Selamat membaca... 😚
Dikediaman keluarga Choi.
Sama seperti kemarin-kemarin, Youngjae bangun dan berdiri didepan jendela.
Melihat terangnya sinar matahari dengan menyembunyikan matanya dibalik punggung tangannya.
Menyisakan sedikit cela agar bisa melihat matahari.
Cklek
"Jae" panggil Mark.
"Apa dia benar-benar ayah kandungku?" Tanya Youngjae.
"Benar.. dia ayah kandungmu, golongan darahmu sama dengan ayahmu dan hyung mu golongan darahnya sama seperti ibumu" jelas Mark hati-hati.
"Hyung?"
"Ia, Hyungmu bernama Im Jaebum. Kamu ingin aku membacakan biodatanya?"
"Tidak" jawab Youngjae dengan cepat.
Membuat Mark menatap Youngjae.
"Ada apa? Apa... kau takut jika hyungmu sama seperti ibumu?" Tanya Mark sukses membuat tubuh Youngjae membeku.
"Hyung aku mengantuk, bisakah hyung keluar dari kamarku?" Tanya Youngjae mengalihkan pembicaraan.
Mark tahu bahwa saat ini Youngjae tidak ingin membahas remaja bernama Im Jaebum itu.
"Ada lagi yang harus aku beritahukan padamu" ucap Mark cepat sebelum Youngjae membaringkan tubuhnya ketempat tidur.
"Apa?"
"Uang kursus piano, sekolah aktingmu, butik, dan semua kekayaan atas nama Nyonya Choi, ternyata selama ini ayahmu lah yang mengurusnya" jelas Mark.
"Jadi maksud hyung, ibuku hanya memakai uangnya saja?" Tanya Youngjae.
"Ya" jawab Mark singkat.
"Wah... lalu untuk apa mereka berpisah?"
"Ibumu terlalu serakah jadi ayahmu ingin menyudahi hubungan mereka namun saat sudah berpisah ternyata ibumu mengatakan ia sedang mengandungmu bahkan sudah masuk empat bulan kandungannya. Jadi bagi ayahmu kau adalah tanggung jawab terbesarnya, semua kekayaan hasil jerihpaya-nya itu hanya untukmu agar kau tidak hidup sengsara" jelas Mark panjang lebar.
"Dan bagi ibuku aku hanyalah kesialan, namun dia mendapat kekayaan karena aku, Oke! Dia pantas-"
"Sudah cukup sampai disitu! Katanya kau mengantuk" ucapnya memotong kata-kata suci yang ingin Youngjae ucapkan.
"Baiklah, aku tidur... hyung..." saat ingin tidur Youngjae menari ujung pakaian Mark.
Mengisyaratkan 'hyung bantu aku tidur'.
Memgetahui maksud Youngjae, Mark mulai mengelu surai tebal itu sambil menepuk-nepuk lengan Youngjae.
Setelah membuat Youngjae nyenyak, Mark keluar dari kamar Youngjae.
Mark mendapatkan Pak Lee yang sedang berbicara pada seseorang diruang tamu.
Mengetahui siapa tamu itu Mark membungkukkan tubuhnya sedikit.
"Apa tuan sudah menunggu lama?" Tanya Mark bersikap ramah.
"Tidak, aku baru saja tiba daan disambut tuan Lee, apa Youngjae tidak keluar kamar?" Tanya Seo Jong sambil melihat kesana kemari mencari Youngjae.
"Pak Lee tolong buatkan teh untuk tuan Im" ucap Mark lembut pada ketua pelayan itu.
"Baik" pak Lee pergi meninggalkan keduanya diruang tamu.
"Saat ini tuan muda sedang istirahat" jelas Mark.
Seo jong mengangguk mengerti.
Mark menatap serius Seo jong.
"Aku sudah menyelidiki tuan berdasarkan perintah dari tuan muda"
"Aku sudah menebaknya, sifatnya sama sepertiku, tidak mudah percaya pada orang lain" ucapnya sedikit membanggakan diri.
"Aku ingin bertanya padamu tuan Im"
"Tanyakan saja"
"Apa kau mempunyai rencana buruk untuk mencelakai Youngjae?" Tanya Mark tanpa beban.
"Pertanyaan macm apa itu Mark? Aku sangat menyayangi anak-anakku" ucapnya dengan nada serius.
"Baiklah... aku percaya padamu"
"Jadi aku ingin mendengar apa saja yang Youngkae lakukan, makanan ap yang ia sukai dan lain-lain, pertama bakatnya apa?" Tanya Seo jong.
"Bakatnya menyanyi hanya jarang ia tunjukan didepan orang banyak, dia juga seorang pianis terkenal dia jarang kalah saat kompetisi diaula musik klasik, dia juga mengambil sekolah akting" jelas Mark.
"Syukurlah aku lega mendengarkannya... hyungnya ingin B-boy tapi aku tidak mengizinkannya dan memaksanya ngambik sekolah musik tapi dia tiam-dia ikut B-boy membuatku lelah menegurnya" ucapnya membuat dirinya terkekekeh.
Karena mengingat Jb yang selalu diam-diam pergi keluar rumah untuk latihan B-boy lalu ketahuan ayahnya lalu wajah kagetnya malah membuat ayahnya tertawa.
Mark hanya mendengarkan Seo jong berbicara.
"Apa mantan istriku memperlakukan Youngjae dengan baik?" Tanya Seo jong lagi.
Pertanya Seo jong sukses membuat Mark terdiam kali ini.
Apa aku harus memberitahukannya?
Apa dia dapat dipercaya?
Apa dia benar-benar tulus menyayangi-nya?
Itulah pertanyaan penuh keraguan yang ada dalam hati Mark.
Tbc-
Maaf keterlambatan Update... (ica baru sembuh dari demam heheh 😅)
Terimakasih sudah membaca Close eyes 😄
Ditunggu VotMent-nya yah guys... 😘
Love You All 😙

KAMU SEDANG MEMBACA
Close Eyes {Tamat}
FanfictionTidak ada lagu yang bisa membaca kehidupan pahitku ini Mata itu terus menatapku dengan kebencian Seakan berkata 'Pergilah dari kehidupanku' Aku juga ingin pergi, menjauh dari pahitnya hidup yang aku alami Tetapi tuhan selalu menghentikanku Seakan m...