Chapter 4

10.4K 846 11
                                    

Shen Yao Ran tidak punya pilihan lain selain meminta bantuan. Dia berharap ada orang yang berlalu lalang di depan kelasnya.

Berpindah dari satu sisi ke sisi lain untuk mengintip dari jendela, sayangnya dia tidak melihat seorangpun di depan kelasnya.

Tentu saja tidak ada, semua orang akan sibuk berada di kantin. Dia hanya bisa menghela nafasnya. meskipun begitu dia tidak boleh menyerah, ya. Dia akan terus menunggu seseorang yang lewat.

Setengah jam kemudian Shen Yao Ran masih belum mendapatkan orang yang lewat itu ...

Di ambang keputusasaan, Shen Yao Ran mendengar langkah kaki yang samar, seketika itu juga matanya bersinar penuh harapan, matanya melihat ke arah langkah kaki itu dengan semangat.

Langkah kaki itu berasal dari arah sebelah kanan, yaitu dari seorang pria tampan, dia mengeluarkan rasa bosan yang kentara di matanya, bibirnya terdiam nakal yang mampu melelehkan jutaan orang sedangkan hidungnya mancung yang terangkat ke atas.

Wajah tampan ini, siapa lagi jika bukan Si Yan Hao.

Shen Yao Ran merasa putus asa, sebenarnya orang yang harus dia minta tolong adalah setan dari neraka.

Dia sangat tidak ingin berhadapan dengan setan, tapi satu satunya orang yang lewat hanyalah dia.

Si Yan Hao bukanlah orang yang murah hati, jika ada yang menyinggungnya dia akan langsung membasmi orang itu sampai ke akar akarnya, itu benar benar mengerikan apalagi dengan kekuasaan ditangannya, bahkan setiap ucapannya melumpuhkan lawan bicaranya dengan mata dingin dan ekspresi tajam membuat semua orang merasa diintimidasi, meskipun begitu Shen Yao Ran akan mencoba meminta pertolongannya.

Shen Yao Ran, memukul kaca dengan kedua tangannya agar menimbulkan suara suara yang berisik, Si Yan Hao yang bertelinga tajam langsung mendengarnya lalu dia menoleh.

Dan bertatapan muka dengan Shen Yao Ran.

Aiya, bisakah matamu ramah sedikit?

Shen Yao Ran berbicara tanpa suara 'tolong aku, pintu kelasku terkunci dari luar'

Dari pergerakan wajah Si Yan Hao, dia sepertinya mengerti apa yang dia katakan.

Namun setelah itu, yang terjadi adalah ketidakpedulian di mata Si Yan Hao, dia bahkan memasang ekspresi datar.

Menjawab tanpa suara juga 'lalu apa kaitannya denganku'

Shen Yao Ran tidak bisa tidak mengeluh dalam hatinya, dia tidak menduga setan ini tidak mau membantunya, dia yakin si setan tidak punya rasa empati pada orang lain.

Tapi dia akan membujuknya.

Shen Yao Ran ingin mengatakan sesuatu, tetapi Si Yan Hao mulai berjalan pergi.

Bertepatan dengan itu Shen Yao Ran menjatuhkan dirinya kelantai, menangis tanpa suara, Hwuaa! Hwuaa! Apa yang harus dia lakukan sekarang. Dia tidak mau terkurung di kelas yang sepi ini, dia ingin menonton kekalahan Shen Lin Xia di lapangan basket.

Bisakah dia keluar jika sekarang tidak ada yang membantunya?

Namun disaat dia meratapi kesedihannya ...

Tiba - tiba terdengar Suara Click yang nyaring, dia mengikuti asal suara, Dan menemukan suara itu adalah suara kunci pintu yang terbuka.

Mata Shen Yao Ran terbuka lebar.

Siapa yang membuka kunci pintunya?

Namun tidak peduli siapa yang membuka kunci pintunya, dia sangat berterima kasih berkali - kali di dalam hatinya, Shen Yao Ran berlari ke arah pintu, dan kebetulan pintu kelasnya terbuka sempurna, penasaran dia melihat orang yang membuka kunci pintu kelasnya, dan setelah dia melihat langsung orang itu , dia tidak bisa tidak menahan nafasnya ...

Seseorang yang menyelamatkannya ... Si Yan Hao!!!

" Mau keluar atau tidak? " menghadapi raut wajah terkejut dari gadis di hadapannya, dia bertanya dengan acuh tak acuh.

" Eum ... iya, iya." Shen Yao Ran berjalan keluar ketika Si Yan Hao memberinya jalan. Setelah keluar Shen Yao Ran merasa canggung, dia berpikir apakah dia perlu mengucapkan terima kasih, atau apakah dia langsung berlari saja ke lapangan basket.

Tidak tahu harus melakukan apa, Si Yan Hao hanya menatap dia sekilas dan berjalan pergi tanpa satu katapun yang terucap dari bibirnya.

Shen Yao Ran merasa bingung ...

Seorang setan memang tidak bisa di mengerti ...

Merasa tidak ada yang harus di perdulikan lagi, dia berlari ke lapangan basket yang letaknya di luar sekolah.

Semakin dia mendekat semakin keras sorak sorai semangat dari penonton pertandingan antara Shen Yao Ran dan Qu Sian Cen.

Mencari kursi yang kosong Shen Yao Ran duduk dan memakan makanan ringan yang sebelumnya dia beli di kantin.

Skor sementara yang di peroleh adalah 12 : 15.

12 dari tim Shen Yao Ran dan 15 dari tim Qu Sian Chen.

hahaha! Karna si setan dia bisa melihat kekalahan Shen Lin Xia dengan gembira ... ah, sepertinya setan tidak terlalu menakutkan.

sedangkan itu di lapangan basket.

Qu Sian Cen berhasil mendapatkan bola dari Shen Lin Xia, memantulkan bola ke tanah, dia menatap Shen Lin Xia dihadapannya dengan ejekkan.

" Skormu dan aku jauh sekali, Shen Lin Xia kau akan kalah." Qu Sian Cen tertawa jahat.

Merasa jengkel, Shen Lin Xia mencoba mengambil bola di tangan Qu Sian Cen tapi dengan cerdik Qu Sian Cen berhasil mempertahankan bola di tangannya. dan dia berlari ke
Kawasan lawan dan menjatuhkan bola basketnya ke ring dengan sempurna.

Pendukung Qu Sian Cen sangat heboh dan meneriaki namanya berkali kali, di samping lain pendukung Shen Lin Xia terlihat lemas. Dan orang yang paling santai adalah Shen Yao Ran sendiri, selama ini dia memakan cemilannya dengan damai.

Hingga skor menjadi seri, antara kelompok Shen Lin Xia dan Qu Sian Cen. Hanya satu poin yang menentukan siapa pemenangnya.

Bola kini berada di tangan Shen Lin Xia, Qu Sian Cen siap untuk merebut bola itu kapan saja, anggota lain di belakangnya juga seperti binatang buas yang menatap bola di tangan Shen Lin Xia layaknya bola itu adalah makanan mereka.

Sweet Love For My Good WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang