"Kenali orang-orang di sekitarmu, dan pahami mereka. Jangan sampai semua terlambat."
***
Bulan mengerjapkan matanya, ia merasa ada yang mengetuk pintu kamarnya dan berteriak-teriak untuk membangunkannya.
"Ya ampun, ganggu aja deh! Kesel gue."
"ICHA! BANGUN!"
"Iya! Ini udah bangun,"
Bulan membuka pintunya, melihat siapa yang mengganggu tidurnya. Saat terbuka, terlihat wajah sang Abang.
"Cha, kamu itu cewek. Kok kebo sih?!"
"Ih! Abang, orang ngantuk."
"Hari ini sekolah, Cha. Kan Abang yang anterin."
"Tapi, kalau Utha nggak turun sekolah nggak seru. Icha kesepian, beda kelas aja Icha kesepian. Apalagi Utha nggak masuk sekolah."
"Kamu harus belajar tanpa Utha, jangan bergantung sama dia terus."
"Iya-iya, Icha mandi dulu."
Abangnya itu hanya menggeleng-gelengkan kepala, merasa aneh. Seorang anak perempuan tapi perilakunya seperti seorang anak laki-laki.
-BXB-
Di sisi lain, Bintang sedang menemani Ibunya yang masih memikirkan Qinath. Ayah Bintang hari ini berangkat lagi ke Jepang, karena masih ada urusan kerja yang belum selesai.
"Ayah berangkat, ya. Utha jagain Ibu." Ucap Ayahnya.
"Iya, Yah. Utha pasti jagain Ibu."
"Bu, Ayah berangkat. Jaga kesehatan, jangan mikirin Nanath. Dia udah tenang disana." Ucap Mawa seraya memeluk, dan mencium kening Jessa.
"Iya, Ayah hati-hati." Jawab Jessa, dengan senyum dipaksakan.
Setelah mengantarkan Mawa keluar rumah, Bintang dan ibunya langsung masuk ke dalam rumah.
"Tha, kamu nggak sekolah?" Tanya Ibunya.
"Nggak, Bu. Utha mau jagain Ibu dulu."
"Lho, Ibu nggak kenapa-kenapa Tha. Kamu mending sekolah aja, lagian ada Bi Tami dirumah. Ibu nggak sendirian,"
"Tapi, Bu--"
"Nggak. Kamu mendingan sekolah aja, kasian Icha nggak ada temen berangkat."
"Iya deh, Bu. Utha siap-siap dulu,"
Bintang langsung masuk ke dalam kamarnya untuk bersiap-siap sekolah.
Beberapa menit tersita untuk Bintang bersiap-siap, kini ia sudah siap untuk berangkat sekolah. Bintang menghampiri Ibunya untuk berpamitan.
"Bu, Utha berangkat sekolah dulu."
"Iya, kamu hati-hati."
"Iya,"
Bintang menyeberang ke depan rumahnya, untuk mengajak Bulan berangkat sekolah bersama.
"ICHA!" Panggil Bintang dan mengetuk pintu rumah Bulan.
Pintu terbuka, yang pasti Bi Ami membukanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bulan X Bintang
Roman pour Adolescents[COMPLETED] Kata sebagian orang, jika seorang perempuan dan lelaki menjalin hubungan persahabatan itu tidak akan pernah lancar. Di antara keduanya pasti ada yang merasakan perasaan yang berbeda, perasaan lebih dari seorang sahabat. Namun, ada sebag...