sungjae teman Joy saat masih di sekolah dasar, dia juga yg menemani Joy selama di Kanada." jelas Paman Daniel membuat Sungjae hanya tersenyum malu mendengar itu. Keluarga Daniel pun hanya ber'oh' ria saja, apalagi Somi yg tidak mengetahui asal usul sepupunya ini, berbeda dengan So Ra dan Minhyun yg sedari tadi ikut menimbrung bersama ayah dan ibunya.
"Apa kau sudah mempunyai calon untuk anak laki-lakimu, Hyung?" tanya Hae in pada kakaknya. "Entahlah, tapi dia baru memperkenalkan pacarnya hari ini, jadi aku harus melihat dulu sejauh mana keseriusan Daniel pada Kim Sejeong", Sejeong yg mendengar itu dibuat malu, dan sekarang pipinya benar-benar merah membuatnya berhasil digoda oleh Somi dan Mira.
"Hmm, sepertinya aku akan punya Eonnie baru" ujar Somi, membuat Sejeong semakin malu, tetapi tidak dengan Daniel dia tidak merespon keadaan sekarang dengan baik, dia hanya diam dan sesekali menatap pasangan yg ada di depannya. Sejeong yg melihat itu langsung bertanya pada laki-laki disampingnya ini.
"Niel, kau kenapa?" tanya Sejeong, tapi tidak ada jawaban sama sekali dari laki-laki ini, hanya saja beberapa perubahan terjadi padanya, Daniel mengepalkan tangannya kesal, iris matanya mulai melebar dan memerah, serta wajahnya benar-benar menunjukkan kalau sekarang dia sedang kesal.Sejeong ingin bertanya lagi pada Daniel, namun dia tidak enak karena disini sedang ada keluarganya, jadi dia mengerti kondisinya sekarang. Lagipula, Daniel tidak akan bisa langsung menceritakan kondisinya hari ini yg sangat berantakan.
"Appa, aku ingin pergi ke belakang sebentar" ujar Daniel lalu pergi meninggalkan semua orang dimeja makan. Sejeong menatap bahu Daniel dari belakang yg perlahan mulai menjauh dan membuatnya hilang dari mata Sejeong. Kau kenapa Niel? tanyanya dalam hati, Sejeong benar-benar tidak nyaman saat Daniel seperti ini.
Dan yg harus kalian tau, Joy melihat kepergian Daniel dan memutuskan untuk mengejar laki-laki itu dengan dalih akan mengangkat telfon. Setelah ayahnya menyetujui untuk pergi, akhirnya Joy pergi mencari Daniel.
Sejeong yg bingung dengan keadaan sekarang hanya bisa diam, dan terus bercanda dengan Mira yg duduk disampingnya. Tapi saat dia sedang bercanda, dia ingat kejadian tadi sebelum makan dimana Daniel sangat emosi saat bersama dengan sepupunya. Sejeong tidak tau apa yg terjadi antara dua saudara ini, namun menurutnya ada sesuatu yg pernah terjadi diantara mereka.
Setelah sekitar 5 menit Daniel tidak kembali, Sejeong memutuskan untuk pergi mencari Daniel dan mengajaknya makan kembali karena dia tau Daniel belum makan dari tadi siang, jadi mana mungkin dia membiarkan Daniel lapar saat nanti pulang. Saat dia akan izin dan berdiri dadi kursi, tiba-tiba tangan kekar yg ada disebrangnya ini malah menarikku untuk duduk kembali, dia mencodongkan tubuhnya kedepan dan mulai berbicara pada Sejeong.
"Tenanglah, sebentar lagi Daniel datang. Dan biarkan mereka menyelesaikan masalahnya." tutur Sungjae pada Sejeong. "Biarkan mereka meluruskan semuanya, aku mohon" pinta Sungjae yg disetujui oleh Sejeong.
***
Daniel sedang berada di rooftop cafe ini, sendiri dan hanya ditemani kicauan burung dan hewan lainnya yg hidup dimalam hari. Dia terus menatap langit yg sekarang sedang memancarkan sinarnya, namun saat ada salah satu bintang yg sangat bersinar Daniel tiba-tiba ingat pada Joy, perempuan yg selama ini menemaninya dan selalu membuat dia bahagia, namun perempuan ini juga yg membuat Daniel menderita seperti sekarang.
Saat tadi dia mengetahui bahwa Joy akan menikah, dia benar-benar mengingat hari itu dimana dia mengetahui semua hal yg menyakitkan di hari yg bahagia yg sudah dia rencanakan. Disaat itu juga, Daniel memutuskan untuk meninggalkan sepupunya ini, dan tidak kembali ke Kanada karena dia tidak mau mengingat semua hal yg pernah dia lakukan disana.
Sekarang Daniel tersenyum menatap bintang yg sedang menatapnya, rasa sakit itu tiba-tiba hadir kembali setelah 2 tahun lalu Daniel mencoba menghapusnya dan membuat pertahanan terhadap perasaannya, tapi dengan mudahnya pertahanan yg sudah dia buat dihancurkan oleh perempuan ini hanya dalam waktu satu malam? Saat Daniel sedang fokus dengan benda langit itu, tiba-tiba ada tangan kecil yg memeluknya dari belakang, dia sangat terkejut dan mengetahui siapa pemilik tangan ini, Daniel pun melepaskan tangan yg memeluknya ini.
"Daniel-ssi" panggilnya saat Daniel mulai menjauh darinya. "Tolong dengarkan penjelasanku dulu" pinta Joy, namun laki-laki didepannya tidak menghiraukan Joy dan malah membalikkan tubuhnya seakan-akan dia tidak mau ada perempuan ini dihadapannya, karena mungkin saja pertahanannya bisa roboh dalam satu kali hentakan, karena jujur meskipun dia sudah bertemu dengan Sejeong tapi hati masih berkata lain dan masib terpaut pada Joy.
"Niel, tolong dengerin penjelasan aku dulu" tutur Joy yg perlahan mencoba mendekati Daniel, namun seberapa besar pun jarak yg dibuat Joy, Daniel malah melakukan hal kebalikannya sampai Joy berhenti dan memutuskan berbicara pada Daniel dengan posisi yg berjauhan.
"Apa lagi yg harus kau jelaskan? semuanya sudah jelas, jadi silahkan hidul bahagia dengan Sungjae, dan biarkan aku hidup dengan caraku sendiri." jawab Daniel dengan nada yg sedikit tinggi.
"Kau tau Niel, selama ini aku hanya menderita disana setelah kamu pergi, aku benar-benar merindukanmu, sampai aku rela meminta contact pada Irene meskipun aku tau Irene tidak suka padaku. Setiap malam aku selalu mengingatmu, bahkan aku masih mengingat apa yg selalu kamu katakan dulu, tapi diluar itu semua, apa kau pernah merasakan semuanya seperti aku?" tanya Joy dengan nada yg tak kalah tinggi dari Daniel. "Kau tau seberapa patahnya aku saat kau memutuskan untuk pergi saat aku membutuhkanmu?"
Daniel terdiam, iris matanya melebar dan mulai membendung cairan yg keluar dari matanya. Berbeda dengan Joy, perempuan ini sudah menangis sejak tadi bertemu Daniel.
"Kau pikir hanya kau saja yg menderita? Kau pikir hanya kau saja yg merasa rindu? Kau pikir hanya kau saja yg merasa kecewa terhadap semuanya?" tanya Daniel "Ah dan satu lagi, apa kau juga pernah berfikir bagaimana patahnya aku saat aku mengetahui kau berbohong hanya untuk memenuhi rasa egoismu?"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Kira-kira apa yg mau dijelasin lagi sama Daniel ya?To be continued, maaf kalo banyak typo hhe.
Jangan lupa Vote+Comment
Gomawo❤
***
Ohh iya, author mau minta maaf mungkin ini update terakhir author, tapi bukan berarti cerita ini udahan yaa, bukan juga author gantung kalian tapi karena author bentar lagi uts jadi terpaksa author mau jadwal buat update.
Untuk kedepannya author bakalan update setiap hari jum'at dan sabtu sore atau malam, dengan dua chapter setiap hari itu.
Mohon dimengerti.. Terima kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
"If it was you" [Kang Daniel]
Fiksi PenggemarAku tak akan pernah menahanmu. Jika bukan lagi denganku kamu senang berbincang. Sebab akan terasa menyakitkan - untukku dan untukmu. Jika harus terpaksa bertahan pada hubungan yang sudah tak lagi seperti yang kamu ingini. Bukankah kita selalu berkat...