BXB (32) Permintaan Maaf Deka

1K 45 5
                                    

Update dua chap sekaligus mlm ini! VOMMENT GENGS;)

*

  Setelah pengakuan Dysha kemarin, Bulan merasa sudah lega karena kini ia tau apa yang selama ini mengganjal di pikiran dan hatinya. Entah kenapa perasaannya tidak runyam lagi, ia sekarang ikhlas dengan apa yang terjadi.

  Dan sekarang Bulan sedang dalam perjalanan menunju pemakaman Karrel, dan setelah itu ke daerah pemakaman Ayah dan Bintang.

  Kini Bulan sudah sampai, ia berjalan menuju tempat peristirahatan terakhir Karrel. Tapi, ada seseorang yang sedang duduk disamping kanan makam Karrel.

"Rel, maafin gue,"

  Bulan hanya diam mendengarkan setiap ocehan seorang gadis itu, tapi sepertinya Bulan merasa mengenal gadis itu. Saat gadis itu berdiri dan menatap Bulan, ia terkejut. Bulan pun begitu, ada perasaan yang mengganjal dihati mereka masing-masing.

"Bulan?"

  Bulan yang disebut namanya hanya diam, ia menatap datar ke arah gadis itu. Dan Bulan langsung menggeser tubuhnya untuk duduk disamping kiri makam Karrel.

"Assalamualaikum, Rel." Salam Bulan. Ia tersenyum menatap makam itu, dan menaruh bunga yang ia beli disekitar pemakaman.

"Maafin gue. Gue nggak tau karena kejadian itu lo bisa kayak gini, kalo aja gue tau, gue nggak bakalan ngomong kayak gitu ke elo. Tapi mau gimana lagi, waktu itu gue terlanjur kecewa sama lo. Gue sangat sakit hati. Gue juga harus berbulan-bulan buat lupain dan relain semuanya, waktu itu gue sayang banget sama lo. Tapi saat ngeliat kejadian yang dulu, rasa sayang gue jadi benci."

... tapi itu dulu, sekarang gue tetap sayang sama lo sebagai sahabat. Kita 'kan sahabat, gue, elo, dan Utha." Ucapan Bulan di akhir kalimat begitu menohok gadis yang sekarang masih berdiri di belakang Bulan, ia menangis.

"Sekarang gue nggak punya sahabat yang selalu ada buat gue, semuanya pergi. Kalo aja waktu bisa diulang, gue akan coba ngatur semuanya supaya kita nggak pisah-pisah gini. Tapi Allah punya rencana lain, sekarang Allah lagi nguji gue Rel. Dari Utha yang ninggalin gue selamanya, Dysha yang ternyata... ah! Pokoknya gue udah tau semuanya. Dan sekarang gue baru tau kalo ternyata lo udah pergi lebih dulu dibandingkan Utha, maaf karena gue nggak tau." Titah Bulan, setelah itu ia terisak. Bulan menutup wajahnya diantara kedua lengan yang ia taruh didengkul.

  Gadis yang sedari tadi mengamati bahkan mendengarkan apa yang Bulan lakukan, mendekat ke arah Bulan. Lalu ia mengelus punggung Bulan lembut, ia juga menangis.

Bulan menoleh, dan menemukan gadis itu yang tersenyum dikala air mata yang terus mengalir. "Deka,"

  Ya, gadis itu Deka. Takdir menemukan mereka disini, di dekat seseorang yang mereka sayangi.

"Gue minta maaf, Lan. Gue tau kalo minta maaf itu nggak bisa ngeubah semuanya, gue tau semuanya udah percuma. Tapi tolong terima permintaan maaf gue, selama ini gue ngerasain apa yang lo rasain dulu. Gue menderita, Lan. Gue nyesal karena udah bikin lo sakit hati, dan selama dua tahun belakangan ini gue selalu dihantui rasa bersalah yamg besar. Gue ngaku, gue emang salah." Ucap Deka, terpancar dari matanya jika ia memang tulus berbicara seperti itu kepada Bulan.

  Deka memeluk erat Bulan, ia terus saja mengatakan maaf. Bulan membalas pelukan dari Deka, dan mereka menangis. Ada perasaan yang sama di dalam diri mereka, perasaan ingin mengulang semuanya dari awal dan membuang ego yang begitu besar.

"Gue udah tau semuanya, gue dengar dari mulut Dysha langsung. Gue maafin kalian berdua, tapi gue belum bisa nerima kalian dengan baik. Gue juga minta maaf kalo ada salah sama kalian." Balas Bulan.

Bulan X BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang