Bulan baru saja selesai berkemas untuk pergi ke sekolah setelah membuat Bintang menunggu, dan menurut Bintang sebentar saja menunggu sama saja sangat lama. Karena menunggu sangat membosankan.
"Lo ngapain aja sih, Cha? Lama banget. Telat nih kita," omel Bintang kesal. Sekarang, mereka sudah di dalam mobil.
"Ya, maaf Tha. Gue lagi datang bulan, jadi rada ribet gitu. Biasalah cewek, ngertiin lah." Jawab Bulan, sedangkan Bintang hanya diam dengan wajah kesal.
"Tha, jangan marah dong. Maafin gue, ya?" Kata Bulan meminta maaf. Ia tidak ingin kalau Bintang marah.
"Iya."
"Ah! Lo masih marah," kata Bulan.
"Nggak, Icha." Jawab Bintang.
"Senyum dong," pinta Icha dan menampakan senyumnya. Lalu, Bintang tersenyum tulus.
"Nah, gitu dong." Kata Bulan tersenyum puas.
"Hm." Dehem Bintang.
"Kenapa lo pake mobil? Nggak motor aja," tanya Bulan.
"Males kena polusi." Jawab Bintang.
"Eh, iya! Hari ini lo harus ngajak Dysha ngomong." Kata Icha, ia terus saja membahas Dysha saat bersama Bintang. Dan, Bintang tidak suka itu.
Ah! Gue kira Icha lupa, ternyata dia inget. Batin Bintang kesal.
"Iya." Jawab Bintang terpaksa.
"Harus lho, Tha. HARUS!" Ucap Icha dengan menekankan kata harus.
"Iya, Icha bawel." Jawab Bintang kesal.
"Tapi, nanti lo ngomong sama Dysha bedua aja." Kata Icha lagi.
"Nanti lo cemburu," goda Bintang. Dan, mendapat tatapan malas dari Bulan. Bintang terkekeh, menurutnya Bulan orang yang pas untuk ia goda.
Sekarang, Bulan dan Bintang sudah sampai disekolah mereka. Bintang memasukan mobilnya di parkiran sekolah, dan turun dari mobil.
"Harus ngomong sama Dysha, ya, Tha. Harus. Bye! Gue ke kelas duluan Utha," ucap Bulan dan pergi dari hadapan Bintang. Sebelum ia berlalu dari hadapan Bintang, ia mencubit pipi Bintang gemas.
Bintang menjauh dari area parkiran, ia pergi menuju ruang kelasnya. Dan, tak lupa ia ingin berbicara empat mata dengan Dysha. Itu pun karena Bulan yang menyuruh. Jika tidak, mana mau Bintang berbicara berdua saja dengan Dysha.
"Sha," panggil Bintang saat sampai diruang kelasnya dan menemukan batang hidung Dysha.
Dysha yang merasa dipanggil segera mencari arah suara tersebut, ia tersenyum. Ternyata Bintang yang memanggilnya, orang yang ia suka. "Apaan, Bin?" Tanya Dysha dengan terus tersenyum. Tapi, tetap saja Bintang tak suka.
"Gue pengen ngomong sama lo." Jawab Bintang, dan menarik tangan Dysha menuju kantin sekolah. Dysha hanya tersenyum, tak keberatan tangannya ditarik dengan Bintang.
"Ngomong apa?" Tanya Dysha saat sampai di kantin, dan memilih tempat duduk.
"Lo harus denger baik-baik, karena gue nggak bakal ngulang lagi." Ujar Bintang tegas, dengan wajah yang masih dingin. Tidak berekspresi tepatnya.
"Iya," jawab Dysha lembut.
"Maaf sebelumnya,"
"Maaf? Buat apa? Kamu nggak pernah salah kok sama aku, Bin." Ujar Dysha memotong ucapan Bintang, karena Bintang tak suka dipotong saat ia bicara.
"Jangan potong ucapan gue." Kata Bintang tegas, dan Dysha langsung terdiam.
"Maaf sebelumnya, gue tau lo suka sama gue. Tapi, sekali lagi maaf. Gue nggak bisa suka sama lo atau pun balas perasaan lo, gimana pun cara lo bikin biar gue suka. Jadi, sebaiknya lo sudahi aja rasa yang lo punya buat gue. Karena percuma, gue nggak bakal suka sama lo. Kita temenan aja." Ujar Bintang panjang lebar, kali pertama Bintang berbicara panjang dan lebar saat bersama orang selain Bulan, dan orang-orang terdekatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bulan X Bintang
Teen Fiction[COMPLETED] Kata sebagian orang, jika seorang perempuan dan lelaki menjalin hubungan persahabatan itu tidak akan pernah lancar. Di antara keduanya pasti ada yang merasakan perasaan yang berbeda, perasaan lebih dari seorang sahabat. Namun, ada sebag...