Chapter 16

937 147 2
                                    

Daniel kembali masuk ke kamar, setelah mengobrol dengan keluarganya.

"Kau gila? Kenapa semalam kau menahanku disini?" tanya Sejeong kesal.

Daniel mengernyitkan dahinya, dia tau kejadian semalam karena dia masih sedikit sadar, tapi sekarang dia ingin menyangkal itu semua.

"Aku masih waras, siapa yg menahanmu? Kapan aku menahanmu, memang semalam kita melakukan apa?" tanya Daniel lagi, dia sangat senang melihat wajah kesal Sejeong.

"Dasar otak mesum" ujar Sejeong pelan.

"Apa? aku tidak mendengarnya.." tutur Daniel.

"Kau membuatku benar-benar gila. Kau tau semalam kau hampir mati karena puluhan botol soju, dan sekarang kau baik-baik saja? bahkan masih bisa bergurau seperti ini? ah yg benar saja..
Apa kau tidak mengingat apa yg kau lakukan kemarin?" ujar Sejeong masih dengan raut wajah kesal. Daniel yg melihat itu hanya tertawa.

"Lantas, kenapa kau marah? Apa kau khawatir sampai-sampai kau mengantarku pulang?" tanya Daniel, dan sekarang dia melihat wajah Sejeong memerah, hal itu membuatnya ingin terus menggoda Sejeong.

"Tidak, aku tidak marah apalagi khawatir aku hanya membantu adikmu saja" ujar Sejeong dan mengalihkan pandangannya dari Daniel.

"Sungguh? Aku tidak percaya, aku tau kau khawatir ya kan? bahkan bisa dibilang sangat sangat khawatir, sampai kau tidak mau aku terkurung di cafe itu?" tutur Daniel menggoda.

Pipi Sejeong semakin merah. Darimana dia tau apa yg aku katakan? teriak Sejeong dalam hati.

"Kenapa wajahmu memerah?" tanya Daniel dengan senyum andalannya.

"Apa wajahku memerah? Ah disini panas sekali, apa kau tidak menyalakan pendingin ruanganmu?" tanya Sejeong yg langsung memutar badannya membelakangi Daniel.

Ayolah, kenapa wajahku harus memerah..fikirnya.

Daniel tersenyum, dia melihat Sejeong sedang mengibas-ngibaskan tangannya pada wajahnya yg memerah itu.

"Apa kau mau mandi?" tanya Daniel.

"Kau duluan saja, aku bisa mandi di rumah nanti" ujar Sejeong masih dalam posisinya, dia sama sekali tidak menunjukkan wajahnya pada Daniel.

"Ah, yg benar saja.. Aku tidak akan mengantarmu kalau kau belum mandi" tutur Daniel. Sejeong pun membalikkan badannya dan menatap Daniel tajam.

"Apa menurutmu aku hanya bisa pulang dengan mobilmu dan diantar olehmu? Aku akan pulang sendiri" ujar Sejeong kesal dia langsung mengambil tasnya dan merapikan rambutnya lalu meraih gagang pintu, namun tangannya ditarik oleh Daniel.

"Kau ingin bunuh diri? Dibawah masih ada keluargaku, apa kata mereka nanti jika melihatmu dalam keadaan seperti ini? Tunggulah disini, aku akan mandi, setelah itu baru kamu yg mandi. Aku akan meminjamkan baju Somi" ujar Daniel yg langsung memasuki kamar mandi.

Sejeong pun diam, dia melihat keseluruh arah kamar, dia menghela nafas kasar lalu bergerak untuk merapikan tempat tidur yg dibuat kacau olehnya. Saat menuju nakas untuk menyimpan belt Daniel, Sejeong melihat ada foto laki-laki dengan perempuan yg saling merangkul dengan lampu-lampu indah sebagai backgroundnya. Mereka tersenyum ke arah kamera seakan-akan hanya mereka yg merasakan kebahagiaan.

Sejeong menyimpan foto itu lagi saat Daniel sudah selesai mandi, siapapun pasti akan terpesona dengan laki-laki ini. Rambutnya yg basah, dan wajahnya yg sangat cerah setelah bersentuhan dengan air membuatnya semakin sempurna.

Daniel membuka lemarinya dan mengambil handuk lalu memberikannya pada Sejeong.

"Ini, tapi didalam hanya ada sabun dan shampoo pria, jadi aku akan mengambil peralatan mandi Somi. Kau tunggu disini." ujarnya lalu dia keluar meninggalkan Sejeong sendirian.

Sejeong pun masuk ke kamar mandi, benar saja disini dia hanya mencium wangi maskulin seorang Kang Daniel. Tiba-tiba ada yg mengetuk pintu, Sejeong membukanya pelan.

"Ini, kau bisa memakai ini semua, cepatlah aku akan menunggu diluar" tutur Daniel dengan memberikan peralatan mandi dan pakaian pada Sejeong.

Sejeong kembali menutup pintu untuk segera mandi agar dia bisa cepat-cepat kembali kerumahnya.

***

So Ra mengetuk kamar Daniel, dia ingin menitipkan Mira pada adiknya ini, karena dia akan pergi ke Busan hari ini untuk menjemput ibunya.

"Choding, apa kau didalam?" tanya So Ra.

"Ya, sebentar" teriak Daniel dari dalam.

Daniel kaget, dia tidak mau So Ra tau kalau ada perempuan di kamarnya. Akhirnya dia mengetuk pintu kamar mandi.

"Kau mendengarnya kan? Dengarkan ini baik-baik, diluar ada kakakku, jadi aku mohon kau jangan membuat suara sedikitpun, mengerti"

"Ne" jawab Sejeong.

Daniel membuka pintu kamar.

"Kenapa kau lama sekali?" tanya So Ra.

"Tadi aku sedang berganti pakaian, ada apa?" jawab Daniel sedikit gugup.

"Karena kau tidak bekerja hari ini, jadi aku ingin menitipkan Mira, karena aku akan menjemput Eomma ke busan. Apa kau keberatan? Hari ini Mira hanya bersekolah, setelah itu kau boleh mengajaknya main kemanapun dia mau, untuk uangnya nanti aku transfer" ujar So Ra.

"Iya sudah, Mira sekolah jam berapa?" tanya Daniel, dia senang bisa menjaga Mira hari ini, itu artinya dia bisa belajar menjadi ayah untuk anaknya nanti.

"Mira sekolah jam 9, kalau kau tidak keberatan antar Mira sampai masuk ke kelasnya agar dia tidak rewel"

"Siap" jawab Daniel.

So Ra pun tersenyum, lalu pergi meninggalkan Daniel, tapi saat di ambang pintu, So Ra membalikkan badannya untuk menanyakan suatu hal pada Daniel.

"Choding, aku ingin bertanya" ujar So Ra. "Semalam Mira cerita, saat Mira pulang dengan Minhyun Oppa. Kau sedang berada dengan perempuan? Siapa itu? Apa itu pacarmu?"

"Hah? perempuan yg mana? pacar yg mana?" tanya Daniel sangat gugup, dia benar-benar tidak mengira kalau Mira cerita pada So Ra.

"Yaaakk!! Apa kau mempunyai banyak perempuan? Berapa pacar yg kau punya?" tanya So Ra, dia benar-benar kaget saat Daniel berbicara seperti itu, seakan-akan dia mempunyai pacar lebih dari satu.

"Aniyo, maksudku siapa perempuan yg aku ajak kerumah? Dan perlu Eonnie tau aku tidak punya pacar" jelas Daniel

"Apa kau fikir aku tau? Awas saja kalau kau membawa perempuan tanpa status apapun ke rumah ini" ancam So Ra membuat Daniel bergidik ngeri.

"Iya kak" jawab Daniel.

Akhirnya, So Ra pergi meninggalkan Daniel dikamarnya. Setelah, terdengar hening diluar Sejeong membuka pintu dan sudah rapi dengan baju yg diberikan oleh Daniel. Daniel melihat Sejeong sambil tersenyum.

 Daniel melihat Sejeong sambil tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau benar-benar cantik"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Annyeong👋

Waduh serem ya ngancemnya, apa Daniel akan cepat-cepat memasang status agar bisa membawa Sejeong ke rumah?

Jangan bosen buat Vote + Comment..

Makasih❤

"If it was you" [Kang Daniel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang