-Bulan Celonicha-
Hari ini, hari pertama belajar. Setelah tiga hari free class, dan untungnya aku sedikit mengenal teman-teman sekelas.
Tidak sekelas bersama Utha membuatku bosan di kelas, karena hanya Utha yang mengerti bagaimana keadaanku. Sedangkan Dysha dan Utha satu ruang kelas, pasti Dysha sangat senang.
Aku memilih tempat duduk di paling pojok, didekat pintu. Tepatnya, dibaris pertama. Sekarang, aku sedang duduk sendiri menatap ke arah luar kelas. Sendirian, ya, sendiri.
"Hai! Lo, ya, yang namanya Bulan Celonicha?" Tanya orang didepanku.
Aku segera mengangkat kepala ku, melihat wajahnya. Dia seperti mirip seseorang. "Iya, emangnya kenapa?" Tanyaku.
"Nggak kenapa-kenapa sih, pengen kenal aja." Jawabnya, bolehlah untuk menjadi teman saat di kelas.
"Lo nggak nanya nama gue?" Tanyanya, terlalu ingin ditanya. Ketahuan jomblonya.
"Eh-- iya, nama lo siapa?" Tanyaku.
"Nih, kenalin. Nama gue Dovi Praja Antasena," ujarnya memperkenalkan diri.
"Panggilannya Dovi, kan?" Tanyaku.
"Yap! Tepat sekali, gimana kalau kita jadi teman?" Tanyanya.
"Boleh, dikelas ini gue nggak ada temen akrab juga nih. Kayaknya lo bisa jadi teman akrab gue di kelas," jawabku dan tersenyum.
"Gue pindah duduk deh, sebelah lo." Katanya, dan pergi dari hadapanku untuk mengambil bangkunya. Aku hanya mengernyitkan dahi, kenapa dia begitu ingin dekat denganku?
"By the way, lo tau nama gue dari mana?" Tanyaku. Sedikit heran, karena Dovi tiba-tiba mendekatiku.
"Siapa sih, yang nggak tau lo. Secara lo kan, sahabatan sama Bintang. Jadi, kalian itu banyak di bicarain." Jelasnya, aku baru tau. Utha membuatku terkenal, hehe. Mendengar penjelasan Dovi, aku hanya menganggu paham.
Sekarang guru mata pelajaran sudah datang, aku kurang mengenal semua guru.
"Selamat pagi, anak-anak." Sapa guru tersebut.
"Pagi, Bu." Jawabku dan murid-murid yang lain.
-BXB-
Jam istirahat sudah tiba, aku segera melangkahkan kaki ke kelas Utha. Berniat mengajaknya ke kantin bersamaku, dan Dysha.
"Lan!" Panggil seseorang saat di koridor sekolah, aku berbalik badan.
"Dovi?"
"Lo mau ke kantin?" Tanyanya.
"Iya,"
"Bareng, dong." Pintanya.
"Ya, udah. Ayok!" Jawabku dan berjalan didepannya.
"Lo jalan cepet banget, sih." Protesnya, dan berusaha menyamakan langkahku. Aku tak menjawab, dia terlalu banyak bicara.
"Lho kok, ke sini?" Tanyanya saat didepan kelasnya Utha.
"Ke kantinnya bareng Utha." Jawabku, Dovi hanya ber-oh ria.
Utha keluar kelas menghampiriku dan Dovi, ia mengernyitkan dahi. Lalu bertanya siapa orang di sebelahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bulan X Bintang
Teen Fiction[COMPLETED] Kata sebagian orang, jika seorang perempuan dan lelaki menjalin hubungan persahabatan itu tidak akan pernah lancar. Di antara keduanya pasti ada yang merasakan perasaan yang berbeda, perasaan lebih dari seorang sahabat. Namun, ada sebag...