Shen Yao Ran meminum minumannya dengan santai, dia senang karena dia bisa melihat keringat dari kening dan leher Shen Lin Xia, dari raut wajahnya dia tahu jika dia khawatir bolanya berpindah tempat pada Qu Sian Cen.
" Aku harap Shen Lin Xia memenangkan pertandingan bola basket ini." Suara menyenangkan seorang gadis terdengar di belakang.
" Tentu saja dia akan menang, bukankah kamu yang mengajarinya setiap hari. " suara lain menanggapi dengan lembut.
Shen Yao Ran menarik sudut bibirnya ke atas, dia tidak mungkin tidak mengenal suara itu.
Itu adalah suara Shen Ling Li dan Han Che, benar juga sepasang kekasih tidak bisa menahan diri untuk saling mendekat, pantas saja Han Che setiap hari libur bermain ke rumahnya, tentu saja itu pasti untuk menjemput Shen Ling Li, awalnya dia mengira dia datang untuknya tapi setelah di pikir lagi dia tidak pernah memanggilnya, dan yang selalu dia lihat adalah dia dan Shen Ling Li selalu mengobrol di ruang tamu dan setelahnya mereka menghilang begitu saja, terseyum. Shen Yao Ran bangkit dari kursinya, tidak akan burukkan jika dia menggangu kencan mereka?
Dia memutar tubuhnya dan berjalan pada mereka yang duduk di kursi belakang, saat dia menghampiri mereka, dia bisa melihat Shen Ling Li dan Han Che terkejut atas kehadirannya, tapi yang paling terkejut adalah Shen Ling Li karena dialah yang mengunci sendiri Shen Yao Ran di dalam kelas, tapi bagaimana bisa dia terbebas?
Shen Yao Ran Menampilkan senyum manisnya, tentu saja mereka akan terkejut, dia selama ini tidak pernah bersama Shen Ling Li ataupun Shen Lin Xia jika di sekolah, mendekati merekapun tidak pernah, Karena mereka selalu punya alasan untuk menghindarinya.
" Eh Ling Li, kamu juga melihat pertandingan Shen Lin Xia. " Shen Yao Ran terseyum gembira, dia duduk di sebelah Shen Ling Li.
Shen Ling Li melihat lihat sekitarnya, dan bernafas lega karna perhatian semua orang terpaku pada lapangan, dia menoleh pada Shen Yao Ran dan membalas senyumnya. " iya nih, aku tidak banyak tugas hari ini menyempatkan waktu untuk menonton pertandingan, Shen Yao Ran kamu juga biasanya tidak menonton pertandingan Shen Lin Xia, ada apa denganmu sekarang? "
" Adik berjuang keras untuk menang, dia selalu kalah di setiap pertandingan, hari ini dia bertanding dengan Qu Sian Cen aku rasa jika dia kalah sekarang dia akan sangat kesal jadi aku ingin membuat dia sedikit bahagia dengan aku menonton pertandingannya." Dia mengucapkan itu tanpa ada yang salah, tapi bagi Shen Ling Li itu sangat menusuk, tentu saja karena dia yang mengajari Shen Lin Xia bermain basket dan juga ucapannya seperti mengejeknya karena Shen Lin Xia selalu kalah.
Melihat raut wajah Shen Ling Li yang kesal, Han Che merasa tidak senang, dia melihat Shen Yao Ran dengan tajam. " Shen Yao Ran, apa maksud kata - katamu itu, apa kau sedang menyalahkan Shen Ling Li karena Shen Lin Xia itu selalu kalah hanya karena Shen Ling Li yang mengajarinya."
Shen Yao Ran mengalihkan pandangannya pada Han Che.
Dia berkorban untuknya sampai rasanya dia hampir mati.
Mencoba segala hal untuk membuat dia jatuh cinta padanya.
Tapi pada akhirnya ...
" Apa? Jadi Shen Ling Li yang mengajari Shen Lin Xia bermain basket, bagaimana bisa aku tidak tahu itu, aku sangat bodoh, tapi Han Che kenapa kau lebih tahu tentang Shen Ling Li daripada aku? Kakaknya sendiri."
Shen Ling Li maupun Han Che terkejut, apa apaan pertanyaan menjebak itu?
Shen Ling Li terbatuk kecil, lalu dia berkata lembut. " Yao Ran, kamu berkata apa? Kamu adalah Kakakku. Tentu kamu yang lebih tahu aku, Han Che waktu itu tidak sengaja melihatku mengajari Lin Xia bermain basket sedangkan waktu aku mengajari Lin Xia adalah waktu kamu mengunjungi rumah sakit."
Kata katanya membuat Shen Yao Ran tertawa di dalam hatinya namun di muka umum tetap bereskpresi normal. Shen Ling Li dia memang cerdik, berpura pura waktu mengajari Shen Lin Xia adalah waktu dia mengunjungi rumah sakit, ya memang benar dia selalu mengunjungi rumah sakit untuk bertemu dengan kakeknya.
" ah ... begitu, maafkan aku Ling Li, aku tidak tahu jika kamu yang mengajari Lin Xia bermain basket, dan aku yakin. Yang membuat Lin Xia selalu kalah itu karena dia kurang berusaha."
Kalimat hiburan dari Shen Yao Ran hanya membuat wajah Shen Ling Li makin jelek, perkataan tanpa berpikir Shen Yao Ran hanya membuat dia marah.
" tidak apa apa, Yao Ran. Mungkin karena aku tidak mengajarinya dengan baik." Ucap Shen Ling Li sambil terseyum.
Sementara itu di lapangan ...
Suasananya menjadi tegang, rekan setim Qu Sian Cen maupun Shen Lin Xia tidak ada yang mau mengalah. Namun bola masih di tangan Shen Lin Xia. Dengan sorakan semangat dari penonton keringat yang awalnya hanya di kening dan lehernya menjadi lebih dan lebih banyak membasahi tubuh Shen Lin Xia, apalagi dengan matahari yang menyala terang.
" Shen Lin Xia kenapa kamu diam saja? Apakah kamu takut aku akan merebut bola di tanganmu? " Qu Sian Cen tertawa licik, memandang Shen Lin Xia dengan mengejek.
provokasi Qu Sian Cen benar benar efektif, Shen Lin Xia yang awalnya terus memantulkan bola basket ke tanah mulai berjalan dan melewati Qu Sian Cen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Love For My Good Wife
Romancedia baik, manis dan penurut. namun sikapnya itu menuntunnya pada akhir yang tragis. ketika dia beri kesempatan untuk hidup kembali ... dia terseyum, kita lihat siapa yang akan mati di akhir! sementara itu seorang pria sedang memainkan pulpennya. Se...