BXB (29) Karrel?!

804 39 0
                                    

  Setelah mendengarkan pengakuan dari Dovi yang ternyata kembaran Karrel. Bulan semakin penasaran, ia juga sedikit merasa marah karena Dovi yang berhasil menutupi masalah itu darinya.

Bulan memukul meja, lalu berkata, "Apa maksud lo nutupin ini dari gue?!"

  Dovi terlihat tersentak kaget, ia juga tidak menyangka akan mendapat respon seperti itu saat Bulan mengetahui yang sebenarnya. Dulu Dovi pikir tidak masalah jika menutupi masalah ini dari Bulan, ternyata ini sebuah masalah bahkan bencana untuk diri Dovi sendiri.

"Jawab!" Sarkas Bulan.

  Ekspresi Dovi berubah, tiba-tiba ia menampakkan senyum sinisnya. Dan ia menampakkan seolah tidak takut dengan gertakan Bulan.

"Capek juga akting jadi baik," ucap Dovi.

  Bulan menatap tajam ke arah Dovi, ia cukup mengerti dengan apa yang baru saja Dovi katakan.

"Jadi selama ini lo mainin drama? Dan lo berhasil, lo sangat-sangat bagus jadi peran antagonis." Kata Bulan, ia mengucapkannya cukup tenang. Tapi didalam hatinya, ia menyimpan begitu besar rasa ingin mengeluarkan sumpah serapah.

  Lagi-lagi Dovi tersenyum, itu tidak terlihat manis di mata Bulan. Tapi terlihat meremehkan, bahkan menjijikan. 

"Di sini bukan gue pemeran antagonisnya, tapi lo sendiri." Tunjuk Dovi pada Bulan.

"Apa maksud lo?!"

Dovi tertawa pelan, dan berkata, "Lo nggak paham-paham juga? Atau lo pura-pura nggak paham?"

Bulan memicingkan matanya, "Apa maksud lo? Jangan mainin drama lagi, lo udah ketahuan."

  Ekspresi Dovi berubah lagi, ia terlihat memancarkan emosi yang mendalam. Bahkan sekarang ia mencekal lengan Bulan, Dovi membawa Bulan keluar dari tempat makan itu.

"Lepasin gue! Lo mau bawa gue kemana?!" Bulan berusaha melepaskan cekalan Dovi dari lengannya, tapi ia tidak cukup kuat melawan tenaga Dovi.

  Dovi memaksa Bulan untuk masuk ke dalam mobilnya, "Masuk!"

  Sekarang mereka sedang dalam perjalanan, entah kemana Dovi membawa Bulan. Sekarang suasananya tidak seperti dulu lagi, saat mereka tengah berbahagia dan tertawa bersama di dalam mobil.

"Turunin gue! Atau gue lompat keluar." Ancam Bulan.

"Kecepatan mobil gue ini lewat dari rata-rata, jadi kalo lo mau lompat keluar, mungkin lo nggak bisa bernapas lagi." Jawab Dovi. Memang benar saja, Dovi mengendarai mobil diatas kecepatan rata-rata.

"Lo mau bawa gue kemana?!"

"Gue nggak bakal nyakitin lo, gue cuma pengen ngasih tau kalo lo itu emang pemeran antagonis."

  Sesaat Bulan tercengang, ia merasa bingung saat sampai di sebuah pemakaman. Pasalnya untuk apa Dovi mengajaknya ke pemakaman?

"Turun," ucap Dovi. Tapi kali ini lebih lembut dari sebelumnya.

"Ngapain lo bawa gue ke sini?" Tanya Bulan, ia mendelik curiga.

Dovi menghembuskan napasnya, "Turun Lan, turun. Lo nggak bakal nyesel karena gue bawa lo kesini."

  Setelah berpikir panjang, akhirnya Bulan turun dari mobil. Ia mengikuti Dovi dari belakang, dan sesekali mengedarkan pandangannya.

  Berhenti Dovi di depan kuburan yang sudah ditumbuhi rumput hijau, terlihat nisan yang bertuliskan nama: Karrel Surya Antasena.

  Bulan menatap tak percaya, kuburan siapa yang ada di depannya sekarang? Apa Karrel?

"Ini apa maksudnya, Dov? Kenapa nama nisannya Karrel?" Tanya Bulan.

"Iya, ini kuburannya Karrel. Gimana? Apa perasaan lo saat lihat ini? Lo bahagia 'kan lihat ini?" Tanya Dovi yang nada bicaranya yang terdengar sangat nyaring, bahkan bisa dibilang Dovi sedang membentak Bulan.

Bulan terisak, "Apa maksud lo bilang gitu? Gue nggak paham, Dov."

"Karena lo Karrel sekarang kayak gini! Karena lo."

"Jelasin ke gue apa masalahnya, jangan bikin gue bingung. Tolong, Dov. Gue perlu tau apa yang terjadi sebenarnya."

  Dovi terduduk disamping kanan kuburan Karrel, dan menelungkupkan wajah diantara lengannya.

"Dov, jela--"

"Karrel meninggal setelah dua hari kalian berantem hebat. Sebenarnya dia nggak pindah keluar negeri, dia berhenti sekolah. Lo bikin dia kenapa, Lan?!"

Bulan menutup mulutnya tak percaya dengan apa yang Dovi katakan, "Jadi saat itu dia nggak ada pergi keluar negeri?"

"Itu cuma omongan dia ke elo dan teman-temannya. Apa yang terjadi saat itu, Lan? Kenapa Karrel bisa-bisa jadi kurang semangat setelah berantem hebat sama lo?"

***

Gimana? Udah nggak rindu kan?

Jangan lupa Vomment;)

Peringatan: detik-detik bertemu dengan epilog!

See u:*

Bulan X BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang